Jumat, 22 Maret 2013

Legendary Hunter Story episode 8 : Quest Clear and ....


Sebelumya, para hunter Jumno telah mendapat Quest memburu 2 jenis Plesioth. Tim 2 dan 3 yang mendapat bagian memburu Green Plesioth telah membuat rencana  untuk melawannya, akankah rencana mereka berhasil menumbangkan G. Plesioth atau tidak. Langsung saja simak ke ceritanya.

Setelah membuat rencana mereka sendiri, tim 2 dan 3 segera menjalankan misinya. Sesuai rencana, mereka sepakat kalau Ryuga lah yang bertugas memancing G. Plesioth. Semua telah bersiap di posisi masing-masing. Disaat Ryuga memancing, dia melihat sirip hijau yang muncul di permukaan air dari kejauhan. “baiklah, jangan buat temanmu kecewa. Soal memancing aku jagonya” batin Ryuga. Alhasil umpan Ryuga disambar G. Plesioth. Saking beratnya G. Plesioth, dia sempat kewalahan. Namun…. “argggghh, graaaaaa”teriaknya mengeluarkan G. Plesioth dari air. G. Plesioth itu menggetak-getak ketanah layaknya ikan yang telah berhasil dibawa kedaratan.

Kamis, 21 Maret 2013

Legendary Hunter Story episode 7 : Final Quest


Pada cerita sebelumnya, Marco yang baru pulih dari cedera yang dialaminya akhirnya kembali bergabung dengan tim untuk menjalankan misi. Dengan usaha keras, dia berhasil menumbangkan Daimyo seorang diri. Namun perjuangan mereka di kota Oasis bukan sampai disitu, langsung saja simak ceritanya.

Hari ke-6 di kota Oasis, para hunter baru sekarang dilepas untuk menjalankan misi sendiri tanpa harus didampingi Hunt Instructor. Di tengah jalan Marco dan Flinch berbincang-bincang. “haaah, menjalankan misi seperti ini terus menerus ternyata cepat bosan” keluh Marco. “bagaimana kalau kita bertaruh lagi” tantang Flinch. “boleh juga. Tantangan apa kali ini?”, “berburu piscine monster Cephadrome, gimana?” jawabnya. “tunggu dulu, aku bahkan tidak mendapat informasi tentang monster itu. Katanya kau berjanji memberitahuku, sekarang katakan yang kau tau tentang monster itu”, “akan kujelaskan ditengah jalan nanti, kau pasang berapa?” tanya Flinch, “akan kunaikan taruhanku jadi 7000z, kau?”. “aku juga akan menaikkannya juga jadi 10000z, deal ya?”, “deal, tapi bagaimana ketentuannya” tutur Marco. “kita akan mengambil misi sendiri-sendiri tapi kita membuat 1 camp, lalu masing-masing dari kita yang sudah berhasil memburu Cephadrome, carve siripnya dan taruh saja di bluebox. Yang duluan meletakannya dialah yang menang” ucap panjang lebar Flinch.

Setelah itu, mereka menjalankan misi dan Flinch menjelaskan bagaimana cara mengahadapi Cephadrome. “baiklah aku mengerti, sekarang waktunya pergi. Cephadrome aku datang” Marco bersemangat. “si bodoh itu tetap tidak berubah juga J” batin Flinch tersenyum. Mereka akhirnya memulai taruhan.

