Kisah
sebelumnya di Legendary Hunter Story, Marco yang hendak pergi ke bar dihadang
oleh hunter yang terkenal yaitu Shiroi Honjo
the Hawk Eye’s. Dia malah mengabaikannya dan pergi mengambil misi
‘Glutton Beast’ dan ‘Blue Bird’.Pada saat menjalankan misi, mereka berdua
kewalahan karena tidak boleh menginjak genangan air beracun, tapi dengan usaha
keras, mereka berhasil menumbangkan monster buruannya.Diatas bukit yang tinggi,
ada seseorang yang memperhatikan Marco.Bagaimana kisah Marco selanjutnya?,silahkan
simak ceria berikut ini
Orang
misterius itu pergi menuruni bukit dan pergi entah kemana, sedangkan Marco dan
Flinch pergi kembali ke desa Jumbo untuk mengambil reward. “terima kasih telah
menuntaskan misinya, selamat malam” ujar Nokino sambil memberikan kantong uang
dan material pada Marco. Setelah itu mereka pergi ke asrama guna
mengistirahatkan tubuh mereka yang lelah.
Fajar
telah nampak dari barat.Marco yang sedang jalan-jalan disekitar desa,
perhatiannya terpusat pada kelompok hunter perempuan.Tanpa ragu-ragu, dia
mendekati mereka. “suit suit (suara siulan Marco), aku tidak pernah melihat
kalian sebelumnya” ucap genitnya. Buakkk, salah satu hunter perempuan itu
memukul kepalanya dengan gagang LS dan kemudian Marco jalan mundur hingga dia
mengenai tiang listrik. “ahahahaha, dia lucu sekali” tawa hunter perempuan itu.
Kemudian salah satu hunter perempuan itu menjulurkan tangannya untuk membantu
Marco bangun.Dengan perasaan tersipu malu, Marco menggenggam tangannya. “enggg,
siapa namamu, aku tak pernah melihat kau selama ini?” Marco bertanya pada
hunter permepuan yang menolongnya dengan malu-malu
“namaku Farah Zoe, panggil saja
Farah” jawabnya sambil tersipu malu juga. “hei Farah, jangan-jangan kau jatuh
cinta pada pandangan pertama dengannya”
“diamlah Sonia,
akhir-akhir ini kau banyak bicara” bentak Farah. “enggg, anu.. sebenarnya yang
jatuh cinta pada pandangan pertama itu aku, hehehe” ucap polos Marco.
Gubrraaakkk, “kenapa dia terlalu jujur sekali” batin para hunter perempuan
yang bingung. “oh iya, aku belum
memperkenalkan timku. Tim kami bernama “Olifant Girl’s Hunter, lalu ini….” kata
Farah yang tiba-tiba dipotong temannya “…Haruna Sakayuki, panggil saja Yuki”,
“perkenalkan, akuClara Switt” “Sonia Leonhart, salam kenal”
“Namaku
Marco Bakura…… Dari klan Bakura dan aku anak dari Gotzui Bakura yang dulu
pernah menjabat sebagai Dragon Killer, salam kenal semua. heheheh” lanjut
panjangnya.
“!!!!.....” keempat hunter perempuan
itu kaget bukan main. “(^_^)jangan kaget begitu dong, aku jadi mal….. lu…..” Marco
yang berbicara tiba-tiba diam dan menyadari kalau lawan bicara telah hilang
dari hadapannya. Dia menoleh kebelakang dan melihat Olifant Girl’s Hunter
menggeromboli Shiroi the Hawk Eye’s. “cih, dia lagi dia lagi” batin kesalnya
sambil berjalan kearah Hawk Eye’s. “hohoho, Maroc, cuaca yang indah dipagi hari
ya?” sapa Shiroi. “yang benar itu Marco dan jangan pura-pura ramah terhadapku,
Chicken Eye’s” ujarnya geram. “oh, ternyata kalian sudah saling kenal ya? Aku
jadi senang” tutur Yuki. “kau juga kenal dia?” tanya Marco
“ya,
dulu waktu dia didesa kami yaitu desa Yukumo, dia pernah menjalankan misi
denganku sebagai tim. Setelah naik ke HR6 dia pergi dari desa kami dan akhirnya
kami dipertemukan disini lagi” lanjutnya. “cih, ternyata dia (Shiroi) cukup
terkenal juga. Aku tak mau kalah dengannya, aku harus selangkah lebih maju” ucap
tekad kuat Marco. “enngg, nanti siang aku dan temanku akan pergi menjalankan
misi, ada yang mau ikut?, ya setidaknya aku butuh 2 orang dari kalian. “maaf,
sekarang aku masih lelah setelah perjalanan panjang dari Yukumo ke Jumbo” Yuki
menolak permintaannya dengan halus. “aku juga, sepertinya aku harus
mengistirahatkan tubuhku, mungkin kedua temanku itu mau” lanjut Clara. Sonia
dan Farah mengangguk secara bersamaan,
“oke,
sudah kuputuskan kalau nanti siang, aku dan Sonia akan mengambil misi denganmu.
