Sebelumya,
para hunter Jumno telah mendapat Quest memburu 2 jenis Plesioth. Tim 2 dan 3 yang
mendapat bagian memburu Green Plesioth telah membuat rencana untuk melawannya, akankah rencana mereka
berhasil menumbangkan G. Plesioth atau tidak. Langsung saja simak ke ceritanya.
Setelah
membuat rencana mereka sendiri, tim 2 dan 3 segera menjalankan misinya. Sesuai
rencana, mereka sepakat kalau Ryuga lah yang bertugas memancing G. Plesioth. Semua
telah bersiap di posisi masing-masing. Disaat Ryuga memancing, dia melihat
sirip hijau yang muncul di permukaan air dari kejauhan. “baiklah, jangan buat
temanmu kecewa. Soal memancing aku jagonya” batin Ryuga. Alhasil umpan Ryuga
disambar G. Plesioth. Saking beratnya G. Plesioth, dia sempat kewalahan.
Namun…. “argggghh, graaaaaa”teriaknya mengeluarkan G. Plesioth dari air. G.
Plesioth itu menggetak-getak ketanah layaknya ikan yang telah berhasil dibawa
kedaratan.
“buat dia
tidur, Marco. Lemparkan sleep knife ke arahnya” cetus Flinch. Kemudian Marco
bergegas mengambil item itu dan segera melemparnya kearah G. Plesioth. Setelah
melempar beberapa, monster itu tertidur. “Natsu, sekarang pasang 1 large barrel
bomb+ dikepalanya dan pasang 2 large barrel bomb di sirip, Marco bersiaplah meledakkannya
begitu Natsu lari setelah memasang bomb”. “baik” jawab mereka serentak. Mereka
menjalankan tugas dari Flinch. Natsu sudah memasangnya, “Marco, sekarang”.
Bwussshhh, Blarrrrrrr, blarrrrrrr. Ledakan hebat terjadi pada saaat bersamaan.
Sekarang
giliran Flinch yang menyerang dengan menggunakan Rathalos Firesword milik Jigo.
Slaashhh, jblarrrr, Bwung, blarrrr, pedang itu mengeluarkan api seakan akan mau
meledak. “hyeeaaaa” Flinch mencharge Great Sword (GS), craaaatt blaaarrr. G.
Plesioth lari dan terbang menuju ke dalam air. “Ryuga, lempar sonic bomb ke
arahnya” teriak Marco. Bwuunnggg, darr, kingggggggg. Suara ultra sonic itu
telah membuat G. Plesioth kembali terbang kedaratan lagi. Melihat G. Plesioth
berbalik arah, Marco segera mencharge Hammer dan mendaratkan serangannya ke
kaki kiri G. Plesioth . Dan, monster itu terjatuh. “sekarang kita serang
bersamaan” tutur Natsu. Mereka menghajar Monster Piscine itu tanpa ampun. Ryuga
dengan senjata Dual Sword (DS) Dual Tomahawks, Natsu dengan Lance berelemen api
Prominence Pilar, Marco dengan Hammer Kut-ku Pick nya dan Flinch dengan GS
elemen api Rathalos Firesword.
Monster itu
kembali berdiri dengan memasuki rage mode, dia bersiap untuk mengahantam para
hunter dengan Body Slam. “gawat, dia akan menghantam, kita tak sempat lari.
huaaaa” Marco panik. Tiba-tiba, bukkkk, traanngggg. Suara hantaman yang diblok
dengan tameng senjata. Flinch serta Natsu melindungi partner masing-masing. “tenanglah
Marco, kita akan akan menyelesaikannya dengan cepat, haaaaah haaaah haaaah, kau
dan Natsu alihkan perhatiannya dari depan, kita akan lihat gerakan macam apa
yang dia punya” perintah Flinch. “terima
kasih Flinch. Natsu, kita kedepan”. Marco serta Natsu memancing perhatiannya.
G. Plesioth
melihat mereka berdua, dia menyemburkan water cannon yang lebih kencang dari
Daimyo Hermitaur. Flinch menyadari ada interval 5 detik pada saat dia
menyemburkan water cannon. Melihat kesempatan itu, dia menyuruh Ryuga
meletakkan Lg Barrel Bomb+ di antara kaki monster ikan tersebut pada saat
menyembur water cannon lagi. “kalian berdua, alihkan lagi perhatiannya”
pintanya. Selang beberapa menit kemudian G. Plesioth kembali menyemburkan water
cannon. Saat itu terjadi, Ryuga segera memasang Lg Barrel Bomb+ disela-sela
kaki G. Plesioth lalu dia pergi sejauh mungkin. Lalu Flinch segera melempar
batu untuk meledakkan bomb. Bwungggg, Jblaaaaarrrrr. Ledakan kembali terjadi.
