Sebelumnya di
Legendary Hunter Story, Marco dkk telah berhasil menuntaskan misi terakhir di
kota Oasis. Saat hendak pulang kembali ke desa Jumbo mereka bertemu 4 anggota Dragon Killer, dan 2 orang
dari Dragon Killer itu memutuskan pulang kembali ke desa bersama hunter Jumbo
lainnya. Ditengah perjalanan, T.K Brother disuruh menceritakan tentang siapa itu
Dragon Killer. Untuk selanjutnya silahkan simak langsung ceritanya.
Masih dalam
perjalanan pulang menuju desa Jumbo, Kazuo sang adik sedang menjelaskan tentang
Dragon Killer. “kalau kalian ingin tahu maka akan kuceritakan tentang cara
kerja tim dulu” ujar Kazuo
“Kami dan para
Dragon Killer lain bergerak secara tim inti. Kadang kami mengambil misi secara
individu,dan enaknya lagi, kami bisa mengambil misi Elder Dragon (ED) secara
bebas tanpa harus menunjukkan Hunter Token dan Hunter Bonds” terang Kazuo pada
para hunter baru desa Jumbo. “pada awalnya, jika ingin mengambil misi para ED
kalian harus punya kedua benda tersebut. Untuk mendapatkannya, kalian harus
menghadiri Hunter Tournament dan menyelesaikan semua misi didalamnya” potong sang
kakak. “ada berapa misi yang harus diselesaikan dalam Hunter Tournament?” tanya
Royzen, “seingatku dulu ada 5 misi, senjata dan armor kalian sudah ditentukan
oleh panitia. Jadi kalian tidak bisa memakai senjata dan armor terhebat yang
kalian punya” jawab Kazuo. “lalu kapan event seperti itu dimulai?” Royzen
bertanya lagi. “kalau gak salah, turnamennya baru akan dimulai pada pertengahan
musim winter tahun ini, jadi persiapkanlah mental baja kalian”
“akan kulanjutkan
ke cerita tentang Dragon Killer. Para hunter yang bergabung di organanisasi ini
bisa dikatakan hunter hebat. Kami diajarkan untuk tidak pernah punya rasa takut
terhadap kematian dan mengontrol kekuatan senjata berelemen dragon” lanjut
Kazuo, “mengontrol kekuatan?, apa maksud anda” tanya TxL. “elemen dragon adalah
elemen terkuat, untuk melepaskan elemen ini kau harus bisa mengontrol kekuatan
kalian. Elemen ini akan terus menguras stamina pemakainya secara perlahan saat
battle melawan monster buruan, jika belum terbiasa mungkin akan pingsan selama
3 hari 3 malam kalau terus-terus seperti itu orangnya pasti mengalami
kelumpuhan karena saraf-saraf tubuhnya tidak bisa menerima kekuatan elemen
dragon” “woooaahhh, tak kusangka sampai begitu efeknya” Marco
tercengang-cengang.
“tapi jika sudah
terbiasa maka lama-lama tidak akan menguras stamina lagi, karena tubuh kita
telah beradaptasi dengan kekuatan elemen dragon. Kesimpulannya, tidak semua
orang bisa menggunakan senjata elemen dragon, karena elemen ini telah menjadi
takdir bagi seseorang. Dari sekian banyaknya hunter, yang dikehendaki dengan
kekuatan ini hanya segelintir orang saja” terang Kazuo.
“menariknya, kebanyakan
dari monster lemah terhadap elemen dragon. Bahkansemua ED lemah terhadap elemen
dragon kecuali Kirin dan Azure Lao Shan Lung. Mereka berdua lemah terhadap
elemen api” lanjut Tetzuo. “wah, baru tahu kalau para monster ED ternyata lemah
elemen dragon, jadi senjata makan tuan dong, hahahaha” gelak tawa TxL. “kalau
begitu, ada berapa senjata berelemen dragon di dunia ini?” Flinch bertanya pada
Tetzuo.
“sebenarnya ada
banyak sekali senjata berelemen dragon. Tapi yang dikeramatkan hanya ada 13
buah senjata yang terbuat dari material ED itu sendiri, yang nantinya hanya
digunakan oleh Dragon Killer. Semua itu telah diwariskan secara turun-temurun
oleh clan masing-masing”
“bisa anda sebutkan
semua senjata yang dikeramatkan tersebut” Flinch masih belum puas bertanya.
“sepertinya kau sangat ingin tahu rupanya, baiklah akan kusebutkan beserta para
pemegangnya juga”
“pertama aku kenalkan
dulu siapa ketua dari Dragon Killer. Pemegang GS Fatalis Ancestor Blade, dialah
Daemon Strife the Golden Demon,. Dia adalah satu-satunya anggota yang bergerak
secara individu, tanpa didampingi tim inti” terang sang kakak dari T.K Brother
tersebut.
