Episode sebelumnya di Legendary
Hunter Story, Marco bertemu dengan kelompok hunter Olifant Girl’s Hunter dan
mengajak 2 orang dari mereka untuk berburu bersamanya. Misi yang mereka ambil
adalah “Cherry Blossom” target buruan mereka adalah Pink Rathian. Setelah
mendirikan tenda, Marco mengatakan strateginya. Akankah strateginya mampu
menumbangkan Queen of the Land? Simak langsung cerintanya.
“apa strategimu, Marco?” tanya
Farah. “ehmmm, Flinch, tolong jelaskan strategi yang biasa kita gunakan”
blettaaakkk, “grrrhhh, bisa-bisanya kau…..” jawab Flinch dengan mengepalkan
tangannya. Flinch menjelaskan bagaimana strategi Marco bekerja. Yakni dengan
membiarkan Marco menjadi umpan dan semuanya bersiap menyerang begitu Marco
berhasil mencuri perhatian dari monster. Namun, Farah memotong Flinch ditengah
membicarakan strateginya. “bagaimana kalau aku memasang Shock Trap saat dia
berusaha untuk memancing perhatiannya. Dan Sonia, kau pasang 2 lg barrel bomb
di antara Shock Trap yang aku pasang. Begitu target terkena trap itu, aku akan
meledakan bombnya dengan tembakan dari Heavy Bowgun (HBG) ku ini. setelah bomb
itu meledak, kalian bersiaplah melakukan serangan, bagaimana?”
Semua menyetujui rencana yang
dibuat, kini saatnya berburu. Saat menyusuri area 4, mereka melihat Pink Ian
terbang rendah dan mendarat di area 3. Flinch mengisyaratkan saatnya
menjalankan strategi. Trap sudah dipasang, kini giliran Marco untuk mendapatkan
perhatian Pink Ian, dan lainnya bersembunyi bersiap untuk melancarkan serangan
langsung. Marco berjalan secara
mengendap-endap, jaraknya dengan target sudah 15 meter. Bwungggg, dakk.
Paintball yang dilempar Marco, masih belum berhasil mendapat perhatiannya. “oke, target telah terlacak dialatku ini. tapi
kenapa dia tak mengejar Marco?” kata Farah. Kembali ke Marco, dia mencoba
peruntungannya kembali dengan melempar 2 batu ke target. Alhasil, perhatian
Pink Ian langsung terpanah oleh kehadiran Marco.
Gggrrhhaaaaaaa,
suara teriakan Pink Ian sampai membuat Marco menutup telinga karena saking
kerasnya. “ugghh, tak kusangka teriakannya sekeras ini. sekarang saatnya” Marco
berlari menuju trap. “Sonia, Flinch, bersiaplah” perintah Farah. Marco masih
berlari dengan Pink Rathian berada di belakangnya, gusssrrakkk, Marco
menjatuhkan diri setelah melewati trap dan….. aeengggghhh, bzzztt bzzttt. Pink
Ian terkena Shock trap dan kini Farah bersiap meledakkan bomb yang sudah
dipasang Sonia sebelumnya. “bersiaplah menyerang setelah kuledakkan bomb itu”
Farah mengambil posisi dan tengah membidik bomb yang menjadi targetnya. Jdummm,
bwungggg, jjblaarrr, jblaarrrr. Rencana awal mereka sudah berhasil, kini
saatnya menyerang lansung. “Flinch, hantam kepalanya dengan Quake Pound. Sonia,
incar kakinya. Marco, kau juga hantam kepalanya dengan hammermu”
Marco
hanya bisa terpesona dan terus memandangi Farah dengan tatapan mata berbentuk
hati. “apa yang kau lakukan, Marco. Segera bantu mereka” bentak Farah. “hyyyaaaaa,
(jdummmm)” Flinch menghantam kepala Pink Ian dengan quake pound dari hammernya.
Slassss, jrassshh, bwuussshh, craatt. Sonia menyerang bagian kakinya dengan Taichi
Spirit combo. Disaat Marco hendak menyerang, Pink Rathian telah terlepas dari
trap. Dan kini monster itu siap menyerang balik para hunter tersebut. Tanpa
peringatan apapun, monster itu langsung menyerang mereka dengan beringas.
“ahhhh, posisi itu” batin Sonia. “Marco, menjauh dari hadapannya, dia akan
melakukan poison backflip” lanjut Sonia.