Tak lama kemudian, mereka kembali menyerang bersamaan G. Plesioth yang sedang
menggetak-getakan tubuhnya ketanah. Flinch menyerang bagian kepala dengan
mencharge GS, Natsu dan Ryuga menyerang sirip dan Marco menghantamkan Hammernya
ke bagian kaki. “semuanya serang kepala bersamaan” teriak Flinch. Para hunter
itu menyerang kepala G. Plesioth. Graaaa, khaaaaaaa. Karena sudah lemah akhirnya
G. Plesioth meregang nyawa ditangan para hunter desa Jumbo. “waahahahahaha,
akhirnya kita berhasil” Ryuga gembira. “yahooooo, mission clear” balas Marco
dengan senang.
“tak kusangka
mereka berhasil tanpa kita bantu. Dan anggotamu yang membawa pedang Jigo itu
planmaker yang bagus. Aku yakin kalau dia akan jadi hunter hebat” puji Mizuki.
“tak usah berlebihan, seiring berjalannya waktu kita pasti akan dilampaui oleh
para hunter pendatang baru. Kita harus menjadi lebih hebat, masa’ ada
anggotanya lebih hebat dari atasannya, mau di taruh mana muka kita” balas Smoke meyakinkan. Tiba-tiba walkie
talkie berbunyi, bzzzztt, krasaaaaaksaakkk. “Smoke, kirim bala bantuan. Tim ku
kewalahan” pinta Gaki. Lalu dia memerintahkan semua anggotanya menuju area 6.
“semuanya segera bantu tim 1 dan 4, mereka butuh bantuan kalian, nanti saja
carving nya” perintah Smoke pada tim 2 dan 3.
Sesampainya
disana, tim 2 turun tangan untuk membantu tim 1 dan 4. Natsu melihat
teman-temannya sedang kewalahan dan dia mengeluarkan semua emosinya. “tim 1, alihkan
perhatiannya dari kiri. Akan kulempar Lance tepat dilehernya” teriaknya dari
dataran tinggi. “apa kau serius ingin melakukannya?, kesempatannmu 1:100” Gaki
meragukannya. “tenanglah master, dia akan menjadi angka 1 tersebut” balas Ryuga.
Mereka telah berhasil memancing perhatiannya dari kiri. Dan Natsu mulai
melempar Lance Prominence Pilar. “hyeeeaaaa” teriak Natsu melempar Lance sekuat
tenaga. Wusshhhhhhhh, Lance yang dilempar Natsu melesat cepat. Lalu, jleeeebbbbb,
craaaacaatttttttttt. Senjata itu berhasil mendarat tepat di leher Plesioth dan
membuatnya mati seketika.
“woaaaa,
homina, homina, homina” Marco dan Royzen kagum bukan kepalang. “kau hebat,
Natsu. Aku salah menilaimu” puji Gaki. Setelah kematian Plesioth, kini waktunya
para hunter untuk mengcarve. Mereka
berbondong-bondong untuk mengambil bagian tubuh 2 jenis Plesioth. Marco telah
mengambil salah satu sirip utuh dari Green Plesioth dan beberapa Scale nya.
Berbeda dengan temannya, Flinch hanya mengambil G. Plesioth scale. Saat
mengcarve leher G. Plesioth, Ryuga menemukan Lg Lobster Shell. Karena
kebingungan dia bertanya ke Smoke, “master, aku menemukan benda ini di dalam
kerongkongan G. Plesioth. Sebenarnya benda apa ini?”, Smoke terkejut “ini… , Lg
Lobster Shell. Para lobster adalah makanan utama para Plesioth.Dengan lobster
ini, kau bisa membuat armor atau senjata. Item ini sangat langka hanya bisa ditemukan
didalam perut Plesioth. Simpanlah baik-baik” jawab panjangnya.
“apakah kalian
telah selesai?” tanya Mizuki pada hunter yang asyik mencarve bangkai G.
