Sabtu, 06 April 2013

Legendary Hunter Story episode 9 : The Dragon Killer


Sebelumnya di Legendary Hunter Story, Marco dkk telah berhasil menuntaskan misi terakhir di kota Oasis. Saat hendak pulang kembali ke desa Jumbo mereka  bertemu 4 anggota Dragon Killer, dan 2 orang dari Dragon Killer itu memutuskan pulang kembali ke desa bersama hunter Jumbo lainnya. Ditengah perjalanan, T.K Brother disuruh menceritakan tentang siapa itu Dragon Killer. Untuk selanjutnya silahkan simak langsung ceritanya.

Masih dalam perjalanan pulang menuju desa Jumbo, Kazuo sang adik sedang menjelaskan tentang Dragon Killer. “kalau kalian ingin tahu maka akan kuceritakan tentang cara kerja tim dulu” ujar Kazuo

“Kami dan para Dragon Killer lain bergerak secara tim inti. Kadang kami mengambil misi secara individu,dan enaknya lagi, kami bisa mengambil misi Elder Dragon (ED) secara bebas tanpa harus menunjukkan Hunter Token dan Hunter Bonds” terang Kazuo pada para hunter baru desa Jumbo. “pada awalnya, jika ingin mengambil misi para ED kalian harus punya kedua benda tersebut. Untuk mendapatkannya, kalian harus menghadiri Hunter Tournament dan menyelesaikan semua misi didalamnya” potong sang kakak. “ada berapa misi yang harus diselesaikan dalam Hunter Tournament?” tanya Royzen, “seingatku dulu ada 5 misi, senjata dan armor kalian sudah ditentukan oleh panitia. Jadi kalian tidak bisa memakai senjata dan armor terhebat yang kalian punya” jawab Kazuo. “lalu kapan event seperti itu dimulai?” Royzen bertanya lagi. “kalau gak salah, turnamennya baru akan dimulai pada pertengahan musim winter tahun ini, jadi persiapkanlah mental baja kalian”


“akan kulanjutkan ke cerita tentang Dragon Killer. Para hunter yang bergabung di organanisasi ini bisa dikatakan hunter hebat. Kami diajarkan untuk tidak pernah punya rasa takut terhadap kematian dan mengontrol kekuatan senjata berelemen dragon” lanjut Kazuo, “mengontrol kekuatan?, apa maksud anda” tanya TxL. “elemen dragon adalah elemen terkuat, untuk melepaskan elemen ini kau harus bisa mengontrol kekuatan kalian. Elemen ini akan terus menguras stamina pemakainya secara perlahan saat battle melawan monster buruan, jika belum terbiasa mungkin akan pingsan selama 3 hari 3 malam kalau terus-terus seperti itu orangnya pasti mengalami kelumpuhan karena saraf-saraf tubuhnya tidak bisa menerima kekuatan elemen dragon” “woooaahhh, tak kusangka sampai begitu efeknya” Marco tercengang-cengang.

“tapi jika sudah terbiasa maka lama-lama tidak akan menguras stamina lagi, karena tubuh kita telah beradaptasi dengan kekuatan elemen dragon. Kesimpulannya, tidak semua orang bisa menggunakan senjata elemen dragon, karena elemen ini telah menjadi takdir bagi seseorang. Dari sekian banyaknya hunter, yang dikehendaki dengan kekuatan ini hanya segelintir orang saja” terang Kazuo.

“menariknya, kebanyakan dari monster lemah terhadap elemen dragon. Bahkansemua ED lemah terhadap elemen dragon kecuali Kirin dan Azure Lao Shan Lung. Mereka berdua lemah terhadap elemen api” lanjut Tetzuo. “wah, baru tahu kalau para monster ED ternyata lemah elemen dragon, jadi senjata makan tuan dong, hahahaha” gelak tawa TxL. “kalau begitu, ada berapa senjata berelemen dragon di dunia ini?” Flinch bertanya pada Tetzuo.
“sebenarnya ada banyak sekali senjata berelemen dragon. Tapi yang dikeramatkan hanya ada 13 buah senjata yang terbuat dari material ED itu sendiri, yang nantinya hanya digunakan oleh Dragon Killer. Semua itu telah diwariskan secara turun-temurun oleh clan masing-masing”

“bisa anda sebutkan semua senjata yang dikeramatkan tersebut” Flinch masih belum puas bertanya. “sepertinya kau sangat ingin tahu rupanya, baiklah akan kusebutkan beserta para pemegangnya juga”
“pertama aku kenalkan dulu siapa ketua dari Dragon Killer. Pemegang GS Fatalis Ancestor Blade, dialah Daemon Strife the Golden Demon,. Dia adalah satu-satunya anggota yang bergerak secara individu, tanpa didampingi tim inti” terang sang kakak dari T.K Brother tersebut.