Rabu, 20 Maret 2013

Legendary Hunter Story episode 6 : Friendship



Sebelumnya di Legendary Hunter Story, Marco yang menjalankan misi memburu Daimyo Hermitaur di dessert mengalami cedera cukup serius hingga dia jatuh pingsan. Sementara tim lainnya berhasil melaksanakan misi dengan sempurna. Kini mereka akan berburu habis-habisan dimalam hari. Langsung saja simak ceritanya

Matahari telah tenggelam oleh langit sore dan Marco yang belum juga sadar sekarang dia berada di rumah sakit kota Oasis. “master, apa menurutmu dia akan baik-baik saja?” tanya Flinch ke Smoke. “jangan khawatir, dia akan sembuh. Dulu, pertama kali aku memburu Daimyo juga pernah disembur oleh kepiting itu tapi untungnya waktu itu aku memakai senjata Lance jadi bisa melindungi diriku” jawab Smoke yang berusaha menghibur Flinch. “tapi dia beda. Dia bahkan tersembur langsung dan parahnya lagi dia melakukan itu demi melindungiku. Aku ini memang hunter tidak berguna” sesal Flinch dengan membenturkan kepala ketembok. “jangan bicara seperti itu, semua yang terjadi pasti ada pesan dibaliknya. Dan salah satunya adalah kau tidak boleh lengah dalam kondisi apapun pada saat berburu. Jika lengah maka kejadian ini akan terjadi terus menurus” ujar Smoke.

“kau benar, ini semua salahku. Tapi aku tidak akan mebiarkan kejadian ini terulang kembali. Aku akan melindungi teman-temanku meskipun nyawaku taruhannya” tutur Flinch menyakinkan. “kau harus memegang ucapanmu, karena seorang Hunter tidak akan pernah menarik kembali ucapannya” balas Smoke. “ya master, selama aku hidup aku tidak akan mengecewakan teman-temanku” Flinch dengan tatapan serius. “nah, itu baru namanya seorang Hunter. Nanti malam kita akan mengambil misi. Karena pada malam hari para monster itu sedang istirahat. Kesempatan kita untuk membasmi mereka akan lebih mudah. Jika kau tidak mau ikut juga tak apa, aku tidak memaksamu” Smoke yang menawarkan Flinch. “sebenarnya aku ingin ikut, tapi siapa yang akan menjaga si bodoh ini?” tanya Flinch. “kan tadi sudah kubilangi, dia tidak apa-apa. Banyak dokter dirumah sakit ini, gimana masih mau ikut misi atau tidak?” Smoke yang berbalik menanya Flinch. “kalau begitu baiklah, aku akan ikut. Kita akan berburu apa nanti malam?” Flinch penasaran. “kita akan mengambil 2 misi sekaligus. Yaitu misi The Land Shark dan Paralyzing Bite. Monster yang kita buru ialah Cephadrome dan Gendrome. Sebaiknya kita ke penginapan dulu” Jawab Smoke.

Selasa, 19 Maret 2013

Legendary Hunter Story episode 5 : First Quest


Pada kisah sebelumnya Marco serta Flinch membuat armor dan senjata baru. Sekarang mereka berangkat menuju kota Oasis untuk berburu moster yang berada disana. Sekarang simak langsung ceritanya.

Diperjalanan menuju kota Oasis, Smoke si Hunt Instruktur menjelaskan tentang misi-misi yang harus diselesaikan disana. “sebelumnya aku berterima kasih pada hunter baru yang mau ikut dalam pelaksanaan misi kali ini, sekarang aku akan menjelaskan tentang misi kita di kota Oasis” ujar Smoke. “disana, kita hanya memburu 3 boss moster dan para anak buahnya. Yaitu Daimyo Hermitaur si kepiting merah, Cephadrome si ‘Hiu Pasir’ dan Gendrome yang bentuknya mirip dengan V-drome. Lebih baik jangan dianggap remeh, jumlah mereka tidaklah sedikit karena ini adalah musim kawin bagi para monster. Maka dari itu monster-monster itu bermigrasi ke dessert untuk bertelur disana. Tugas kita adalah memburu mereka dan mencegah para monster itu mendekat ke Kota Oasis. Lalu satu lagi, disana kita tinggal selama 10 hari. Artinya kita harus bisa mengurangi setidaknya 70%-80% populasi monster yang dianggap berbahaya di dessert, Mengerti?” perjelas Smoke pada hunter baru. “mengerti” jawab serentak para hunter baru.

