Sabtu, 28 Desember 2013

Legendary Hunter Story episode 14 : It's About Teamwork


            Episode sebelumnya di Legendary Hunter Story, Marco bertemu dengan kelompok hunter Olifant Girl’s Hunter dan mengajak 2 orang dari mereka untuk berburu bersamanya. Misi yang mereka ambil adalah “Cherry Blossom” target buruan mereka adalah Pink Rathian. Setelah mendirikan tenda, Marco mengatakan strateginya. Akankah strateginya mampu menumbangkan Queen of the Land? Simak langsung cerintanya.

            “apa strategimu, Marco?” tanya Farah. “ehmmm, Flinch, tolong jelaskan strategi yang biasa kita gunakan” blettaaakkk, “grrrhhh, bisa-bisanya kau…..” jawab Flinch dengan mengepalkan tangannya. Flinch menjelaskan bagaimana strategi Marco bekerja. Yakni dengan membiarkan Marco menjadi umpan dan semuanya bersiap menyerang begitu Marco berhasil mencuri perhatian dari monster. Namun, Farah memotong Flinch ditengah membicarakan strateginya. “bagaimana kalau aku memasang Shock Trap saat dia berusaha untuk memancing perhatiannya. Dan Sonia, kau pasang 2 lg barrel bomb di antara Shock Trap yang aku pasang. Begitu target terkena trap itu, aku akan meledakan bombnya dengan tembakan dari Heavy Bowgun (HBG) ku ini. setelah bomb itu meledak, kalian bersiaplah melakukan serangan, bagaimana?”


            Semua menyetujui rencana yang dibuat, kini saatnya berburu. Saat menyusuri area 4, mereka melihat Pink Ian terbang rendah dan mendarat di area 3. Flinch mengisyaratkan saatnya menjalankan strategi. Trap sudah dipasang, kini giliran Marco untuk mendapatkan perhatian Pink Ian, dan lainnya bersembunyi bersiap untuk melancarkan serangan langsung.  Marco berjalan secara mengendap-endap, jaraknya dengan target sudah 15 meter. Bwungggg, dakk. Paintball yang dilempar Marco, masih belum berhasil mendapat perhatiannya.  “oke, target telah terlacak dialatku ini. tapi kenapa dia tak mengejar Marco?” kata Farah. Kembali ke Marco, dia mencoba peruntungannya kembali dengan melempar 2 batu ke target. Alhasil, perhatian Pink Ian langsung terpanah oleh kehadiran Marco.

Gggrrhhaaaaaaa, suara teriakan Pink Ian sampai membuat Marco menutup telinga karena saking kerasnya. “ugghh, tak kusangka teriakannya sekeras ini. sekarang saatnya” Marco berlari menuju trap. “Sonia, Flinch, bersiaplah” perintah Farah. Marco masih berlari dengan Pink Rathian berada di belakangnya, gusssrrakkk, Marco menjatuhkan diri setelah melewati trap dan….. aeengggghhh, bzzztt bzzttt. Pink Ian terkena Shock trap dan kini Farah bersiap meledakkan bomb yang sudah dipasang Sonia sebelumnya. “bersiaplah menyerang setelah kuledakkan bomb itu” Farah mengambil posisi dan tengah membidik bomb yang menjadi targetnya. Jdummm, bwungggg, jjblaarrr, jblaarrrr. Rencana awal mereka sudah berhasil, kini saatnya menyerang lansung. “Flinch, hantam kepalanya dengan Quake Pound. Sonia, incar kakinya. Marco, kau juga hantam kepalanya dengan hammermu”

Marco hanya bisa terpesona dan terus memandangi Farah dengan tatapan mata berbentuk hati. “apa yang kau lakukan, Marco. Segera bantu mereka” bentak Farah. “hyyyaaaaa, (jdummmm)” Flinch menghantam kepala Pink Ian dengan quake pound dari hammernya. Slassss, jrassshh, bwuussshh, craatt. Sonia menyerang bagian kakinya dengan Taichi Spirit combo. Disaat Marco hendak menyerang, Pink Rathian telah terlepas dari trap. Dan kini monster itu siap menyerang balik para hunter tersebut. Tanpa peringatan apapun, monster itu langsung menyerang mereka dengan beringas. “ahhhh, posisi itu” batin Sonia. “Marco, menjauh dari hadapannya, dia akan melakukan poison backflip” lanjut Sonia.