“lalu selanjutnya tim Alpha, yang berangotakan 4 orang didalamnya. Akan kusebutkan satu pertsatu. Pemegang GS Eternal Eradicator, Danniel Blaze. Selanjutnya pemegang Black Dragonbane Sword, Zed Rouge. Pemegang Bow Glorious Victory, Violent Sakayuki. Lalu pemilik Black Dragonbanes Lance, Baron Dragon” 


“selanjutnya tim Beta, yang terdiri dari anggotaku tadi. Yah aku tidak akan menjelaskannya lagi, karena kalian sudah kukenalkan. Tim yang terakhir ialah tim Delta, di tim ini hanya dihuni 2 Dragon Killer. Pemegang SnS Azure Titan Sword, dialah John Dragon, dan si pemilik Dragonlance ‘Setsuna’ Sakura Kaguya” potong Kazuo



            “tunggu dulu, kenapa tim Delta cuma 2 orang?, sedangkan tim Alpha dan Beta diisi dengan 4 orang? Kemana 2 orang lainnya dari tim Delta?” tutur Marco penasaran. T.K Brother diam sejenak ketika Marco menanyakan pertanyaan itu. “enggg, mereka gugur dalam Quest Legendary Black Dragon, mereka adalah hunter yang berani sehingga rela mengorbankan dirinya demi keselamatan anggota yang lain. Mereka adalah, Izuna Shimura sang pemegang Dragon Bow ‘Avalanche’ dan pemegang DS Crimson Lotus Blades, Gotzui Bakura” jawab Kazuo dengan raut wajah yak menentu. DEG……, Marco kaget bukan kepalang “itu adalah nama ayahku, Gotzui Bakura dari clan Bakura” kata Marco meyakinkan. Setelah mendengar kata itukeluar dari mulut Marco, hunter yang berada di balon udara itu semua terkejut. “kau, jangan-jangan ‘anak’ yang dimaksud oleh Sakura” tutur Kazuo. “ ‘anak’?, apa yang anda maksud?” tanya Marco. “baiklah akan kuceritakan”

*FLASHBACK*
            Disebuah Castle Scrhade terjadi pertarungan yang sangat hebat, yang tidak lain adalah pertarungan tim Delta melawan Legendary Elder Dragon yaitu Black Fatalis, “haaah, haaah, haaah. sepertinya mereka sudah tidak bisa bertarung lagi. Aku akan membawanya ke camp castle. Izuna, sembuhkan pendarahan mereka sebisamu dengan ilmu medis yang kau punya. Biar aku yang menghadapi ED ini dan segera menyelesaikan misi” ujar Gotz lantang, “jangan mengambil keputusan seenaknya, aku masih bisa bertarung” jawab Izuna, “sudahlah, obati saja mereka sampai pendarahannya berhenti” lanjutnya. “kau….., baiklah akan kubawa Sakura, gotonglah si John” sahut Izuna

Setelah mereka menaruh temannya di ranjang, Izuna mencoba menghentikan pendarahan dari luka yang dialami temannya. “aku pergi dulu, kalau dalam 25 menit aku tidak kembali berarti aku gagal. Jika itu terjadi, angkatlah ‘anak’ itu sebagai penerusku, aku ingin ‘dia’ melanjutkan perjuangan ayah angkatnya ini” kata Gotz sambil tersenyum lembut dan mulai pergi meninggalkan teman se-tim nya, “tunggu dulu, siapa yang kau maksud ‘anak’ itu? Kami bahkan tidak tahu kalau kau punya anak angkat” teriak Izuna, “kalau sudah waktunya, dia akan muncul dan mengakui aku sebagai ayahnya”

Sudah 15 menit Gotz bertarung melawan B. Fatalis sendirian, tiba-tiba Izuna menyusul ke medan pertempuran. “dasar bodoh, kenapa kau kesini. Bagaimana keadaan mereka?” bentak Gotz, “heeh, jangan remehkan aku. Pendarahannya sudah aku hentikan, pesanmu tadi aku titipkan pada Sakura, aku juga tak bisa membiarkanmu jadi pahlawan seorang diri” jawab Izuna. Mendengar kalimat itu Gotz tersenyum pada Izuna “dari dulu sifatmu memang tak berubah, ayo segera kita selesaikan misi ini dan pulang kerumah”, “OSHH” jawab Izuna