Aku tak bisa diam walau hanya sehari saja J” Farah yang mengajukan diri untuk
ikut dengan Marco, “hati-hati kalau menjalan misi dengannya, dia masih belum
berpengalaman dalam hal apapun” potong Shiroi yang mengejek Marco. “heh, aku
yang sekarang memang masih belum berpengalaman, tapi aku akan berjuang dan aku
tidak akan pernah menyerah” ucap lantang Marco
“terserah
kau mau bicara apa, aku akan pergi mencari udara segar daripada menghabiskan
waktu beicara denganmu, selamat tinggal Ladies, semoga misi kalian
‘menyenangkan’ ” ujar Shiroi yang pergi meninggalkan mereka semua. Marco
berusaha mengejarnya tapi dihadang oleh Farah. “dia memang begitu, sebenarnya
dia itu lelaki yang baik hati. Jika diperhatikan, hubungan kalian tidak akrab”
Farah yang bicara sambil menepuk pundak Marco.
Marco
menceritakan semua yang telah diperbuat Hawk Eye’s pada dia dengan mengajak
Farah jalan-jalan keliling desa Jumbo. “oh, jadi begitu. Nanti kalau aku
bertemu dengannya akan kuperingatkan dia. Hehehe ^_^” tawa kecil Farah. Marco
hanya bengong dan melihatnya terus menerus dengan tatapan mata yang berbentuk
hati <3, sampai-sampai dia tidak melihat sungai yang ada didepannya dan
bbyuuuurrr. “hahaha, hei, kalau jalan lihat-lihat dong. sini ulurkan tanganmu,
biar ku bantu naik” Farah menjulurkan tangannya dan Marco memegangnya,
alih-alih diangkat keatas, malah Farah juga ikut tercebur karena tidak kuat
mengangkat Marco ke permukaan. “kyyaaaa, (byuurrrr)”, “ahahaha, maaf. Gara-gara
aku, kau jadi basah kuyup begini”. “tidak apa-apa, jarang sekali aku bisa
bertemu hunter sepertimu. Sifatmu terlihat seperti felynx peliharaanku di
Yukumo” mereka berdua saling bahu-membahu untuk naik keatas permukaan dan
kemudian mengeringkan diri. “aku duluan ya, aku mau ke blacksmith untuk membuat
senjata, kutunggu kau di bar desa jam 10.00 nanti, dah” ujar Marco.
Sesampainya
di blacksmith, “yoo nek, aku sudah mengumpulkan uang 50.000z. apakah cukup
untuk membuat GS G. Plesioth?” sapanya. “dulu sudah kubilang kalau harga GS itu
58.340z, kalau uangmu segitu mana bisa beli senjata ini” ujar nenek dengan
mengacungkan palunya ke Marco. “waduh, aku lupa nek. Setelah mengambil misi
nanti aku kembali kesini untuk senjata itu”, “Ngomong-ngomong, apakah nenek
tahu tentang Olifant Girl’s Hunter yang berada di desa Yukumo?” lanjutnya dengan berbisik ke nenek
blacksmith. “OGH ya?. Aku tahu sedikit tentang mereka” potong cucu dari nenek
blacksmith. “bisa kau ceritakan tentang tim itu?”
“lebih
baik kita ke kedai ramen saja, ya hitung-hitung sarapan sekalian” ujar cucu
blacksmith sambil mengusap perutnya yang lapar. “ok, aku yang traktir” mereka
berdua pun pergi ke kedai ramen untuk sarapan“hooii Jack, selesaikan dulu kerjaanmu” teriak nenek
blacksmith. Mereka berdua kabur dengan mengabaikan nenek itu. Sesampainya
disana, Marco membuka pembicaraan. “jadi, apa yang kau ketahui tentang OGH?