“lalu selanjutnya
tim Alpha, yang berangotakan 4 orang didalamnya. Akan kusebutkan satu pertsatu.
Pemegang GS Eternal Eradicator, Danniel Blaze. Selanjutnya pemegang Black Dragonbane
Sword, Zed Rouge. Pemegang Bow Glorious Victory, Violent Sakayuki. Lalu pemilik
Black Dragonbanes Lance, Baron Dragon”
“selanjutnya tim
Beta, yang terdiri dari anggotaku tadi. Yah aku tidak akan menjelaskannya lagi,
karena kalian sudah kukenalkan. Tim yang terakhir ialah tim Delta, di tim ini
hanya dihuni 2 Dragon Killer. Pemegang SnS Azure Titan Sword, dialah John
Dragon, dan si pemilik Dragonlance ‘Setsuna’ Sakura Kaguya” potong Kazuo
“tunggu
dulu, kenapa tim Delta cuma 2 orang?, sedangkan tim Alpha dan Beta diisi dengan
4 orang? Kemana 2 orang lainnya dari tim Delta?” tutur Marco penasaran. T.K
Brother diam sejenak ketika Marco menanyakan pertanyaan itu. “enggg, mereka
gugur dalam Quest Legendary Black Dragon, mereka adalah hunter yang berani
sehingga rela mengorbankan dirinya demi keselamatan anggota yang lain. Mereka
adalah, Izuna Shimura sang pemegang Dragon Bow
‘Avalanche’ dan pemegang DS Crimson Lotus Blades, Gotzui Bakura” jawab Kazuo
dengan raut wajah yak menentu. DEG……, Marco kaget bukan kepalang “itu adalah
nama ayahku, Gotzui Bakura dari clan Bakura” kata Marco meyakinkan. Setelah
mendengar kata itukeluar dari mulut Marco, hunter yang berada di balon udara
itu semua terkejut. “kau, jangan-jangan ‘anak’ yang dimaksud oleh Sakura” tutur
Kazuo. “ ‘anak’?, apa yang anda maksud?” tanya Marco. “baiklah akan
kuceritakan”
*FLASHBACK*
*FLASHBACK*
Disebuah
Castle Scrhade terjadi pertarungan yang sangat hebat, yang tidak lain adalah
pertarungan tim Delta melawan Legendary Elder Dragon yaitu Black Fatalis, “haaah,
haaah, haaah. sepertinya mereka sudah tidak bisa bertarung lagi. Aku akan
membawanya ke camp castle. Izuna, sembuhkan pendarahan mereka sebisamu dengan
ilmu medis yang kau punya. Biar aku yang menghadapi ED ini dan segera
menyelesaikan misi” ujar Gotz lantang, “jangan mengambil keputusan seenaknya, aku
masih bisa bertarung” jawab Izuna, “sudahlah, obati saja mereka sampai
pendarahannya berhenti” lanjutnya. “kau….., baiklah akan kubawa Sakura,
gotonglah si John” sahut Izuna
Setelah mereka
menaruh temannya di ranjang, Izuna mencoba menghentikan pendarahan dari luka
yang dialami temannya. “aku pergi dulu, kalau dalam 25 menit aku tidak kembali
berarti aku gagal. Jika itu terjadi, angkatlah ‘anak’ itu sebagai penerusku,
aku ingin ‘dia’ melanjutkan perjuangan ayah angkatnya ini” kata Gotz sambil
tersenyum lembut dan mulai pergi meninggalkan teman se-tim nya, “tunggu dulu,
siapa yang kau maksud ‘anak’ itu? Kami bahkan tidak tahu kalau kau punya anak
angkat” teriak Izuna, “kalau sudah waktunya, dia akan muncul dan mengakui aku
sebagai ayahnya”
Sudah 15 menit Gotz
bertarung melawan B. Fatalis sendirian, tiba-tiba Izuna menyusul ke medan
pertempuran. “dasar bodoh, kenapa kau kesini. Bagaimana keadaan mereka?” bentak
Gotz, “heeh, jangan remehkan aku. Pendarahannya sudah aku hentikan, pesanmu
tadi aku titipkan pada Sakura, aku juga tak bisa membiarkanmu jadi pahlawan
seorang diri” jawab Izuna. Mendengar kalimat itu Gotz tersenyum pada Izuna
“dari dulu sifatmu memang tak berubah, ayo segera kita selesaikan misi ini dan
pulang kerumah”, “OSHH” jawab Izuna
Pertarungan kembali
bergulir, B. Fatalis mengeluarkan seluruh kekuatannya. “Izuna…, arahkan
seranganmu tepat dikepalanya. Aku akan menyerang kaki kirinya” komando Gotz
pada temannya. Bwuuungg, crattt, cratttt, cratttt bzztttccrrtt Anak panah Izuna
yang mengeluarkan elemen dragon tepat mengenai kepala B. Fatalis. Graaaaa, B.