Pertarungan kembali bergulir, B. Fatalis mengeluarkan seluruh kekuatannya. “Izuna…, arahkan seranganmu tepat dikepalanya. Aku akan menyerang kaki kirinya” komando Gotz pada temannya. Bwuuungg, crattt, cratttt, cratttt bzztttccrrtt Anak panah Izuna yang mengeluarkan elemen dragon tepat mengenai kepala B. Fatalis. Graaaaa, B. Fatalis memasuki rage mode. Dan dengan cepatnya menyemburkan Great Fireball kearah Izuna. Blaaarrr, serangan itu tak bisa dihindari oleh Izuna dan membuatnya terpental jauh serta mendapat luka yang amat berat.



“Izunaaa!”  teriak Gotz. Begitu melihat temannya terkapar tidak berdaya, dia langsung menghampiri dan menggotongnya ke area aman yang tidak bisa dijangkau B. Fatalis. Gotz segera memeriksa keadaan Izuna yang terluka parah.

“uhuk….., Gotz, sepertinya….., aku sudah ti…. dak bisa melanjut…kan misi ini lagi. Uhuk, uhuk” kata Izuna dengan suara terbata-bata. “jangan bicara yang tidak-tidak, aku akan membawamu ke camp” jawab Gotz sambil memegan leher Izuna. Kemudian Izuna memegang balik tangan Gotz dan berkata “perjuanganku…. sepertinya sudah sampai disini, uhukk, uhuk, jadilah hun…ter yang lebih hebat…. dari aku. Jangan sia-siakan hidupmu, uhukk, kau masih punya harapan dalam kehidupan”. namun dia tetap bersikeras untuk bicara semampunya dan dia terseyum lemah kearah Gotz “sepertinya… aku sampai disini, sam…pai jum…..” Izuna menghembuskan nafas terakhirnya dengan senyum yang terlihat diraut wajahnya. “Izunaaaaaaa!!!” Gotz diselimuti oleh kekuatan sama halnya seperti meminum Mega Demondrug dan Mega Armorskin sekaligus.

Dengan emosi yang terbakar dia menaruh temannya dipojokan tembok castle, dan dia menancapkan DS Crimson Lotus Blade nya ketanah. Jrebbb, jrebbb. Tanpa basa-basi lagi dia segera pergi ke medan pertempuran walaupun dengan senjata pisau untuk mengcarve bangkai monster. Sementara itu di camp castle, Sakura sudah sadar sepenuhnya. “John, John. Bangunlah”, lalu si John bangun dengan perlahan “aduduh, ada apaan sih pake bangunin aku segala. Lukaku belum menutup sempurna nih, gara-gara elemen dragon yang menguras tenagaku” jawab John sedikit kesal. “apakah kau menyadari?, suara B. Fatalis sudah tak terdengar lagi. Jangan-jangan mereka berdua berhasil membunuhnya” Sakura senang. “jangan senang dulu, lebih baik kita periksa diluar”. Mereka bergegas untuk pergi keluar.

Dan begitu sampai diluar, mereka berdua sangat terkejut, Sakura dan John ayng melihat Izuna tergeletak tak bergerak sedikit pun segera menghampirinya. Mereka sangat menyesal kepada diri mereka, tapi menyesal bukanlah penyelesaian sebuah masalah. Hingga Sakura menyadari kalau Gotz tidak ada di medan pertempuran. Kemudian John menemukan pisau yang digunakan Gotz untuk mencarve bangkai monster menancap ketanah dengan ceceran darah yang sangat banyak. Lalu dia berasumsi kalau Gotz mati ditelan B. Fatalis.

10 hari setelah kejadian itu para Dragon Killer mengadakan rapat besar di Dondruma City. Semua anggota organisasi tersebut datang semua kecuali Gotz dan Izuna yang gugur saat melawan B. Fatalis. Di ruang rapat Guild Hall……, , braakkkkk, tangan Daemon menggebrak di meja rapat. “kenapa bisa terjadi hal seperti ini, seharusnya kalian melindungi satu sama lain” bentak Daemon, Sakura mulai menitikkan air matanya. John secara perlahan merengakulnya. “asal kau tahu, aku juga tak mau kejadian seperti ini. Lantas kenapa tidak kau saja yang mengambil misi itu dari awal dan kejadian ini pasti bisa dihindari” elak John. “sudahlah John, ini semua salahku. Jika akau tidak jatuh pingsan saat tertindih badan B. Fatalis, maka kita tidak akan mengalami kejadian ini” bela Sakura. “sudahlah, saling menyalahkan itu tidak akan menyelesaikan masalah. Kalau kalian menyesalinya terus, apakah mereka berdua bisa hidup lagi?, tentu tidak ‘kan. Lebih baik kita kembali ke topik awal kita, yaitu mencari penerus dari Izuna dan Gotz. Itulah alasan kenapa kita semua datang kemari ‘kan?” potong Danniel.