(slluurrpp)” ujar Marco sambil makan ramen
“saat
aku masih bekerja disana, yang kutahu mereka itu salah satu kelompok hunter
yang hebat. Semua anggotanya sudah mencapai HR6. Mereka sering sekali membuat
armor dan senjata kelas HR” terang Jack.
“kenapa
akhir-akhir ini jadi banyak sekali hunter hebat yang berdatangan di Jumbo?
(slluurpp)”
“ini
karena sebentar lagi akan dimulai Hunter Tournament yang dilaksanakan di
Dondruma City. Nah,Jumbo adalah desa terdekat dengan kota itu. Jadi jangan
heran kalau ada banyak hunter yang berdatangan disini, jika sudah waktunya tiba
maka semua hunter yang terdaftar di turnamen itu akan pergi bersamaan” terang
Jack sekali lagi.
“kenapa
kau begitu tertarik dengan tim itu?” Jack balik bertanya ke Marco. “ya itu
karena aku jarang sekali lihat seorang wanita yang menjadi hunter, bahkan
angkatan tahun ini semuanya berisi laki-laki” jawab singkatnya. “ahhh, aku
yakin pasti ada alasan lain selain itu, katakan saja” Jack berusaha memojokkan
dia. “ehmmm, sebenarnya aku tertarik dengan salah satu anggota OGH. Aku akan
menjalankan misi bersamanya nanti ahahaha :D”
“semoga
beruntung kawan, jangan lupa bayar ramenku juga. Aku akan bekerja kembali, dah”
kata Jack meningggalkan Marco.
Usai
mengisi perut dengan semangkuk ramen, Marco kembali ke asrama dengan hati
berbunga-bunga. “hei hei, kenapa kau ini?” Flinch bingung dengan tingkah aneh
Marco. “kau tahu ini hari apa? Ini adalah hari terbaik yang pernah ada”
jawabnya dengan mengelus-elus guling dan menciumnya. “dasar aneh, memberi
pertanyaan tapi dijawab sendiri” batin Flinch yang semakin bingung. “pakai
armor dan senjatamu kita ambil misi sekarang” lanjutnya. Sontak Marco bangun
dari kasur dan menjawab “jangan sekarang, jam 10.00 aja deh, soalnya aku punya
janji untuk berburu bersama dengan kenalan baruku, ikut tidak?, daripada
menjalankan misi dengan 2 orang terus. Lagian kenalanku ini termasuk hunter
hebat lho” lalu Marco menceritakan semua yang dialaminya barusan.
“hemmm,
aku ikut aja deh, daripada bosan denganmu terus yang saat misi selalu merepotkan”
Flinch pun setuju dengan ajakan Marco. “untuk menghabiskan waktu, enaknya kita
mancing di belakang desa saja. Hasil tangkapannya nanti dibuat ikan bakar,
gimana?” lanjutnya dengan balik mengajak Marco.
Kedua
orang itu pergi ke sungai belakang desa yang berisi ikan banyak dan beragam.
Tanpa basa-basi, mereka langsung memasang umpan dan memancing.Tak butuh waktu
lama, umpan Marco langsung disambar ikan yang kelaparan. “strike pemirsah,
sepertinya ikan yang saya dapatkan ini cukup kuat untuk melawan tarikan saya.
Lihat, joran saya sampai menekuk sangat tajam.Jebreeett, akhirnya saya berhasil
mengangkat ikan ini.Mancing Maniak, mantap gak ya?” ucapnya ala Mancing Maniak.
Dengan
memasang wajah polos, Marco melepas kembali ikan yang ditangkapnya. “!!!!..”
Flinch hanya diam dengan mulut menganga. “apa yang kau lakukan.Ini bukan acara
Mancing Maniak, bodoh.Itu untuk bekal saat misi nanti” bentak Flinch. “ahahaha,
kukira aku sedang ada di acara itu. Sudahlah, akan kupancing lagi deh”
Jam
sudah menunjukkan pukul 10.00, Marco serta Flinch datang ke bar untuk mengambil
misi bersama 2 anggota OGH. Nampak dari kejauhan, Farah dan Sonia melambaikan
tangan untuk memanggil Marco dan Flinch.tak ingin membuang-buang waktu, Marco
segera mendatanginya. “Flinch, perkenalkan, ini Farah lalu yang sebelah kiri
Sonia” Marco membuka permbicaraan.Kemudian, Flinch menarik Marco kebelakang.