Bwwwungggg, craaatss. tubuh Marco terpental dan terkena racun dari Pink Ian. “uggghh, aku harus meminum antidote” hyungggg, bruukkk, saat mau meminumnya, Marco seperti kehilangan kesadaran dan menjatuhkan botol antidotenya. “Flinch, Sonia, ulur waktu sebentar, Marco biar aku yang merawat” pinta Farah. “yosh, serahkan pada kami. Sonia, serang dia dengan seranganmu tadi”

“Marco, bertahanlah” Farah memasukkan cairan botol antidote ke mulut Marco agar racun yang dalam tubuhnya ternetralisir. “Gluuuk, gluuk, glukk, uhuk, uhhuk, haah haah haah, terima kasih banyakk Farah. Sekarang….. aku sudah agak baikan. Aku akan….. kembali ke pertempuran” ucap Marco terbata-bata. “istirahatkan tubuhmu sejenak, serahkan saja pada kami” jawab Farah, “tidak, mana ada seorang laki-laki yang dilindungi perempuan. Itu bukan laki-laki namanya” ujar Marco yang bangkit dari rasa sakitnya. Farah senang dengan senyum kecilnya, “baiklah, mari kita menangkan pertarungan ini”

Setelah itu mereka berdua kembali ke pertarungan melawan Pink Ian. Jdumm, cratsss….. blaarrr, suara tembakan peluru Crag S dari HBG Sinister Midnight milik Farah itu mengenai kepala Pink Ian. Ggrraaaaahhhhh, “ugghh, gendang telingaku seperti akan pecah, teriakannya sungguh luar biasa, Rage Mode ya?” batin Flinch. Hyeeaaaaaa, bwungggg, jdddummm, dengan semangat yang membara, Marco langsung memusatkan serangan pada kepala dengan Quake Pound. Melihat sang monster terjatuh karena faint, mereka tak menyiayiakan peluang. Marco beserta Flinch menyerang bagian kepala dengan Hammer mereka. Sonia menyerang ekor dengan LS Despot’s Boltbreaker miliknya, sedangkan Farah menembaki punggungnya dengan Crag S di ketinggian. slaasshhh,, ggggrrrrrraaaa. Ekor Pink Ian berhasil putus oleh serangan yang dilancarkan Sonia. Dengan begini, monster itu tidak bisa mengeluarkan racun yang berada di ujung ekornya.

Begitu Pink Ian sadar, dia langsung menembakkan triple fireball kearah Sonia, Flinch dan Marco. “menghindarlah kalian semua” perintah Farah. Blaarrr, bllaarrr, blaaarr. Tanpa Pink Ian sadari, Marco dan Flinch datang dari arah kanan dan kirinya, mereka bermaksud menyerang kepala monter itu secara bersamaan dengan Quake Pound. Hyyaaaaa, Jduuummm, Jdummm. Dan Sonia menyusul dengan menyerang kakinya hingga wyvern yang berjulukan ‘Queen of the Land’ itu terjatuh lagi. Kesempatan itu datang lagi, dengan tanpa ampun, mereka menghajarnya hingga akhirnya Pink Ian menghembuskan nafas terakhirnya. Graahh, brruukkk. “yyooosshh, akhirnya kita berhasil menumbangkan ‘Ratu Daratan’, saatnya carving” ucap senang Marco. “hei, kau tidak mengambil bagian?” Tanya Flinch pada Sonia. “tidak, kami sudah mempunyai armornya walau itu Rathian Set” jawabnya. “hei Marco, Flinch, apa kalian mau Rathian Plate?, aku baru menyayatnya dengan teknik khusus, sehingga material ini bisa kudapatkan. Material ini sangat sulit didapat jika tak memiliki keahlian khusus dalam hal mencarve lho” kata Farah. “wooaahh, biar aku yang menyimpannya” ucap Marco. “eitss, 4850z dulu” lanjut Farah. “eehhhh, kukira gratis -_- “ Marco langsung tertunduk lesu. “ahahaha, aku hanya bercanda kok. Ini ambillah, aku sudah punya banyak di item box ku”

“woahahaha, terima kasih Farah, kau memang baik sekali huehuehue” ujar Marco sambil nangis. “apa kalian semua sudah selesai? Mari kita kembali ke camp dulu, istirahat sejenak lalu pulang ke Jumbo” perintah Flinch. “aye sir” ucap semua serempak. Pada saat di camp, mereka semua bersenang-senang seperti berada di desa. “hei, apa kalian lapar?” Tanya Flinch pada Sonia dan Farah. “ya, aku sangat lapar Flinch. Buatkan aku well done steak” jawab Marco. Buuaagghh, “siapa yang bertanya padamu, bodoh. Sudah jelas kalau aku menoleh ke mereka” teriaknya dengan melempar helmet. “ahaha, sudah-sudah jangan bersikap tenpramental, gak baik untuk kesehatan lho” bela Farah. “dia memang begitu. Jadi…. mau kubuatkan steak?” lanjut Flinch. “ya boleh juga, kebetulan kami tadi hanya makan sepotong roti”