Plesioth. “sebentar lagi master, aku mau mengumpulkan sisiknya untuk kubuat
armor” teriak Marco dar kejauhan. “jika sudah selesai, bawa maerial kalian.
Kita kembali ke kota” seru Smoke
Setelah proses
carving, mereka semua kembali menuju kota Oasis. Sesampainya di gerbang timur,
mereka disambut oleh warga kota yang memadati pinggir jalan. Prokkk, prooookk,
proookk, para warga memberikan tepuk tangan pada hunter Jumbo yang telah
berhasil memburu 2 jenis Plesioth. Mereka disambut bak seorang pahlawan yang
telah membebaskan para warga dari ancaman para moster. Kini semua monster itu
telah pergi untuk bertelur di gurun yang jauh dari kota. Didepan para hunter
telah nampak sang Mayor kota Oasis. “aku ucapkan selamat kepada kalian semua,
kami sangat berterima kasih karena sudah mengusir semua monster yang tadinya
mengancam kini mereka sudah pergi berkat kedatangan kalian” pujinya, “terima
kasih pak Mayor, kita akan kembali ke penginapan dulu untuk membereskan barang”
jawab Jigo. “tunggu dulu, jangan tergesa-gesa. alasan para warga datang kesini
bukan cuma menunggu kalian saja, tapi menunggu kedatangan ‘mereka’ “ Mayor
membuat hunter penasaran. “ ‘mereka’?, siapa yang anda maksud” tanya TxL. “itu
dia, ‘mereka’ datang tepat waktu” Mayor membuat hunter semakin penasaran. Lalu
para hunter Jumbo melihat ke arah gerbang itu. Nampak siulet 4 orang yang
berjalan dengan bangganya dan mereka disoraki oleh warga Oasis. “tak salah
lagi, mereka ‘Dragon Killer’ “ Gaki berdecak kagum.
“hey adik.
Siapa para hunter itu, apa kau mengenal salah satu dari mereka?” salah satu
Dragon Killer itu bertanya pada adiknya yang juga bergelar sama dengannya.
“entahlah brother, aku juga tak tahu. Kita samperin aja, brother” jawab sang
adik. Para Dragon Killer itu menghampiri Hunter Jumbo. “suatu kehormatan bisa
bertemu kalian. T.K. Brother” Smoke dan para hunter Instructor lainnya
membungkuk memberi salam. “siapa mereka?, kenapa anda semua membungkukan
badan?, dia terlihat biasa saja. Kecuali Hammernya, wooow keren” kata Marco
polos, bleetttakkk, Flinch kembali memukul kepala partnernya. “maafkan temanku.
Dia memang sedikit bodoh” Flinch mengalihkan pembicaraan dan dia membawa Marco
ke barisan belakang.
“ssstt, mereka adalah Dragon Killer yang
tersohor itu, bersikaplah sopan sedikit, bodoh” bisiknya ke telinga Marco.
“sudah lama sekali sejak kalian meninggalkan desa Jumbo, Tetzuo Sathosi dan
Kazuo Sathosi” Smoke kembali berbicara dengan kakak adik itu. “yah mungkin
sudah 1 tahun kami tidak pulang ke desa. Rasanya rindu dengan kampung halaman,
lalu siapa yang kau bawa itu?, Smoke” tanya
Tetzuo. “hunter baru dari desa Jumbo, mereka lulus uji seleksi”.