“baiklah, sekarang perkenalkan diri kalian terlebih dahulu. Untuk mempermudah proses pembagian tim. Mulai dari yang paling kanan” kata Smoke. Para hunter baru memperkenalkan diri mereka masing-masing. “aku Flasher Royzen dan aku Lord Fighter kita berdua adalah Flashlord” “hahaha, nama tim kalian lucu juga ya. Aku Marco Bakura salam olahraga” bletaak, “yang benar salam kenal, perkenalkan namaku Flinch Kuro mohon kerja samanya”, “aku Ryuga, salam kenal”, “aku Natsu”. “Ryoten”, “salam kenal, aku Tommy Loks panggil saja TxL”

Senin, 18 Maret 2013

Legendary Hunter Story episode 4 : Urgent Quest


Pada kisah sebelumnya, Marco dan rekannya berhasil melaksanakan misi pertamanya yakni “Jungle Menace”. Kini misi-misi berikutnya yang lebih berat telah menanti mereka. Untuk menjalankan misi ini dia membuat senjata baru. Seperti apa misi Marco yang berikutnya ? Langsung saja simak ceritanya.

Zrassshhhh. Ctarrrr, hujan yang lebat ditemani suara petir menggelegar mengguyur desa Jumbo. Sementara itu di kamar Marco dan Flinch terjadi perbincangan antara mereka berdua. “oi Flinch, aku bosan dengan armor dan senjata ini. Aku ingin membuat senjata dan armor baru dengan material yang telah  kukumpulkan” keluh Marco. “kau ini, baru saja dipakai sudah bosan. Tapi kalau dipikir-pikir ada benarnya juga omonganmu tadi, tapi material yang kita kumpulkan masih sedikit. Besok saja kita tanyakan ke nenek Blacksmith apakah dia bisa membuatkan kita armor dan senjata dengan material yang kita punya” Jawab panjang Flinch. “kenapa tidak sekarang?, lebih cepat lebih baik tau” ujar Marco. Bletaakkk. “apa kau tidak lihat. Sekarang sudah malam dan keadaan diluar hujan lebat bodoh. Besok pagi saja, sekarang kau tidur sana” jawabnya sambil menjitak kepala Marco. “ughh, iya iya” Kata Marco dengan memegang kepalanya.

Minggu, 17 Maret 2013

Legendary Hunter Story episode 3 : The Bird Wyvern

Pada cerita sebelumnya Marco dan Flinch berhasil melakukan misi pelatihan. Pada saat itu mereka dilatih Smoke, seorang Hunter Pro di desa Jumbo. Kini dia sudah resmi menjadi Hunter. Sekarang awal musim perburuan dimulai.

Pagi hari di desa Jumbo yang cerah, tiba-tiba gong asrama berbunyi. Dongggg…. Dongggg ….. dongggg. “pada semua Hunter baru harap berkumpul di aula desa sekarang. Karena akan ada pengumuman dari Chief” Tutur guardian desa. Dikamar Marco dan Flinch, “hei Marc, ayo bangun ada pengumuman dari Chief. “Flinch yang berusaha membangunkan Marco. Groook, grooook grook, suara Marco mendengkur “ya ampun, anak ini kalau tidur lelap sekali sampai-sampai suara dengkurannya menyamai Bulldrome. Oh ya, benar juga mungkin dia masih terluka karena diseruduk Bulldrome kemarin. Lebih baik aku meninggalkan pesan saja dan segera ke aula.” Kata Flinch sambil meninggalkannya.

