Jumat, 08 November 2013

Legendary Hunter Story episode 13 : the Girl's Hunter has Appear



Kisah sebelumnya di Legendary Hunter Story, Marco yang hendak pergi ke bar dihadang oleh hunter yang terkenal yaitu Shiroi Honjo  the Hawk Eye’s. Dia malah mengabaikannya dan pergi mengambil misi ‘Glutton Beast’ dan ‘Blue Bird’.Pada saat menjalankan misi, mereka berdua kewalahan karena tidak boleh menginjak genangan air beracun, tapi dengan usaha keras, mereka berhasil menumbangkan monster buruannya.Diatas bukit yang tinggi, ada seseorang yang memperhatikan Marco.Bagaimana kisah Marco selanjutnya?,silahkan simak ceria berikut ini

Orang misterius itu pergi menuruni bukit dan pergi entah kemana, sedangkan Marco dan Flinch pergi kembali ke desa Jumbo untuk mengambil reward. “terima kasih telah menuntaskan misinya, selamat malam” ujar Nokino sambil memberikan kantong uang dan material pada Marco. Setelah itu mereka pergi ke asrama guna mengistirahatkan tubuh mereka yang lelah.

Fajar telah nampak dari barat.Marco yang sedang jalan-jalan disekitar desa, perhatiannya terpusat pada kelompok hunter perempuan.Tanpa ragu-ragu, dia mendekati mereka. “suit suit (suara siulan Marco), aku tidak pernah melihat kalian sebelumnya” ucap genitnya. Buakkk, salah satu hunter perempuan itu memukul kepalanya dengan gagang LS dan kemudian Marco jalan mundur hingga dia mengenai tiang listrik. “ahahahaha, dia lucu sekali” tawa hunter perempuan itu. Kemudian salah satu hunter perempuan itu menjulurkan tangannya untuk membantu Marco bangun.Dengan perasaan tersipu malu, Marco menggenggam tangannya. “enggg, siapa namamu, aku tak pernah melihat kau selama ini?” Marco bertanya pada hunter permepuan yang menolongnya dengan malu-malu

            “namaku Farah Zoe, panggil saja Farah” jawabnya sambil tersipu malu juga. “hei Farah, jangan-jangan kau jatuh cinta pada pandangan pertama dengannya”
“diamlah Sonia, akhir-akhir ini kau banyak bicara” bentak Farah. “enggg, anu.. sebenarnya yang jatuh cinta pada pandangan pertama itu aku, hehehe” ucap polos Marco. Gubrraaakkk, “kenapa dia terlalu jujur sekali” batin para hunter perempuan yang  bingung. “oh iya, aku belum memperkenalkan timku. Tim kami bernama “Olifant Girl’s Hunter, lalu ini….” kata Farah yang tiba-tiba dipotong temannya “…Haruna Sakayuki, panggil saja Yuki”, “perkenalkan, akuClara Switt” “Sonia Leonhart, salam kenal”

“Namaku Marco Bakura…… Dari klan Bakura dan aku anak dari Gotzui Bakura yang dulu pernah menjabat sebagai Dragon Killer, salam kenal semua. heheheh” lanjut panjangnya.

            “!!!!.....” keempat hunter perempuan itu kaget bukan main. “(^_^)jangan kaget begitu dong, aku jadi mal….. lu…..” Marco yang berbicara tiba-tiba diam dan menyadari kalau lawan bicara telah hilang dari hadapannya. Dia menoleh kebelakang dan melihat Olifant Girl’s Hunter menggeromboli Shiroi the Hawk Eye’s. “cih, dia lagi dia lagi” batin kesalnya sambil berjalan kearah Hawk Eye’s. “hohoho, Maroc, cuaca yang indah dipagi hari ya?” sapa Shiroi. “yang benar itu Marco dan jangan pura-pura ramah terhadapku, Chicken Eye’s” ujarnya geram. “oh, ternyata kalian sudah saling kenal ya? Aku jadi senang” tutur Yuki. “kau juga kenal dia?” tanya Marco
“ya, dulu waktu dia didesa kami yaitu desa Yukumo, dia pernah menjalankan misi denganku sebagai tim. Setelah naik ke HR6 dia pergi dari desa kami dan akhirnya kami dipertemukan disini lagi” lanjutnya. “cih, ternyata dia (Shiroi) cukup terkenal juga. Aku tak mau kalah dengannya, aku harus selangkah lebih maju” ucap tekad kuat Marco. “enngg, nanti siang aku dan temanku akan pergi menjalankan misi, ada yang mau ikut?, ya setidaknya aku butuh 2 orang dari kalian. “maaf, sekarang aku masih lelah setelah perjalanan panjang dari Yukumo ke Jumbo” Yuki menolak permintaannya dengan halus. “aku juga, sepertinya aku harus mengistirahatkan tubuhku, mungkin kedua temanku itu mau” lanjut Clara. Sonia dan Farah mengangguk secara bersamaan,

