Jumat, 22 Maret 2013

Legendary Hunter Story episode 8 : Quest Clear and ....


Sebelumya, para hunter Jumno telah mendapat Quest memburu 2 jenis Plesioth. Tim 2 dan 3 yang mendapat bagian memburu Green Plesioth telah membuat rencana  untuk melawannya, akankah rencana mereka berhasil menumbangkan G. Plesioth atau tidak. Langsung saja simak ke ceritanya.

Setelah membuat rencana mereka sendiri, tim 2 dan 3 segera menjalankan misinya. Sesuai rencana, mereka sepakat kalau Ryuga lah yang bertugas memancing G. Plesioth. Semua telah bersiap di posisi masing-masing. Disaat Ryuga memancing, dia melihat sirip hijau yang muncul di permukaan air dari kejauhan. “baiklah, jangan buat temanmu kecewa. Soal memancing aku jagonya” batin Ryuga. Alhasil umpan Ryuga disambar G. Plesioth. Saking beratnya G. Plesioth, dia sempat kewalahan. Namun…. “argggghh, graaaaaa”teriaknya mengeluarkan G. Plesioth dari air. G. Plesioth itu menggetak-getak ketanah layaknya ikan yang telah berhasil dibawa kedaratan.



“buat dia tidur, Marco. Lemparkan sleep knife ke arahnya” cetus Flinch. Kemudian Marco bergegas mengambil item itu dan segera melemparnya kearah G. Plesioth. Setelah melempar beberapa, monster itu tertidur. “Natsu, sekarang pasang 1 large barrel bomb+ dikepalanya dan pasang 2 large barrel bomb di sirip, Marco bersiaplah meledakkannya begitu Natsu lari setelah memasang bomb”. “baik” jawab mereka serentak. Mereka menjalankan tugas dari Flinch. Natsu sudah memasangnya, “Marco, sekarang”. Bwussshhh, Blarrrrrrr, blarrrrrrr. Ledakan hebat terjadi pada saaat bersamaan.


Sekarang giliran Flinch yang menyerang dengan menggunakan Rathalos Firesword milik Jigo. Slaashhh, jblarrrr, Bwung, blarrrr, pedang itu mengeluarkan api seakan akan mau meledak. “hyeeaaaa” Flinch mencharge Great Sword (GS), craaaatt blaaarrr. G. Plesioth lari dan terbang menuju ke dalam air. “Ryuga, lempar sonic bomb ke arahnya” teriak Marco. Bwuunnggg, darr, kingggggggg. Suara ultra sonic itu telah membuat G. Plesioth kembali terbang kedaratan lagi. Melihat G. Plesioth berbalik arah, Marco segera mencharge Hammer dan mendaratkan serangannya ke kaki kiri G. Plesioth . Dan, monster itu terjatuh. “sekarang kita serang bersamaan” tutur Natsu. Mereka menghajar Monster Piscine itu tanpa ampun. Ryuga dengan senjata Dual Sword (DS) Dual Tomahawks, Natsu dengan Lance berelemen api Prominence Pilar, Marco dengan Hammer Kut-ku Pick nya dan Flinch dengan GS elemen api Rathalos Firesword.

Monster itu kembali berdiri dengan memasuki rage mode, dia bersiap untuk mengahantam para hunter dengan Body Slam. “gawat, dia akan menghantam, kita tak sempat lari. huaaaa” Marco panik. Tiba-tiba, bukkkk, traanngggg. Suara hantaman yang diblok dengan tameng senjata. Flinch serta Natsu melindungi partner masing-masing. “tenanglah Marco, kita akan akan menyelesaikannya dengan cepat, haaaaah haaaah haaaah, kau dan Natsu alihkan perhatiannya dari depan, kita akan lihat gerakan macam apa yang dia punya”  perintah Flinch. “terima kasih Flinch. Natsu, kita kedepan”. Marco serta Natsu memancing perhatiannya.