“oke, hei Marc, carikan daging aptonoth segar. Aku lihat ada sekumpulam aptonoth di area 1. Segera pergi, kalau kau mau makan” perintah Flinch pada Marco. “a….ayeeee” balasnya lesu. Beberapa saat kemudian…… “hoiiii, daging segar datang, ayo kita memanggangnya” kata Marco dengan mulut penuh liur karena kelaparan. “ini aku bawakan portable bbq split, buat saja sendiri” balas Flinch. “ppffftt, sudah kuduga kalau ini pasti terjadi” batin Marco dengan memasang muka cemberut.

“woaahh, ternyata kau bisa memanggang dengan baik ya Flinch. Hmmmm, rasa Well Done Steak mu enak sekali” puji Sonia. “ahaha, setelah memutuskan pensiun jadi hunter, ayahku sekarang menjadi seorang koki di sebuah kedai ternama di desaku. Dan aku diajari teknik memasak olehnya :D ” jawabnya senang.

                         

Sedangkan itu Marco hanya melihatnya dengan tatapan mata sinis, “lihat saja, dagingku pasti lebih enak. Dan jika Farah terpikat oleh dagingku bisa jadi aku didaftarkan ke Master Koki Dondruma, hihihihihi” gumam Marco. “hei Marco, apa yang kau lamunkan. Lihatlah dagingmu, terbakar lagi tuh ahahaha” tutur Sonia.



“huaaaalaa, jadi burn meat lagi deh -_-, (bwunggg, plukk)“ ujarnya sambil membuang hasil masakannya ditumpukan burn meat yang dibuatnya. “daripada kau buang-buang daging melulu, ini ambillah. Kali ini aku berbaik hati padamu” Flinch menyodorkan steak buatannya ke Marco. Graauuphh, nyammm, nyamm, Marco terlihat menikmati sekali masakan Flinch. “hhmmm, masakan sampah seperti ini tak layak saya makan, tekstur dagingnya kurang pas dan bumbunya kurang meresap” ucap Marco. “-_- , kalau gak suka ya biasa saja :v jangan memasang muka seperti Koki Junar juga kaleee”.

Setelah semuanya kenyang, mereka kembali ke Jumbo untuk mengistirahatkan badan. “kalian tak ke bar dulu untuk mengambil reward?” Tanya Marco pada 2 anggota OGH, “buat kalian saja deh, tidak apa-apa kok. Bisa berburu dengan kalian saja kami sudah senang :D dah…” balas Farah dengan melambaikan tangan pada mereka berdua. “oh ya… Farah, kapan kita bisa berburu bersama lagi?” Marco bertanya lagi, “mungkin lusa atau 3 hari kedepan. Soalnya aku juga ingin menelusuri dungeon yang ada di wilayah ini dengan tim ku”

“oke, terima kasih karena sudah menjalankan misi dengan kami” lanjutnya, “sama-sama” balas Farah dengan senyum kecilnya. “dengan ini, akhirnya uangku terkumpul juga. Saatnya membuat GS Plesioth Azureblade. ikut ke Blacksmith tidak” ajak Marco. “uangku masih terkumpul 77.000 z, sedangkan armornya dibandrol dengan harga 87.000 z. Kalau uangku sudah terkumpul, nanti aku ke blacksmith sendiri” tolak Flinch. “kalau begitu aku ke blacksmith dulu, dah” Marco meninggalkan Flinch.

Sesampainya disana, Marco langsung bergegas menemui nenek Blacksmith. “selamat siang nek, engg mau armor atau senjata apa?” sapa Marco, “engg, aku hendak membuat armor rathian. Eh, tunggu sebentar. Kebalik bodoh, seharusnya aku yang bicara begitu, (duuaakk)” jawab si nenek dengan menghantam Marco. “ugghh, bercanda nek, santai dong. Oh iya, aku mau bikin GS Plesioth Azureblade nek. Ini materialnya dan ini kantong uang isinya 58.340z” lanjut Marco dengan memberikan material dan kantong uangnya. “baiklah, akan kubuatkan. Prosesnya memakan waktu 1 minggu” jawab nenek, tiba-tiba Jack datang  dan memotong pembicaraan “bagaimana misimu dengan mereka?” “ya begitulah, kami berhasil menumbangkan Pink Ian. Walau aku sempat terluka dibuatnya, tapi untung saja mereka bisa saling melindungi. Jadi, aku tak perlu khawatir” jawab panjang Marco. “wah, apa kau berhasil mendapat simpati dari salah satu anggota itu” Tanya Jack sekali lagi, “etooo, kali ini aku membuat malu diriku sendiri, saat terkena serangan monster itu, malah Farah yang menolongku. Tapi di misi berikutnya hal seperti ini tak akan terulang lagi” jawabnya lantang. “aku kembali dulu ya, dah nek, dah Jack”