Marco yang tertidur tiba-tiba bermimpi tentang ayahnya yang melawan Fatalis “nak, pergi dari sini. Lindungilah ibumu serta seluruh klan kita. Mungkin ini adalah kata terakhir ayah, jadi dengarkanlah. Apapun yang terjadi kau harus tetap bertahan di dunia karena banyak hal menajubkan tentang dunia ini yang belum kau ketahui” ujar Gotzui Bakura (ayah Marco). “jangan berkata seperti itu seolah-olah kau mau mati, yah” kata Marco cilik. “cepat pergi dari sini dia (Fatalis) sudah dekat” bentak Gotz. “emmmmhhhh, baiklah aku akan melindungi ibu serta klan kita semampuku. Kembalilah saat makan malam ayah” Marco pun menangis sambil meninggalkan ayahnya. Tiba-tiba Fatalis datang dan menyemburkan great fire ball ke arah Gotz. Blaaarrrrrr….

Sabtu, 16 Maret 2013

Legendary Hunter Story episode 2 : New Power in New Weapon


Ini adalah kisah selanjutnya dari Marco Bakura dan temannya Flinch Kuro yang telah menjadi hunter setelah mendapat tes penyelisihan membunuh velocydrome. 1 minggu telah berlalu semenjak tes untuk menjadi hunter di  Jumbo Village, sementara itu di aula asrama para hunter ada acara pelantikan para hunter baru. “selamat kepada kalian yang telah lulus tes penyelisihan minggu lalu, kini kalian akan diresmikan sebagai hunter baru di Jumbo Village” ujar Chief. Prook… proookkk …… proookk suara tepuk tangan para hunter baru.  “ karena kalian sudah dipromosikan menjadi hunter pemula maka semua senjata dan armor kalian akan diganti juga”lanjutnya. “ armor kalian akan diganti menjadi Battle armor, dan senjata kalian akan diupgrade menjadi Assasin Dagger” potong Hunt Instructor.

“ tapi bagi yang membunuh velocydrome, senjatanya akan diupgrade menjadi Velocydrome Dagger. Dan satu lagi, besok akan diadakan pelatihan”lanjut Hunt instructor. “ kau dengar itu Marco, kita akan mendapat senjata yang mungkin lebih hebat dari sebelumnya ”  ujar Flinch kepada Marco. “segera ke blacksmith untuk mengambil armor dan senjata baru kalian” tegas Hunt Instructor. “ OSH” jawab semua hunter baru.

Jumat, 15 Maret 2013

Legendary Hunter Story episode 1 : The Begining


Kisah ini adalah cerita seorang yang biasa menjadi seorang legendary hunter, dialah Marco Bakura. Sebut saja Marco. Awal kisah ini dimulai di Jumbo Village, dimana desa ini membutuhkan hunter-hunter baru. Seorang warga datang dari jumbo village menempelkan secarik kertas di bar desa Mekko yang berisi sayembara menjadi Hunter di Jumbo Village Dan Marco pun tertarik pada sayembara tersebut, padahal dia sama sekali belum punya pengalaman berburu. Sejak kecil dia berkeinginan menjadi hunter professional, dan membalaskan dendamn atas kematian ayahnya yang gugur saat melawan Fatalis.

“ayah, aku akan membalaskan dendam ayah. Dan aku akan mengangkat derajat klan kita lagi” gumam Marco dalam hati setelah membaca secarik kertas itu. Pada malam harinya, Marco telah mempersiapkan bekal untuk berburunya besok. Dia sangat kecapekan hingga di tidur terlalu pulas dan dia lupa untuk memasang jam weker untuk membangunkannya.

Ini adalah hari dimana keberangkatan Marco ke jumbo village . “ hoammmss, jam berapa ini?” kata Marco sambil memegang jam wekernya. “ ohh tidak aku telat, sebaiknya aku bergegas untuk segera berangkat ke pelabuhan” sambil tergesa-gesa, dia langsung mengambil perbekalannya dan langsung pergi menuju ke pelabuhan. “oh sial, kapalnya sudah mulai berlayar. Sebaiknya aku menambah kecepatan berlariku.” Ujarnya. Saking cepatnya dia sampai menabrak seorang pedagang, Bruuuk. “ dasar bocah sialan” kata pedagang dengan nada marah “maaf pak, aku sedang buru-buru” teriak Marco sambil melanjutkan larinya.