G. Plesioth melihat mereka berdua, dia menyemburkan water cannon yang lebih kencang dari Daimyo Hermitaur. Flinch menyadari ada interval 5 detik pada saat dia menyemburkan water cannon. Melihat kesempatan itu, dia menyuruh Ryuga meletakkan Lg Barrel Bomb+ di antara kaki monster ikan tersebut pada saat menyembur water cannon lagi. “kalian berdua, alihkan lagi perhatiannya” pintanya. Selang beberapa menit kemudian G. Plesioth kembali menyemburkan water cannon. Saat itu terjadi, Ryuga segera memasang Lg Barrel Bomb+ disela-sela kaki G. Plesioth lalu dia pergi sejauh mungkin. Lalu Flinch segera melempar batu untuk meledakkan bomb. Bwungggg, Jblaaaaarrrrr. Ledakan kembali terjadi. Tak lama kemudian, mereka kembali menyerang bersamaan G. Plesioth yang sedang menggetak-getakan tubuhnya ketanah. Flinch menyerang bagian kepala dengan mencharge GS, Natsu dan Ryuga menyerang sirip dan Marco menghantamkan Hammernya ke bagian kaki. “semuanya serang kepala bersamaan” teriak Flinch. Para hunter itu menyerang kepala G. Plesioth. Graaaa, khaaaaaaa. Karena sudah lemah akhirnya G. Plesioth meregang nyawa ditangan para hunter desa Jumbo. “waahahahahaha, akhirnya kita berhasil” Ryuga gembira. “yahooooo, mission clear” balas Marco dengan senang.

“tak kusangka mereka berhasil tanpa kita bantu. Dan anggotamu yang membawa pedang Jigo itu planmaker yang bagus. Aku yakin kalau dia akan jadi hunter hebat” puji Mizuki. “tak usah berlebihan, seiring berjalannya waktu kita pasti akan dilampaui oleh para hunter pendatang baru. Kita harus menjadi lebih hebat, masa’ ada anggotanya lebih hebat dari atasannya, mau di taruh mana muka kita”  balas Smoke meyakinkan. Tiba-tiba walkie talkie berbunyi, bzzzztt, krasaaaaaksaakkk. “Smoke, kirim bala bantuan. Tim ku kewalahan” pinta Gaki. Lalu dia memerintahkan semua anggotanya menuju area 6. “semuanya segera bantu tim 1 dan 4, mereka butuh bantuan kalian, nanti saja carving nya” perintah Smoke pada tim 2 dan 3.

Sesampainya disana, tim 2 turun tangan untuk membantu tim 1 dan 4. Natsu melihat teman-temannya sedang kewalahan dan dia mengeluarkan semua emosinya. “tim 1, alihkan perhatiannya dari kiri. Akan kulempar Lance tepat dilehernya” teriaknya dari dataran tinggi. “apa kau serius ingin melakukannya?, kesempatannmu 1:100” Gaki meragukannya. “tenanglah master, dia akan menjadi angka 1 tersebut” balas Ryuga. Mereka telah berhasil memancing perhatiannya dari kiri. Dan Natsu mulai melempar Lance Prominence Pilar. “hyeeeaaaa” teriak Natsu melempar Lance sekuat tenaga. Wusshhhhhhhh, Lance yang dilempar Natsu melesat cepat. Lalu, jleeeebbbbb, craaaacaatttttttttt. Senjata itu berhasil mendarat tepat di leher Plesioth dan membuatnya mati seketika.


“woaaaa, homina, homina, homina” Marco dan Royzen kagum bukan kepalang. “kau hebat, Natsu. Aku salah menilaimu” puji Gaki. Setelah kematian Plesioth, kini waktunya para hunter untuk mengcarve. Mereka berbondong-bondong untuk mengambil bagian tubuh 2 jenis Plesioth. Marco telah mengambil salah satu sirip utuh dari Green Plesioth dan beberapa Scale nya. Berbeda dengan temannya, Flinch hanya mengambil G. Plesioth scale. Saat mengcarve leher G. Plesioth, Ryuga menemukan Lg Lobster Shell. Karena kebingungan dia bertanya ke Smoke, “master, aku menemukan benda ini di dalam kerongkongan G. Plesioth. Sebenarnya benda apa ini?”, Smoke terkejut “ini… , Lg Lobster Shell. Para lobster adalah makanan utama para Plesioth.Dengan lobster ini, kau bisa membuat armor atau senjata. Item ini sangat langka hanya bisa ditemukan didalam perut Plesioth. Simpanlah baik-baik” jawab panjangnya.