“aku mendengar kabar kalau keluarga Izuna menetap di desa Yokumo, lalu bagaimana dengan Gotz?, selama ini kita bahkan tidak tahu dia sudah punya keluarga atau belum?” balas Busterkeel. “pada saat itu Izuna menitipkan pesan padaku kalau Gotz akan mewariskannya kepada seorang ‘anak’, Izuna juga mengatakan kalau ‘dia’ akan muncul dan mengakui Gotz sebagai ayahnya” ujar Sakura. “ ‘anak’?” batin Kazuo penasaran. “begitu rupanya, Gotz selalu berpikir panjang sebelum melakukan tindakannya. Maka dari itu dia meniggalkan DS miliknya dan pada saat itu dia melawan B. Fatalis hanya dengan pisau carve miliknya, benar?” tebak Tetzuo. “ya, kau benar soal itu. Lalu, sebaiknya kita cari ‘dia’ dan menunjuknya sebagai penerus dari Gotz. Bagaimana pendapatmu, ketua?” tanya Sakura. “menurut sejarah Dragon Killer, senjata tersebut harus diwariskan oleh anak atau setidaknya keluarganya. Masalahnya, Gotz adalah orang tertutup, ayah dari Gotz mewariskan senjata itu untuk meneruskan perjuangannya. Dan kita harus mencari anak asuh Gotz supaya rantai Dragon Killer tidak terputus. Jika terputus maka keseimbangan Hunter akan goyah. Aku sependapat dengan Sakura, bagi yang sependapat silahkan angkat tangan kalian” John yang sedang meyakinkan para anggota.

Lalu semua anggota mengangkat tangannya satu persatu, kecuali sang ketua yang masih bersihkeras untuk menolak pendapat tim Delta. “hemmmm, kau kalah suara, ketua” ejek John dengan tersenyum, “baiklah, aku putuskan kalau kalian harus menemukan penerus dari Gotz serta Izuna. Ceritakan kisah kita sebagai Dragon Killer kepada seluruh hunter-hunter baru disetiap kota ataupun desa yang kalian singgahi, supaya ‘dia’ bisa keluar untuk menunjukkan dirinya” tegas sang Daemon. “OSH” jawab lantang semua anggota.
*FLASHBACK END*

“ternyata ayahku adalah hunter hebat, lalu dimana ibuku?” tanya Marco pada Tetzuo, “ibu?, Gotz bahkan belum punya keluarga kecilnya”, “tapi pas aku kecil, ayah mengatakan kalau ibu pergi menjalankan misi dan tak pernah kembali sampai sekarang” tutur Marco, “kau adalah anak asuh darinya. Meski begitu, kau pasti bangga terhadap orang yang kau sebut ayah itu, Dialah yang membesarkanmu seorang diri. Kau harus berterima kasih padanya”, “anda benar, terima kasih untuk mengatakan yang sebenarnya” Marco terharu. “itu tidak masalah. Marco, kalau kau sudah waktunya kau akan kami pertemukan kepada ketua Dragon Killer dan melantikmu menjadi penerus dari ayahmu” ujar Kazuo. “baiklah, aku siap kapan saja” jawab Marco serius

            setelah mengetahui kebenaran tentang ayahnya, hati Marco semakin mantap untuk menjadi seorang Legenda yang akan meneruskan perjuangan ayahnya membunuh Fatalis. Seperti apa perjuangan yang ditempuh Marco?

To Be Continued…..

Part 9 End

Story Writer : Rojik Ojik

Pengisi Cerita :

Dani Gaido as Daemon Strife
Dika Cavalera as Danniel Blaze
Stefanus E as Zed Rouge
Auzi Rathalos as Busterkeel
Ayako Riskaviana Viola as Violent Sakayuki
Roy Flasher as Flasher Royzen

2 komentar:

  1. emg ente nulis ? HEbat tpuk tngn buat Rojik" Pok Pok POK

    BalasHapus
    Balasan
    1. iya gan , terima kasih.

      ini sekedar ngisi waktu luang aja. XD

      Hapus

budayakan berkomentar pada kolom yang tersedia dengan sopan. Jika ingin mengcopy isi blog harap disertakan sumbernya dan meminta ijin terlebih dahulu, hargai penulisnya. Salam Blogger :D