Jumat, 15 Maret 2013

Legendary Hunter Story episode 1 : The Begining


Kisah ini adalah cerita seorang yang biasa menjadi seorang legendary hunter, dialah Marco Bakura. Sebut saja Marco. Awal kisah ini dimulai di Jumbo Village, dimana desa ini membutuhkan hunter-hunter baru. Seorang warga datang dari jumbo village menempelkan secarik kertas di bar desa Mekko yang berisi sayembara menjadi Hunter di Jumbo Village Dan Marco pun tertarik pada sayembara tersebut, padahal dia sama sekali belum punya pengalaman berburu. Sejak kecil dia berkeinginan menjadi hunter professional, dan membalaskan dendamn atas kematian ayahnya yang gugur saat melawan Fatalis.

“ayah, aku akan membalaskan dendam ayah. Dan aku akan mengangkat derajat klan kita lagi” gumam Marco dalam hati setelah membaca secarik kertas itu. Pada malam harinya, Marco telah mempersiapkan bekal untuk berburunya besok. Dia sangat kecapekan hingga di tidur terlalu pulas dan dia lupa untuk memasang jam weker untuk membangunkannya.

Ini adalah hari dimana keberangkatan Marco ke jumbo village . “ hoammmss, jam berapa ini?” kata Marco sambil memegang jam wekernya. “ ohh tidak aku telat, sebaiknya aku bergegas untuk segera berangkat ke pelabuhan” sambil tergesa-gesa, dia langsung mengambil perbekalannya dan langsung pergi menuju ke pelabuhan. “oh sial, kapalnya sudah mulai berlayar. Sebaiknya aku menambah kecepatan berlariku.” Ujarnya. Saking cepatnya dia sampai menabrak seorang pedagang, Bruuuk. “ dasar bocah sialan” kata pedagang dengan nada marah “maaf pak, aku sedang buru-buru” teriak Marco sambil melanjutkan larinya.


“ ayo cepat, semua naik kekapal. Kita akan segera berangkat ke Jumbo Village ” ucap Ship Carpenter kepada calon hunter baru. “Hoeeeyy,  tunggu …… tunggu aku, aku juga calon hunter. Jangan tinggalkan aku” teriak Marco sambil lari. Ship Carpenter mendengar teriakan Marco, dan dia menurunkan tali tambang yang ada di dek kapal. “ panjatlah tali ini nak, jika kau ingin pergi ke jumbo village dan menjadi hunter”ujar Ship Carpenter. “baiklah pak tua.” Balas Marco. Marco pun melompat dan menagkap tali  itu kemudian memanjatnya hingga sampai ke atas dek kapal.

“terima kasih pak tua. jika bukan karena kau, satu langkahku untuk menjadi hunter akan sirna ”ucap Marco terengah-engah. “tak masalah nak, apa yang membuatmu telat hingga ketinggalan kapal?” Tanya Ship Carpenter sambil memegang pundak Marco. “maafkan aku. kemarin aku sedang mempersiapkan bekal untuk berburu nanti sampai kecapekan”jawabnya. “sudahlah tak apa, sekarang bergabunglah dengan calon hunter lain”ujar Ship Carpenter. “OSH”kata Marco sambil tersenyum



Setelah menempuh perjalanan yang panjang, akhirnya Marco dan calon hunter lainnya tiba di Jumbo Village. “OK, ayo semua bersiap untuk turun. Kita sudah sampai di Jumbo Village” teriak Ship Carpenter.

 Semua calon hunterpun turun semua. “selamat datang para calon hunter di Jumbo Village” sambut Chief. Kemudian Hunt Instruktur datang dan berkata “kalian disini akan diseleksi, bagi yang terpilih akan mendapat pelatihan menjadi hunter, jika gagal maka kalian akan dikirim ke desa kalian lagi. Mengerti?” , “Mengerti, pak” jawab tegas semua calon hunter.