“apakah kalian telah selesai?” tanya Mizuki pada hunter yang asyik mencarve bangkai G. Plesioth. “sebentar lagi master, aku mau mengumpulkan sisiknya untuk kubuat armor” teriak Marco dar kejauhan. “jika sudah selesai, bawa maerial kalian. Kita kembali ke kota” seru Smoke

Setelah proses carving, mereka semua kembali menuju kota Oasis. Sesampainya di gerbang timur, mereka disambut oleh warga kota yang memadati pinggir jalan. Prokkk, prooookk, proookk, para warga memberikan tepuk tangan pada hunter Jumbo yang telah berhasil memburu 2 jenis Plesioth. Mereka disambut bak seorang pahlawan yang telah membebaskan para warga dari ancaman para moster. Kini semua monster itu telah pergi untuk bertelur di gurun yang jauh dari kota. Didepan para hunter telah nampak sang Mayor kota Oasis. “aku ucapkan selamat kepada kalian semua, kami sangat berterima kasih karena sudah mengusir semua monster yang tadinya mengancam kini mereka sudah pergi berkat kedatangan kalian” pujinya, “terima kasih pak Mayor, kita akan kembali ke penginapan dulu untuk membereskan barang” jawab Jigo. “tunggu dulu, jangan tergesa-gesa. alasan para warga datang kesini bukan cuma menunggu kalian saja, tapi menunggu kedatangan ‘mereka’ “ Mayor membuat hunter penasaran. “ ‘mereka’?, siapa yang anda maksud” tanya TxL. “itu dia, ‘mereka’ datang tepat waktu” Mayor membuat hunter semakin penasaran. Lalu para hunter Jumbo melihat ke arah gerbang itu. Nampak siulet 4 orang yang berjalan dengan bangganya dan mereka disoraki oleh warga Oasis. “tak salah lagi, mereka ‘Dragon Killer’ “ Gaki berdecak kagum.

“hey adik. Siapa para hunter itu, apa kau mengenal salah satu dari mereka?” salah satu Dragon Killer itu bertanya pada adiknya yang juga bergelar sama dengannya. “entahlah brother, aku juga tak tahu. Kita samperin aja, brother” jawab sang adik. Para Dragon Killer itu menghampiri Hunter Jumbo. “suatu kehormatan bisa bertemu kalian. T.K. Brother” Smoke dan para hunter Instructor lainnya membungkuk memberi salam. “siapa mereka?, kenapa anda semua membungkukan badan?, dia terlihat biasa saja. Kecuali Hammernya, wooow keren” kata Marco polos, bleetttakkk, Flinch kembali memukul kepala partnernya. “maafkan temanku. Dia memang sedikit bodoh” Flinch mengalihkan pembicaraan dan dia membawa Marco ke barisan belakang.
“ssstt, mereka adalah Dragon Killer yang tersohor itu, bersikaplah sopan sedikit, bodoh” bisiknya ke telinga Marco. “sudah lama sekali sejak kalian meninggalkan desa Jumbo, Tetzuo Sathosi dan Kazuo Sathosi” Smoke kembali berbicara dengan kakak adik itu. “yah mungkin sudah 1 tahun kami tidak pulang ke desa. Rasanya rindu dengan kampung halaman, lalu siapa yang kau bawa itu?, Smoke”  tanya Tetzuo. “hunter baru dari desa Jumbo, mereka lulus uji seleksi”.

“jadi desa kembali mengadakan seleksi hunter baru. Berapa yang lulus?” potong Kazuo. “dari 30 yang berani mendaftar hanya 12 yang lulus. Ya, bagiku sudah lumayanlah. Lalu bagaimana dengan kalian?. Apakah berhasil memburu raja dan ratu dari para wyvern?” balas Mizuki dengan pertanyaan. “bisa dilihat kami telah berhasil. Sebagai bukti, aku membawa ekor Silver Rathalos dan Kazuo membawa ekor dari Gold Rathian juga beberapa sisik dari tubuh mereka”