Fatalis memasuki rage mode. Dan dengan cepatnya menyemburkan Great Fireball
kearah Izuna. Blaaarrr, serangan itu tak bisa dihindari oleh Izuna dan
membuatnya terpental jauh serta mendapat luka yang amat berat.
“Izunaaa!” teriak Gotz. Begitu melihat temannya terkapar
tidak berdaya, dia langsung menghampiri dan menggotongnya ke area aman yang
tidak bisa dijangkau B. Fatalis. Gotz segera memeriksa keadaan Izuna yang
terluka parah.
“uhuk….., Gotz,
sepertinya….., aku sudah ti…. dak bisa melanjut…kan misi ini lagi. Uhuk, uhuk”
kata Izuna dengan suara terbata-bata. “jangan bicara yang tidak-tidak, aku akan
membawamu ke camp” jawab Gotz sambil memegan leher Izuna. Kemudian Izuna
memegang balik tangan Gotz dan berkata “perjuanganku…. sepertinya sudah sampai
disini, uhukk, uhuk, jadilah hun…ter yang lebih hebat…. dari aku. Jangan
sia-siakan hidupmu, uhukk, kau masih punya harapan dalam kehidupan”. namun dia
tetap bersikeras untuk bicara semampunya dan dia terseyum lemah kearah Gotz
“sepertinya… aku sampai disini, sam…pai jum…..” Izuna menghembuskan nafas terakhirnya
dengan senyum yang terlihat diraut wajahnya. “Izunaaaaaaa!!!” Gotz diselimuti
oleh kekuatan sama halnya seperti meminum Mega Demondrug dan Mega Armorskin
sekaligus.
Dengan emosi yang
terbakar dia menaruh temannya dipojokan tembok castle, dan dia menancapkan DS
Crimson Lotus Blade nya ketanah. Jrebbb, jrebbb. Tanpa basa-basi lagi dia
segera pergi ke medan pertempuran walaupun dengan senjata pisau untuk mengcarve
bangkai monster. Sementara itu di camp castle, Sakura sudah sadar sepenuhnya.
“John, John. Bangunlah”, lalu si John bangun dengan perlahan “aduduh, ada apaan
sih pake bangunin aku segala. Lukaku belum menutup sempurna nih, gara-gara
elemen dragon yang menguras tenagaku” jawab John sedikit kesal. “apakah kau
menyadari?, suara B. Fatalis sudah tak terdengar lagi. Jangan-jangan mereka
berdua berhasil membunuhnya” Sakura senang. “jangan senang dulu, lebih baik
kita periksa diluar”. Mereka bergegas untuk pergi keluar.
Dan begitu sampai
diluar, mereka berdua sangat terkejut, Sakura dan John ayng melihat Izuna tergeletak
tak bergerak sedikit pun segera menghampirinya. Mereka sangat menyesal kepada
diri mereka, tapi menyesal bukanlah penyelesaian sebuah masalah. Hingga Sakura
menyadari kalau Gotz tidak ada di medan pertempuran. Kemudian John menemukan
pisau yang digunakan Gotz untuk mencarve bangkai monster menancap ketanah
dengan ceceran darah yang sangat banyak. Lalu dia berasumsi kalau Gotz mati
ditelan B. Fatalis.
10 hari setelah
kejadian itu para Dragon Killer mengadakan rapat besar di Dondruma City. Semua
anggota organisasi tersebut datang semua kecuali Gotz dan Izuna yang gugur saat
melawan B. Fatalis. Di ruang rapat Guild Hall……, , braakkkkk, tangan Daemon
menggebrak di meja rapat. “kenapa bisa terjadi hal seperti ini, seharusnya
kalian melindungi satu sama lain” bentak Daemon, Sakura mulai menitikkan air
matanya. John secara perlahan merengakulnya. “asal kau tahu, aku juga tak mau
kejadian seperti ini. Lantas kenapa tidak kau saja yang mengambil misi itu dari
awal dan kejadian ini pasti bisa dihindari” elak John. “sudahlah John, ini
semua salahku. Jika akau tidak jatuh pingsan saat tertindih badan B. Fatalis,
maka kita tidak akan mengalami kejadian ini” bela Sakura. “sudahlah, saling
menyalahkan itu tidak akan menyelesaikan masalah. Kalau kalian menyesalinya
terus, apakah mereka berdua bisa hidup lagi?, tentu tidak ‘kan. Lebih baik kita
kembali ke topik awal kita, yaitu mencari penerus dari Izuna dan Gotz. Itulah
alasan kenapa kita semua datang kemari ‘kan?” potong Danniel.