“oke, sudah kuputuskan kalau nanti siang, aku dan Sonia akan mengambil misi denganmu. Aku tak bisa diam walau hanya sehari saja J” Farah yang mengajukan diri untuk ikut dengan Marco, “hati-hati kalau menjalan misi dengannya, dia masih belum berpengalaman dalam hal apapun” potong Shiroi yang mengejek Marco. “heh, aku yang sekarang memang masih belum berpengalaman, tapi aku akan berjuang dan aku tidak akan pernah menyerah” ucap lantang Marco

“terserah kau mau bicara apa, aku akan pergi mencari udara segar daripada menghabiskan waktu beicara denganmu, selamat tinggal Ladies, semoga misi kalian ‘menyenangkan’ ” ujar Shiroi yang pergi meninggalkan mereka semua. Marco berusaha mengejarnya tapi dihadang oleh Farah. “dia memang begitu, sebenarnya dia itu lelaki yang baik hati. Jika diperhatikan, hubungan kalian tidak akrab” Farah yang bicara sambil menepuk pundak Marco.

Marco menceritakan semua yang telah diperbuat Hawk Eye’s pada dia dengan mengajak Farah jalan-jalan keliling desa Jumbo. “oh, jadi begitu. Nanti kalau aku bertemu dengannya akan kuperingatkan dia. Hehehe ^_^” tawa kecil Farah. Marco hanya bengong dan melihatnya terus menerus dengan tatapan mata yang berbentuk hati <3, sampai-sampai dia tidak melihat sungai yang ada didepannya dan bbyuuuurrr. “hahaha, hei, kalau jalan lihat-lihat dong. sini ulurkan tanganmu, biar ku bantu naik” Farah menjulurkan tangannya dan Marco memegangnya, alih-alih diangkat keatas, malah Farah juga ikut tercebur karena tidak kuat mengangkat Marco ke permukaan. “kyyaaaa, (byuurrrr)”, “ahahaha, maaf. Gara-gara aku, kau jadi basah kuyup begini”. “tidak apa-apa, jarang sekali aku bisa bertemu hunter sepertimu. Sifatmu terlihat seperti felynx peliharaanku di Yukumo” mereka berdua saling bahu-membahu untuk naik keatas permukaan dan kemudian mengeringkan diri. “aku duluan ya, aku mau ke blacksmith untuk membuat senjata, kutunggu kau di bar desa jam 10.00 nanti, dah” ujar Marco.

Sesampainya di blacksmith, “yoo nek, aku sudah mengumpulkan uang 50.000z. apakah cukup untuk membuat GS G. Plesioth?” sapanya. “dulu sudah kubilang kalau harga GS itu 58.340z, kalau uangmu segitu mana bisa beli senjata ini” ujar nenek dengan mengacungkan palunya ke Marco. “waduh, aku lupa nek. Setelah mengambil misi nanti aku kembali kesini untuk senjata itu”, “Ngomong-ngomong, apakah nenek tahu tentang Olifant Girl’s Hunter yang berada di desa Yukumo?”  lanjutnya dengan berbisik ke nenek blacksmith. “OGH ya?. Aku tahu sedikit tentang mereka” potong cucu dari nenek blacksmith. “bisa kau ceritakan tentang tim itu?”