Bwwwungggg,
craaatss. tubuh Marco terpental dan terkena racun dari Pink Ian. “uggghh, aku
harus meminum antidote” hyungggg, bruukkk, saat mau meminumnya, Marco seperti
kehilangan kesadaran dan menjatuhkan botol antidotenya. “Flinch, Sonia, ulur
waktu sebentar, Marco biar aku yang merawat” pinta Farah. “yosh, serahkan pada
kami. Sonia, serang dia dengan seranganmu tadi”
“Marco,
bertahanlah” Farah memasukkan cairan botol antidote ke mulut Marco agar racun
yang dalam tubuhnya ternetralisir. “Gluuuk, gluuk, glukk, uhuk, uhhuk, haah
haah haah, terima kasih banyakk Farah. Sekarang….. aku sudah agak baikan. Aku
akan….. kembali ke pertempuran” ucap Marco terbata-bata. “istirahatkan tubuhmu
sejenak, serahkan saja pada kami” jawab Farah, “tidak, mana ada seorang
laki-laki yang dilindungi perempuan. Itu bukan laki-laki namanya” ujar Marco
yang bangkit dari rasa sakitnya. Farah senang dengan senyum kecilnya, “baiklah,
mari kita menangkan pertarungan ini”
Setelah
itu mereka berdua kembali ke pertarungan melawan Pink Ian. Jdumm, cratsss…..
blaarrr, suara tembakan peluru Crag S dari HBG Sinister Midnight milik Farah
itu mengenai kepala Pink Ian. Ggrraaaaahhhhh, “ugghh, gendang telingaku seperti
akan pecah, teriakannya sungguh luar biasa, Rage Mode ya?” batin Flinch.
Hyeeaaaaaa, bwungggg, jdddummm, dengan semangat yang membara, Marco langsung
memusatkan serangan pada kepala dengan Quake Pound. Melihat sang monster
terjatuh karena faint, mereka tak menyiayiakan peluang. Marco beserta Flinch
menyerang bagian kepala dengan Hammer mereka. Sonia menyerang ekor dengan LS
Despot’s Boltbreaker miliknya, sedangkan Farah menembaki punggungnya dengan
Crag S di ketinggian. slaasshhh,, ggggrrrrrraaaa. Ekor Pink Ian berhasil putus
oleh serangan yang dilancarkan Sonia. Dengan begini, monster itu tidak bisa
mengeluarkan racun yang berada di ujung ekornya.
Begitu
Pink Ian sadar, dia langsung menembakkan triple fireball kearah Sonia, Flinch
dan Marco. “menghindarlah kalian semua” perintah Farah. Blaarrr, bllaarrr,
blaaarr. Tanpa Pink Ian sadari, Marco dan Flinch datang dari arah kanan dan
kirinya, mereka bermaksud menyerang kepala monter itu secara bersamaan dengan
Quake Pound. Hyyaaaaa, Jduuummm, Jdummm. Dan Sonia menyusul dengan menyerang
kakinya hingga wyvern yang berjulukan ‘Queen of the Land’ itu terjatuh lagi. Kesempatan
itu datang lagi, dengan tanpa ampun, mereka menghajarnya hingga akhirnya Pink
Ian menghembuskan nafas terakhirnya. Graahh, brruukkk. “yyooosshh, akhirnya
kita berhasil menumbangkan ‘Ratu Daratan’, saatnya carving” ucap senang Marco.
“hei, kau tidak mengambil bagian?” Tanya Flinch pada Sonia. “tidak, kami sudah
mempunyai armornya walau itu Rathian Set” jawabnya. “hei Marco, Flinch, apa
kalian mau Rathian Plate?, aku baru menyayatnya dengan teknik khusus, sehingga
material ini bisa kudapatkan. Material ini sangat sulit didapat jika tak
memiliki keahlian khusus dalam hal mencarve lho” kata Farah. “wooaahh, biar aku
yang menyimpannya” ucap Marco. “eitss, 4850z dulu” lanjut Farah. “eehhhh,
kukira gratis -_- “ Marco langsung tertunduk lesu. “ahahaha, aku hanya bercanda
kok. Ini ambillah, aku sudah punya banyak di item box ku”
“woahahaha,
terima kasih Farah, kau memang baik sekali huehuehue” ujar Marco sambil nangis.
“apa kalian semua sudah selesai? Mari kita kembali ke camp dulu, istirahat
sejenak lalu pulang ke Jumbo” perintah Flinch. “aye sir” ucap semua serempak.
Pada saat di camp, mereka semua bersenang-senang seperti berada di desa. “hei,
apa kalian lapar?” Tanya Flinch pada Sonia dan Farah. “ya, aku sangat lapar
Flinch. Buatkan aku well done steak” jawab Marco. Buuaagghh, “siapa yang
bertanya padamu, bodoh. Sudah jelas kalau aku menoleh ke mereka” teriaknya
dengan melempar helmet. “ahaha, sudah-sudah jangan bersikap tenpramental, gak
baik untuk kesehatan lho” bela Farah. “dia memang begitu. Jadi…. mau kubuatkan
steak?” lanjut Flinch. “ya boleh juga, kebetulan kami tadi hanya makan sepotong
roti”
“oke,
hei Marc, carikan daging aptonoth segar. Aku lihat ada sekumpulam aptonoth di
area 1. Segera pergi, kalau kau mau makan” perintah Flinch pada Marco.