“jadi desa kembali mengadakan seleksi
hunter baru. Berapa yang lulus?” potong Kazuo. “dari 30 yang berani mendaftar
hanya 12 yang lulus. Ya, bagiku sudah lumayanlah. Lalu bagaimana dengan
kalian?. Apakah berhasil memburu raja dan ratu dari para wyvern?” balas Mizuki
dengan pertanyaan. “bisa dilihat kami telah berhasil. Sebagai bukti, aku
membawa ekor Silver Rathalos dan Kazuo membawa ekor dari Gold Rathian juga
beberapa sisik dari tubuh mereka”
“wah, kalian
semua hebat juga. Pasangan emas-perak pun dibabat juga, pantas desa menganggap
‘Dragon Killer’ adalah hunter terkuat” puji Smoke. “hahaha, jangan berlebihan
Smoke, kelak kita akan tergantikan juga oleh hunter-hunter baru yang
bermunculan” tawa Kazuo. “oh ya, aku lupa mengenalkan anggotaku, pemegang DS
Dragon Heaven and Earth, Busterkeel the Hell Fire. Sebelahnya pemegang Long
Sword (LS) Dragon Katana Haze,Collin Gabriel the Strom. Lalu adikku, pemegang
Hammer Dragon Demolisher, Kazuo Sathosi the Queen Slayer. Aku adalah Tetzuo
Sathosi the King Slayer pemegang Hammer Ancestral Buster” Tetzuo memperkenalkan
semua anggotanya ke hunter baru desa Jumbo. “suatu kehormatan bisa berkenalan
dengan kalian” Smoke dan Hunt Instructor lain kembali membungkukkan badan
diikuti dengan para hunter baru. “oh ya, malam ini kita akan pulang menuju desa
Jumbo. Apakah kalian ikut?” tanya Gaki, “hemmm, kebetulan aku juga ingin mudik, baiklah aku dan kakakku akan
kembali ke desa” balas Kazuo. “sore nanti akan kami tunggu kalian di depan
Guild Hall, jangan terlambat”
Setelah
pertemuan itu para hunter Jumbo pergi ke penginapan, sedangkan para Dragon
Killer juga beristirahat pemandian air panas tengah kota. Pukul 16.00, hunter
Jumbo tengah bersiap pergi meninggalkan kota Oasis. Mereka menunggu kedatangan
T.K. Brother di depan Guild Hall. Selang beberapa menit kemudian Tetzuo beserta
adiknya datang menghampiri hunter Jumbo, diikuti oleh Mayor dan hampir seluruh
warga kota.
“sebagai Mayor
kota Oasis, aku ucapkan terima kasih sekali lagi kepada kalian yang telah
melindungi kota ini dari kawanan monster liar itu, untuk imbalannya akan kuberi
kalian reward berupa uang 250.000z dan aku akan menganugrahi kalian dengan
title Dessert Guide“
Prook, prokk,
prookk… suara tepuk tangan dari warga kota yang diberikan untuk huner Jumbo
yang kedua kalinya, “dengan ini kami nyatakan kota ini bersih dari monster yang
berbahaya” seru Smoke. woaaa, waaa, waaa. Suara teriakan warga yang tidak
karuan menandakan mereka bahagia karena kota Oasis telah bersih dari para
monster berbahaya. “mayor,kami akan terima reward dari anda” Smoke menerima
reward dari Mayor. “wah, kau dengar itu Flinch, kita mendapat gelar Dessert
Guide . ini adalah gelar pertamaku sebagai seorang hunter“ Marco senang.
Penganugrahan gelar telah usai kini mereka bersalaman dengan Mayor lalu segera
beranjak naik ke balon udara
“segera naik
ke balon udara, kita pulang” perintah Mizuki.
“Bust, Collin. Jaga diri kalian
baik-baik, aku dan adikku mau kembali ke kampung halaman dulu. Jika ada elder
dragon di wilayah ini akan kuserahkan padamu Collin. Lindungi kota pak tua ini.
byee” ujar Tetzuo.
Balon udara hunter desa Jumbo telah
mengudara pergi meninggalkan kota Oasis, kini tujuan mereka cuma satu yaitu
pulang ke desa Jumbo.
Ditengah
perjalanan pulang, Royzen ingat akan sesuatu yang dikatakan Smoke padanya saat
pertama kali menginjakkan kaki di kota Oasis. “master Smoke, dulu kau pernah
berjanji untuk mwnceritakan siapa itu Dragon Killer. Nah sekarang coba jelaskan
padaku dan ke semuanya”, “mumpung ada orangnya disini kenapa tidak suruh mereka
menceritakannya saja? hahaha” jawab Smoke penuh canda. “Oh iya ya, aku lupa
kalau mereka ada disini”
“jadi kalian tertarik tentang kami?”
tanya Kazuo. “ya, bahkan sangat tertarik. Bisa kau ceritakan kisahmu dan para
Dragon Killer lainnya” pinta Marco.
To Be Continued……
Story Writer : Rojik Ojik
Pengisi cerita :
Aldi Rivaldi as Natsu
Roy Flasher as Flasher Royzen
Auzi Rathalos as Busterkeel the Hell
Fire
Tommy Ariajaya as TxL
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
budayakan berkomentar pada kolom yang tersedia dengan sopan. Jika ingin mengcopy isi blog harap disertakan sumbernya dan meminta ijin terlebih dahulu, hargai penulisnya. Salam Blogger :D