“lebih baik kita ke kedai ramen saja, ya hitung-hitung sarapan sekalian” ujar cucu blacksmith sambil mengusap perutnya yang lapar. “ok, aku yang traktir” mereka berdua pun pergi ke kedai ramen untuk sarapan“hooii Jack,  selesaikan dulu kerjaanmu” teriak nenek blacksmith. Mereka berdua kabur dengan mengabaikan nenek itu. Sesampainya disana, Marco membuka pembicaraan. “jadi, apa yang kau ketahui tentang OGH? (slluurrpp)” ujar Marco sambil makan ramen

“saat aku masih bekerja disana, yang kutahu mereka itu salah satu kelompok hunter yang hebat. Semua anggotanya sudah mencapai HR6. Mereka sering sekali membuat armor dan senjata kelas HR” terang Jack.
“kenapa akhir-akhir ini jadi banyak sekali hunter hebat yang berdatangan di Jumbo? (slluurpp)”
“ini karena sebentar lagi akan dimulai Hunter Tournament yang dilaksanakan di Dondruma City. Nah,Jumbo adalah desa terdekat dengan kota itu. Jadi jangan heran kalau ada banyak hunter yang berdatangan disini, jika sudah waktunya tiba maka semua hunter yang terdaftar di turnamen itu akan pergi bersamaan” terang Jack sekali lagi.

“kenapa kau begitu tertarik dengan tim itu?” Jack balik bertanya ke Marco. “ya itu karena aku jarang sekali lihat seorang wanita yang menjadi hunter, bahkan angkatan tahun ini semuanya berisi laki-laki” jawab singkatnya. “ahhh, aku yakin pasti ada alasan lain selain itu, katakan saja” Jack berusaha memojokkan dia. “ehmmm, sebenarnya aku tertarik dengan salah satu anggota OGH. Aku akan menjalankan misi bersamanya nanti ahahaha :D”
“semoga beruntung kawan, jangan lupa bayar ramenku juga. Aku akan bekerja kembali, dah” kata Jack meningggalkan Marco.

Usai mengisi perut dengan semangkuk ramen, Marco kembali ke asrama dengan hati berbunga-bunga. “hei hei, kenapa kau ini?” Flinch bingung dengan tingkah aneh Marco. “kau tahu ini hari apa? Ini adalah hari terbaik yang pernah ada” jawabnya dengan mengelus-elus guling dan menciumnya. “dasar aneh, memberi pertanyaan tapi dijawab sendiri” batin Flinch yang semakin bingung. “pakai armor dan senjatamu kita ambil misi sekarang” lanjutnya. Sontak Marco bangun dari kasur dan menjawab “jangan sekarang, jam 10.00 aja deh, soalnya aku punya janji untuk berburu bersama dengan kenalan baruku, ikut tidak?, daripada menjalankan misi dengan 2 orang terus. Lagian kenalanku ini termasuk hunter hebat lho” lalu Marco menceritakan semua yang dialaminya barusan.

“hemmm, aku ikut aja deh, daripada bosan denganmu terus yang saat misi selalu merepotkan” Flinch pun setuju dengan ajakan Marco. “untuk menghabiskan waktu, enaknya kita mancing di belakang desa saja. Hasil tangkapannya nanti dibuat ikan bakar, gimana?” lanjutnya dengan balik mengajak Marco.

Kedua orang itu pergi ke sungai belakang desa yang berisi ikan banyak dan beragam. Tanpa basa-basi, mereka langsung memasang umpan dan memancing.Tak butuh waktu lama, umpan Marco langsung disambar ikan yang kelaparan. “strike pemirsah, sepertinya ikan yang saya dapatkan ini cukup kuat untuk melawan tarikan saya. Lihat, joran saya sampai menekuk sangat tajam.Jebreeett, akhirnya saya berhasil mengangkat ikan ini.Mancing Maniak, mantap gak ya?” ucapnya ala Mancing Maniak.

Dengan memasang wajah polos, Marco melepas kembali ikan yang ditangkapnya. “!!!!..” Flinch hanya diam dengan mulut menganga. “apa yang kau lakukan.Ini bukan acara Mancing Maniak, bodoh.Itu untuk bekal saat misi nanti” bentak Flinch. “ahahaha, kukira aku sedang ada di acara itu. Sudahlah, akan kupancing lagi deh”

Jam sudah menunjukkan pukul 10.00, Marco serta Flinch datang ke bar untuk mengambil misi bersama 2 anggota OGH. Nampak dari kejauhan, Farah dan Sonia melambaikan tangan untuk memanggil Marco dan Flinch.tak ingin membuang-buang waktu, Marco segera mendatanginya. “Flinch, perkenalkan, ini Farah lalu yang sebelah kiri Sonia” Marco membuka permbicaraan.Kemudian, Flinch menarik Marco kebelakang. “hei hei, hunter yang bernama Sonia itu boleh juga” bisik Flinch sambil menoleh kearah 2 wanita itu. Lalu, Farah dan Sonia melambaikan tangan ke mereka berdua, Flinch hanya bisa membalasnya dengan senyum lemah lembutnya.duuagghh, “hei, jarang sekali aku melihatmu blak-blak an seperti ini ahahahaha, tapi aku sudah terpikat dengan Farah. Jadi yang satunya buat kau saja ahahaha” balas Marco dengan memukul kepalanya.“segera kembali ke mereka, aku jadi tak enak kalau mereka sampai menunggu kita”