“a….ayeeee” balasnya lesu. Beberapa saat kemudian…… “hoiiii, daging segar
datang, ayo kita memanggangnya” kata Marco dengan mulut penuh liur karena
kelaparan. “ini aku bawakan portable bbq split, buat saja sendiri” balas
Flinch. “ppffftt, sudah kuduga kalau ini pasti terjadi” batin Marco dengan
memasang muka cemberut.
“woaahh,
ternyata kau bisa memanggang dengan baik ya Flinch. Hmmmm, rasa Well Done Steak
mu enak sekali” puji Sonia. “ahaha, setelah memutuskan pensiun jadi hunter,
ayahku sekarang menjadi seorang koki di sebuah kedai ternama di desaku. Dan aku
diajari teknik memasak olehnya :D ” jawabnya senang.
Sedangkan
itu Marco hanya melihatnya dengan tatapan mata sinis, “lihat saja, dagingku
pasti lebih enak. Dan jika Farah terpikat oleh dagingku bisa jadi aku didaftarkan
ke Master Koki Dondruma, hihihihihi” gumam Marco. “hei Marco, apa yang kau
lamunkan. Lihatlah dagingmu, terbakar lagi tuh ahahaha” tutur Sonia.
“huaaaalaa,
jadi burn meat lagi deh -_-, (bwunggg, plukk)“ ujarnya sambil membuang hasil
masakannya ditumpukan burn meat yang dibuatnya. “daripada kau buang-buang
daging melulu, ini ambillah. Kali ini aku berbaik hati padamu” Flinch
menyodorkan steak buatannya ke Marco. Graauuphh, nyammm, nyamm, Marco terlihat
menikmati sekali masakan Flinch. “hhmmm, masakan sampah seperti ini tak layak
saya makan, tekstur dagingnya kurang pas dan bumbunya kurang meresap” ucap
Marco. “-_- , kalau gak suka ya biasa saja :v jangan memasang muka seperti Koki
Junar juga kaleee”.
Setelah
semuanya kenyang, mereka kembali ke Jumbo untuk mengistirahatkan badan. “kalian tak ke bar dulu untuk mengambil reward?” Tanya Marco
pada 2 anggota OGH, “buat kalian saja deh, tidak apa-apa kok. Bisa berburu
dengan kalian saja kami sudah senang :D dah…” balas Farah dengan melambaikan
tangan pada mereka berdua. “oh ya… Farah, kapan kita bisa berburu bersama
lagi?” Marco bertanya lagi, “mungkin lusa atau 3 hari kedepan. Soalnya aku juga
ingin menelusuri dungeon yang ada di wilayah ini dengan tim ku”
“oke,
terima kasih karena sudah menjalankan misi dengan kami” lanjutnya, “sama-sama”
balas Farah dengan senyum kecilnya. “dengan ini, akhirnya uangku terkumpul
juga. Saatnya membuat GS Plesioth Azureblade. ikut ke Blacksmith tidak” ajak
Marco. “uangku masih terkumpul 77.000 z, sedangkan armornya dibandrol dengan
harga 87.000 z. Kalau uangku sudah terkumpul, nanti aku ke blacksmith sendiri”
tolak Flinch. “kalau begitu aku ke blacksmith dulu, dah” Marco meninggalkan
Flinch.