“aku mendengar kabar
kalau keluarga Izuna menetap di desa Yokumo, lalu bagaimana dengan Gotz?,
selama ini kita bahkan tidak tahu dia sudah punya keluarga atau belum?” balas Busterkeel.
“pada saat itu Izuna menitipkan pesan padaku kalau Gotz akan mewariskannya
kepada seorang ‘anak’, Izuna juga mengatakan kalau ‘dia’ akan muncul dan
mengakui Gotz sebagai ayahnya” ujar Sakura. “ ‘anak’?” batin Kazuo penasaran. “begitu
rupanya, Gotz selalu berpikir panjang sebelum melakukan tindakannya. Maka dari
itu dia meniggalkan DS miliknya dan pada saat itu dia melawan B. Fatalis hanya
dengan pisau carve miliknya, benar?” tebak Tetzuo. “ya, kau benar soal itu. Lalu,
sebaiknya kita cari ‘dia’ dan menunjuknya sebagai penerus dari Gotz. Bagaimana
pendapatmu, ketua?” tanya Sakura. “menurut sejarah Dragon Killer, senjata
tersebut harus diwariskan oleh anak atau setidaknya keluarganya. Masalahnya,
Gotz adalah orang tertutup, ayah dari Gotz mewariskan senjata itu untuk
meneruskan perjuangannya. Dan kita harus mencari anak asuh Gotz supaya rantai
Dragon Killer tidak terputus. Jika terputus maka keseimbangan Hunter akan
goyah. Aku sependapat dengan Sakura, bagi yang sependapat silahkan angkat
tangan kalian” John yang sedang meyakinkan para anggota.
Lalu semua anggota
mengangkat tangannya satu persatu, kecuali sang ketua yang masih bersihkeras
untuk menolak pendapat tim Delta. “hemmmm, kau kalah suara, ketua” ejek John
dengan tersenyum, “baiklah, aku putuskan kalau kalian harus menemukan penerus
dari Gotz serta Izuna. Ceritakan kisah kita sebagai Dragon Killer kepada
seluruh hunter-hunter baru disetiap kota ataupun desa yang kalian singgahi,
supaya ‘dia’ bisa keluar untuk menunjukkan dirinya” tegas sang Daemon. “OSH”
jawab lantang semua anggota.
*FLASHBACK END*
*FLASHBACK END*
“ternyata ayahku
adalah hunter hebat, lalu dimana ibuku?” tanya Marco pada Tetzuo, “ibu?, Gotz
bahkan belum punya keluarga kecilnya”, “tapi pas aku kecil, ayah mengatakan
kalau ibu pergi menjalankan misi dan tak pernah kembali sampai sekarang” tutur
Marco, “kau adalah anak asuh darinya. Meski begitu, kau pasti bangga terhadap orang
yang kau sebut ayah itu, Dialah yang membesarkanmu seorang diri. Kau harus
berterima kasih padanya”, “anda benar, terima kasih untuk mengatakan yang
sebenarnya” Marco terharu. “itu tidak masalah. Marco, kalau kau sudah waktunya
kau akan kami pertemukan kepada ketua Dragon Killer dan melantikmu menjadi
penerus dari ayahmu” ujar Kazuo. “baiklah, aku siap kapan saja” jawab Marco
serius
setelah mengetahui kebenaran tentang ayahnya, hati Marco semakin mantap untuk menjadi seorang Legenda yang akan meneruskan perjuangan ayahnya membunuh Fatalis. Seperti apa perjuangan yang ditempuh Marco?
To Be Continued…..
Part 9 End
setelah mengetahui kebenaran tentang ayahnya, hati Marco semakin mantap untuk menjadi seorang Legenda yang akan meneruskan perjuangan ayahnya membunuh Fatalis. Seperti apa perjuangan yang ditempuh Marco?
To Be Continued…..
Part 9 End
Story Writer : Rojik Ojik
Pengisi Cerita :
Dani Gaido as Daemon Strife
Dika Cavalera as Danniel Blaze
Stefanus E as Zed Rouge
Auzi Rathalos as Busterkeel
Ayako Riskaviana Viola as Violent Sakayuki
Dika Cavalera as Danniel Blaze
Stefanus E as Zed Rouge
Auzi Rathalos as Busterkeel
Ayako Riskaviana Viola as Violent Sakayuki
Tommy Ariajaya as TxL
Roy Flasher as Flasher Royzen
emg ente nulis ? HEbat tpuk tngn buat Rojik" Pok Pok POK
BalasHapusiya gan , terima kasih.
Hapusini sekedar ngisi waktu luang aja. XD