“misi apa yang akan kita ambil, Marco?” tanya Farah. “bagaimana kalau pink rathian?”Flinch memotong pembicaraan. “eh, jadi ada juga sub. species Rathian berwarna pink? Didesa kami sub speciesnya hanya ada Gold Rathian saja”
“didesa kami ada banyak sekali monster dan sub speciesnya juga beragam, jadi bagaimana kalau misi ini saja. Kalau iya, ini akan jadi Rathian pertama bagi kami berdua” terang Marco.“ya, mari kita berburu Pink Rathian” ucap Farah.

Marco langsung bergegas mengambil kertas misi itu dari papan monster reward dan memberikannya ke Nokino untuk membayar uang kontrak misi.Setelah itu, mereka semua menyiapkan item-item untuk berburu nanti.Sebagai seorang Gunner, Farah membeli cukup banyak peluru di Blacksmith.Sampai dia menyadari kalau dia tidak bisa menemukan type peluru favoritnya. “hei Jack, apa kau tidak menjual slicing S dan exhaust S?” tanya Farah, “disini kami tidak menjual peluru type itu. Ini bukan Yukumo.Combine saja huskberry dan whetstone dengan teknik yang diajarkan mastermu untuk mendapatkan slicing S. Untuk exhaust S, disini tidak menjual bahannya” balas panjang Jack.“aku beli huskberry dan whetstone. Masing-masing 30 buah, akan kucombine sekarang juga”

Setelah semua persiapan sudah matang, mereka berangkat menju gerbang desa dan pergi menjalankan misi.Di camp, mereka sedang mendiskusikan rencana untuk berburu Pink Rathian. “sebagai seorang hunter pro yang lebih hebat dari kami, kalian pasti lebih tahu tentang monster ini. tolong berikan info tentangnya” pinta Marco. “sebernya ini juga Pink Rathian pertama bagi kami, tapi aku akan berikan info tentang gerak-gerik Rathian. Wyvern ini termasuk kategori kelas menengah dan dia punya julukan “Queen of the Land” merupakan pasangan dari Rathalos “King of the Sky”. Gerakan dasar Rathian ada berbagai macam. Dia bisa menembakkan triple fireball secara beruntun, poisony backflip, mengibaskan ekornya dengan cara memutar tubuh 360o dan berlari mengejar target. Terkadang dia bisa menyerang sambil terbang diudara, jadi jangan sampai kau diterkam olehnya” terang panjang Sonia.

“tunggu dulu, kau bilang poisony backflip? Aaahhh, aku tidak sempat membuat antidote” kata Flinch murung. “tenang saja, kami berdua sudah menyiapkannya kok. Tak perlu risau begitu” lanjutnya. “baiklah, cukup sampai disini membicarakan infonya. Sekarang tolong pinjamkan telinga kalian, akan kukatakan strategiku” potong Marco.

To Be Continued….

Part 13 End

Story Writer : Rojik Ojik

Pengisi Cerita:

Muhammad Fadlan as Sonia Leonhart
Rafif Zhuhair Satria as Clara Switt
Anggara Lazy Gen as Haruna Sakayuki

5 komentar:

  1. Keren. Klo bleh tau kapan lanjutannya?

    BalasHapus
  2. Keren jalan ceritanya 2 jempol dah . Ditunggu chapter baru nya Yosh!!!

    BalasHapus
    Balasan
    1. yosh, terima kasih telah berkunjung.... akan ane usahakan secepetya kok

      Hapus
  3. wuaah... marco jatuh cinta... lalala.. (?) fict2 nyah bagus semuah..! 5 jempol deh! btw gimana cara nyelesein quest poison siege ama the runaway diablos di mhfu? (kok nanyanya disini)
    bagusnya pakek weapon apa? tolong bales yah..
    babai..

    BalasHapus

budayakan berkomentar pada kolom yang tersedia dengan sopan. Jika ingin mengcopy isi blog harap disertakan sumbernya dan meminta ijin terlebih dahulu, hargai penulisnya. Salam Blogger :D