Sesampainya
disana, Marco langsung bergegas menemui nenek Blacksmith. “selamat siang nek,
engg mau armor atau senjata apa?” sapa Marco, “engg, aku hendak membuat armor
rathian. Eh, tunggu sebentar. Kebalik bodoh, seharusnya aku yang bicara begitu,
(duuaakk)” jawab si nenek dengan menghantam Marco. “ugghh, bercanda nek, santai
dong. Oh iya, aku mau bikin GS Plesioth Azureblade nek. Ini materialnya dan ini
kantong uang isinya 58.340z” lanjut Marco dengan memberikan material dan
kantong uangnya. “baiklah, akan kubuatkan. Prosesnya memakan waktu 1 minggu”
jawab nenek, tiba-tiba Jack datang dan
memotong pembicaraan “bagaimana misimu dengan mereka?” “ya begitulah, kami
berhasil menumbangkan Pink Ian. Walau aku sempat terluka dibuatnya, tapi untung
saja mereka bisa saling melindungi. Jadi, aku tak perlu khawatir” jawab panjang
Marco. “wah, apa kau berhasil mendapat simpati dari salah satu anggota itu”
Tanya Jack sekali lagi, “etooo, kali ini aku membuat malu diriku sendiri, saat
terkena serangan monster itu, malah Farah yang menolongku. Tapi di misi
berikutnya hal seperti ini tak akan terulang lagi” jawabnya lantang. “aku
kembali dulu ya, dah nek, dah Jack”
Saat
di jalan, Marco bertemu Chief dan menyapanya. “siang, Chief Bara. Engg, mana
T.K. Brother? Aku tidak melihatnya dari kemarin”, “mereka aku kirim ke fort
untuk membantu para hunter yang menghadang Lao Shan Lung” jawabnya. “eh,
bukannya itu sudah lama sekali ya?” lanjut Marco. “memang sih, tapi untuk
berjaga-jaga saja. 2 bulan yang lalu aku mendengar kabar tentang pertarungan
Lao vs Black Fatalis. Lao pun kalah,
lalu dia kabur. Saat dia kabur, selalu melewati fort dan mencari tempat hunian
baru, maka dari itu aku mengirim mereka berdua untuk mencegah dia menghancurkan
fort”, “apaaa?? Jadi B. Fatalis sudah kembali” ujar Marco kaget, “ya, dia
bertarung dengan Lao karena memperebutkan wilayah”, “enggg, Lao itu monsternya
seperti apa sih, kenapa anda sampai mengirim mereka berdua, padahal anda sudah
mengirim beberapa hunter senior” Marco masih belum puas bertanya. “Lao adalah salah
satu monster terbesar yang pernah ada didunia. Panjangnya lebih dari 100 meter
dan kalau dia berdiri bisa setara dengan tinggi fort bahkan lebih” jawab Chief.
“wwogghh, ssuggeee, Lao yang salah satu monster terbesar didunia saja bisa
kalah vs B. Fatalis. Tak heran kenapa banyak hunter yang tak bisa menuntaskan
misi Black Fatalis, bahkan jika itu para Dragon Killer sekalipun. Terima kasih
atas penjelasan anda tadi, aku akan kembali ke asrama dulu untuk
mengistirahatkan tubuhku”
Mereka
berdua berpisah, “wah wah wah, kalau dengan kekuatanku yang sekarang bakal gak
bisa mengalahkan B. Fatalis, bahkan Lao dibuat tak berdaya melawannya. Cih,
baiklah, akan kutingkatkan lagi kemampuanku, bersabarlah sebentar B. Fatalis,
kau akan kukalahkan dengan kedua tangan dan kaki ini. Sebelum mengalahkanmu,
aku akan menumbangkan Lao terlebih dahulu, dengan begitu aku pasti bisa
membunuhmu” gumamnya dengan semangat yang membara.
Setelah
mendengar semua penjelasan dari Chief, kini Marco mempunyai tujuan lain, yaitu
menumbangkan Lao. Dengan begitu, dia berpikir akan bisa mengalahkan B. Fatalis
setelah Lao. Akankah dia berhasil mewujudkan kedua impiannya itu? To Be
Continued…..
Story
Writer : Rojik Ojik
Pengisi Cerita :
Muhammad Fadlan as
Sonia Leonhart
Ditunggu lanjutannya :3
BalasHapusoke bro...
HapusGan lanjutannya mana? dah gak sabar nihh!
BalasHapussabar gan, nunggu ane free g ada tugas, ntar ane lanjutin kok sante aja
Hapusditunggu lanjutannya bro.... :D
BalasHapusok, btw thanks dah berkunjung XD
Hapuslama amet padahal aku ngefans ama ni cerita penasaran gimana lawan B fatalist ama gimana tentang hawkey yg g tau diri otu penasaran banget pliss di cepetin ya kk
Hapusane masih dlm masa" ujian gan, ntar kalo update, lgsg 2 part sekaligus deh, kalo bisa ya 3 part. KALO BISA XD
Hapuskak rojik mautanya dikit tentang blog kan ada tuh yg bacaan url setelah kita klik tambah kan nah bis tuh di samping bacaan url nya ada sesuaatu yg harus kit ketik nh yg kita ketik itu link nya atau isi beritanya
BalasHapusane gak mudeng ama pertanyaannya XD
Hapusngomong apa bro ? kok nama kita sama ;v
Hapuskeren mas bro..
BalasHapusmsih nunggu lanjutannya nih,,
suka sma jln critanya, idenya mantep,,
bletaakkkk!!! hahaha
kafan lanjut nya maaaaz
BalasHapusDi tunggu lanjutannya gan ???
BalasHapusmas download game nya di mana
BalasHapus