“wah, kalian semua hebat juga. Pasangan emas-perak pun dibabat juga, pantas desa menganggap ‘Dragon Killer’ adalah hunter terkuat” puji Smoke. “hahaha, jangan berlebihan Smoke, kelak kita akan tergantikan juga oleh hunter-hunter baru yang bermunculan” tawa Kazuo. “oh ya, aku lupa mengenalkan anggotaku, pemegang DS Dragon Heaven and Earth, Busterkeel the Hell Fire. Sebelahnya pemegang Long Sword (LS) Dragon Katana Haze,Collin Gabriel the Strom. Lalu adikku, pemegang Hammer Dragon Demolisher, Kazuo Sathosi the Queen Slayer. Aku adalah Tetzuo Sathosi the King Slayer pemegang Hammer Ancestral Buster” Tetzuo memperkenalkan semua anggotanya ke hunter baru desa Jumbo. “suatu kehormatan bisa berkenalan dengan kalian” Smoke dan Hunt Instructor lain kembali membungkukkan badan diikuti dengan para hunter baru. “oh ya, malam ini kita akan pulang menuju desa Jumbo. Apakah kalian ikut?” tanya Gaki, “hemmm, kebetulan aku juga ingin mudik, baiklah aku dan kakakku akan kembali ke desa” balas Kazuo. “sore nanti akan kami tunggu kalian di depan Guild Hall, jangan terlambat”

Setelah pertemuan itu para hunter Jumbo pergi ke penginapan, sedangkan para Dragon Killer juga beristirahat pemandian air panas tengah kota. Pukul 16.00, hunter Jumbo tengah bersiap pergi meninggalkan kota Oasis. Mereka menunggu kedatangan T.K. Brother di depan Guild Hall. Selang beberapa menit kemudian Tetzuo beserta adiknya datang menghampiri hunter Jumbo, diikuti oleh Mayor dan hampir seluruh warga kota.

“sebagai Mayor kota Oasis, aku ucapkan terima kasih sekali lagi kepada kalian yang telah melindungi kota ini dari kawanan monster liar itu, untuk imbalannya akan kuberi kalian reward berupa uang 250.000z dan aku akan menganugrahi kalian dengan title Dessert Guide“

Prook, prokk, prookk… suara tepuk tangan dari warga kota yang diberikan untuk huner Jumbo yang kedua kalinya, “dengan ini kami nyatakan kota ini bersih dari monster yang berbahaya” seru Smoke. woaaa, waaa, waaa. Suara teriakan warga yang tidak karuan menandakan mereka bahagia karena kota Oasis telah bersih dari para monster berbahaya. “mayor,kami akan terima reward dari anda” Smoke menerima reward dari Mayor. “wah, kau dengar itu Flinch, kita mendapat gelar Dessert Guide . ini adalah gelar pertamaku sebagai seorang hunter“ Marco senang. Penganugrahan gelar telah usai kini mereka bersalaman dengan Mayor lalu segera beranjak naik ke balon udara

“segera naik ke balon udara, kita pulang” perintah Mizuki.
“Bust, Collin. Jaga diri kalian baik-baik, aku dan adikku mau kembali ke kampung halaman dulu. Jika ada elder dragon di wilayah ini akan kuserahkan padamu Collin. Lindungi kota pak tua ini. byee” ujar Tetzuo.
Balon udara hunter desa Jumbo telah mengudara pergi meninggalkan kota Oasis, kini tujuan mereka cuma satu yaitu pulang ke desa Jumbo.

Ditengah perjalanan pulang, Royzen ingat akan sesuatu yang dikatakan Smoke padanya saat pertama kali menginjakkan kaki di kota Oasis. “master Smoke, dulu kau pernah berjanji untuk mwnceritakan siapa itu Dragon Killer. Nah sekarang coba jelaskan padaku dan ke semuanya”, “mumpung ada orangnya disini kenapa tidak suruh mereka menceritakannya saja? hahaha” jawab Smoke penuh canda. “Oh iya ya, aku lupa kalau mereka ada disini”
“jadi kalian tertarik tentang kami?” tanya Kazuo. “ya, bahkan sangat tertarik. Bisa kau ceritakan kisahmu dan para Dragon Killer lainnya” pinta Marco.
“hemmm, baiklah akan kuceritakan tentang siapa itu Dragon Killer”

To Be Continued……

Story Writer : Rojik Ojik

Pengisi cerita :
Aldi Rivaldi as Natsu
Roy Flasher as Flasher Royzen
Auzi Rathalos as Busterkeel the Hell Fire

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

budayakan berkomentar pada kolom yang tersedia dengan sopan. Jika ingin mengcopy isi blog harap disertakan sumbernya dan meminta ijin terlebih dahulu, hargai penulisnya. Salam Blogger :D