Saat di jalan, Marco bertemu Chief dan menyapanya. “siang, Chief Bara. Engg, mana T.K. Brother? Aku tidak melihatnya dari kemarin”, “mereka aku kirim ke fort untuk membantu para hunter yang menghadang Lao Shan Lung” jawabnya. “eh, bukannya itu sudah lama sekali ya?” lanjut Marco. “memang sih, tapi untuk berjaga-jaga saja. 2 bulan yang lalu aku mendengar kabar tentang pertarungan Lao vs Black Fatalis. Lao pun  kalah, lalu dia kabur. Saat dia kabur, selalu melewati fort dan mencari tempat hunian baru, maka dari itu aku mengirim mereka berdua untuk mencegah dia menghancurkan fort”, “apaaa?? Jadi B. Fatalis sudah kembali” ujar Marco kaget, “ya, dia bertarung dengan Lao karena memperebutkan wilayah”, “enggg, Lao itu monsternya seperti apa sih, kenapa anda sampai mengirim mereka berdua, padahal anda sudah mengirim beberapa hunter senior” Marco masih belum puas bertanya. “Lao adalah salah satu monster terbesar yang pernah ada didunia. Panjangnya lebih dari 100 meter dan kalau dia berdiri bisa setara dengan tinggi fort bahkan lebih” jawab Chief. “wwogghh, ssuggeee, Lao yang salah satu monster terbesar didunia saja bisa kalah vs B. Fatalis. Tak heran kenapa banyak hunter yang tak bisa menuntaskan misi Black Fatalis, bahkan jika itu para Dragon Killer sekalipun. Terima kasih atas penjelasan anda tadi, aku akan kembali ke asrama dulu untuk mengistirahatkan tubuhku”

Mereka berdua berpisah, “wah wah wah, kalau dengan kekuatanku yang sekarang bakal gak bisa mengalahkan B. Fatalis, bahkan Lao dibuat tak berdaya melawannya. Cih, baiklah, akan kutingkatkan lagi kemampuanku, bersabarlah sebentar B. Fatalis, kau akan kukalahkan dengan kedua tangan dan kaki ini. Sebelum mengalahkanmu, aku akan menumbangkan Lao terlebih dahulu, dengan begitu aku pasti bisa membunuhmu” gumamnya dengan semangat yang membara.

Setelah mendengar semua penjelasan dari Chief, kini Marco mempunyai tujuan lain, yaitu menumbangkan Lao. Dengan begitu, dia berpikir akan bisa mengalahkan B. Fatalis setelah Lao. Akankah dia berhasil mewujudkan kedua impiannya itu? To Be Continued…..

Story Writer : Rojik Ojik

Pengisi Cerita :

Muhammad Fadlan as Sonia Leonhart

15 komentar:

  1. Ditunggu lanjutannya :3

    BalasHapus
  2. Gan lanjutannya mana? dah gak sabar nihh!

    BalasHapus
    Balasan
    1. sabar gan, nunggu ane free g ada tugas, ntar ane lanjutin kok sante aja

      Hapus
  3. ditunggu lanjutannya bro.... :D

    BalasHapus
    Balasan
    1. ok, btw thanks dah berkunjung XD

      Hapus
    2. lama amet padahal aku ngefans ama ni cerita penasaran gimana lawan B fatalist ama gimana tentang hawkey yg g tau diri otu penasaran banget pliss di cepetin ya kk

      Hapus
    3. ane masih dlm masa" ujian gan, ntar kalo update, lgsg 2 part sekaligus deh, kalo bisa ya 3 part. KALO BISA XD

      Hapus
  4. kak rojik mautanya dikit tentang blog kan ada tuh yg bacaan url setelah kita klik tambah kan nah bis tuh di samping bacaan url nya ada sesuaatu yg harus kit ketik nh yg kita ketik itu link nya atau isi beritanya

    BalasHapus
  5. keren mas bro..
    msih nunggu lanjutannya nih,,
    suka sma jln critanya, idenya mantep,,
    bletaakkkk!!! hahaha

    BalasHapus
  6. mas download game nya di mana

    BalasHapus

budayakan berkomentar pada kolom yang tersedia dengan sopan. Jika ingin mengcopy isi blog harap disertakan sumbernya dan meminta ijin terlebih dahulu, hargai penulisnya. Salam Blogger :D