“hei hei, hunter yang bernama Sonia itu boleh juga” bisik Flinch sambil menoleh
kearah 2 wanita itu. Lalu, Farah dan Sonia melambaikan tangan ke mereka berdua,
Flinch hanya bisa membalasnya dengan senyum lemah lembutnya.duuagghh, “hei,
jarang sekali aku melihatmu blak-blak an seperti ini ahahahaha, tapi aku sudah
terpikat dengan Farah. Jadi yang satunya buat kau saja ahahaha” balas Marco
dengan memukul kepalanya.“segera kembali ke mereka, aku jadi tak enak kalau
mereka sampai menunggu kita”
“misi
apa yang akan kita ambil, Marco?” tanya Farah. “bagaimana kalau pink
rathian?”Flinch memotong pembicaraan. “eh, jadi ada juga sub. species Rathian
berwarna pink? Didesa kami sub speciesnya hanya ada Gold Rathian saja”
“didesa
kami ada banyak sekali monster dan sub speciesnya juga beragam, jadi bagaimana
kalau misi ini saja. Kalau iya, ini akan jadi Rathian pertama bagi kami berdua”
terang Marco.“ya, mari kita berburu Pink Rathian” ucap Farah.
Marco
langsung bergegas mengambil kertas misi itu dari papan monster reward dan
memberikannya ke Nokino untuk membayar uang kontrak misi.Setelah itu, mereka
semua menyiapkan item-item untuk berburu nanti.Sebagai seorang Gunner, Farah
membeli cukup banyak peluru di Blacksmith.Sampai dia menyadari kalau dia tidak
bisa menemukan type peluru favoritnya. “hei Jack, apa kau tidak menjual slicing
S dan exhaust S?” tanya Farah, “disini kami tidak menjual peluru type itu. Ini
bukan Yukumo.Combine saja huskberry dan whetstone dengan teknik yang diajarkan
mastermu untuk mendapatkan slicing S. Untuk exhaust S, disini tidak menjual
bahannya” balas panjang Jack.“aku beli huskberry dan whetstone. Masing-masing
30 buah, akan kucombine sekarang juga”
Setelah
semua persiapan sudah matang, mereka berangkat menju gerbang desa dan pergi
menjalankan misi.Di camp, mereka sedang mendiskusikan rencana untuk berburu
Pink Rathian. “sebagai seorang hunter pro yang lebih hebat dari kami, kalian
pasti lebih tahu tentang monster ini. tolong berikan info tentangnya” pinta
Marco. “sebernya ini juga Pink Rathian pertama bagi kami, tapi aku akan berikan
info tentang gerak-gerik Rathian. Wyvern ini termasuk kategori kelas menengah
dan dia punya julukan “Queen of the Land” merupakan pasangan dari Rathalos
“King of the Sky”. Gerakan dasar Rathian ada berbagai macam. Dia bisa
menembakkan triple fireball secara beruntun, poisony backflip, mengibaskan
ekornya dengan cara memutar tubuh 360o dan berlari mengejar target.
Terkadang dia bisa menyerang sambil terbang diudara, jadi jangan sampai kau
diterkam olehnya” terang panjang Sonia.
“tunggu
dulu, kau bilang poisony backflip? Aaahhh, aku tidak sempat membuat antidote”
kata Flinch murung. “tenang saja, kami berdua sudah menyiapkannya kok. Tak
perlu risau begitu” lanjutnya. “baiklah, cukup sampai disini membicarakan
infonya. Sekarang tolong pinjamkan telinga kalian, akan kukatakan strategiku”
potong Marco.
To
Be Continued….
Part
13 End
Story
Writer : Rojik Ojik
Pengisi Cerita:
Muhammad Fadlan as
Sonia Leonhart
Rafif Zhuhair Satria as Clara Switt
Anggara Lazy Gen as
Haruna Sakayuki
Keren. Klo bleh tau kapan lanjutannya?
BalasHapussecepatnya kalau gak ada halangan :D
HapusKeren jalan ceritanya 2 jempol dah . Ditunggu chapter baru nya Yosh!!!
BalasHapusyosh, terima kasih telah berkunjung.... akan ane usahakan secepetya kok
Hapuswuaah... marco jatuh cinta... lalala.. (?) fict2 nyah bagus semuah..! 5 jempol deh! btw gimana cara nyelesein quest poison siege ama the runaway diablos di mhfu? (kok nanyanya disini)
BalasHapusbagusnya pakek weapon apa? tolong bales yah..
babai..