Jantung Marco pun berdetak kencang karena sangat tertantang dengan penyelisihan itu. “satu lagi, besok akan dimulai penyelisihannya yaitu berburu velocyprey dengan senjata dan armor yang ditentukan desa, jadi istirahatlah dulu. Kumpulkan stamina kalian untuk penyelisihan besok. Sekarang istirahatlah di asrama hunter yang berada di pojok desa” Terang hunt istruktur.

Di asrama, “ hoaaamsss, aku sangat mengantuk sekali, lebih baik aku tidur untuk menghilangkan rasa capekku ini” kata Marco sambil menguap. Dia pun langsung berbaring diranjangnya.

Hari ini adalah hari dimana penyelisihan dimulai. “teng ….. teng ….. teng ……” bunyi lonceng desa. “gawat, kawanan velocyprey yang dipimpin 2 velocydrome mendekati desa, suruh mereka (calon hunter) bersiap” ujar guardian kepada hunt instruktur. “baiklah, laporan diterima.” Balasnya. Doooongggg . . . .  doooonggg, bunyi gong di asrama “ayo semua calon hunter harap bekumpul” teriak Hunt istruktur. Si Marco langsung terjatuh dari ranjangnya karena kaget akan bunyi gong itu, “ apa-apaan sih ini masih jam 6 sudah disuruh bangun ” gumam Marco. setelah membasuh mukanya, Marco pun langsung pergi ke lapangan asrama.

 “baiklah semua, kawanan velocyprey yang dipimpin 2 velocydrome sudah mendekati desa. Tugas kalian adalah membunuh velocyprey sebanyak-banyaknya, 10 diantara kalian yang membunuh paling banyak akan memdapat pelatihan menjadi hunter dan sisanya akan dikembalikan ke desa kalian” perjelas hunt instruktur pada calon hunter. “satu lagi, bagi siapapun yang berhasil membunuh dan membawa kepala Velocydrome maka secara otomatis akan lolos penyisihan, segera ambil perbekalan, senjata hunter knife dan leather armor kalian yang berada di asrama”  lanjutnya

Marco dan calon hunter lain segera mengambilnya, dan langsung menjalankan misi berburu pertamanya. Saking semangatnya dia (Marco) sampai lupa memakai celananya, “hei anak muda, mau kemana kau dengan keadaan telanjang ha? Mau berenang. Hahahahaha”  ucap warga. “maaf, soalnya saking semangatnya karena ini adalah misi pertamaku” ucap Marco sambil tersipu malu. Dan Marco pun kembali ke asrama untuk memakai celanannya.

“baiklah, semua sudah berkumpul. Sekarang aku akan memberikan informasi tentang monster yang akan kalian buru, ambilah kertas di bar desa. 1 orang hanya 1 kertas, cepat!. Jika sudah, segera berangkat menjalankan misi” ucap hunt instruktur, “OSH” jawab semua calon hunter.

Sekarang awal perburuan dimulai, Marco telah mendirikan camp di sekitar hutan. Setelah mengambil item yang diperlukan dia langsung berangkat menjalankan misi pertamanya. “ baiklah targetku adalah Velocydrome, jika aku berhasil membunuhnya maka secara otomatis aku akan diterima sebagai huner baru” ucapnya dalam hati. Kini dia berada di gua yang berada tak jauh dari camp yang di dirikannya, dan dia sedang dihadang oleh 3 velocyprey “ jadi ini yang namanya velocyprey. Baiklah, persiapkan dirimu Velocyprey karena ini adalah misi pertamaku , aku tidak boleh gagal” gumam Marco dalam hati. Dengan semangat yang membara, Marco berhasil membunuh 2 Velocyprey, tapi Velocyprey yang ketiga berusaha memanggil pimpinannya.



“Koarrrrr…… koarrrrrr”. Suara velocyprey memanggil pimpinannya, alhasil Velocydrome pun  datang. Dan sekarang Marco berhadapan dengan Velocydrome. “dasar, bedebah sial. Kaulah yang aku tunggu-tunggu selama ini. Majulah dan mari bersenang-senang denganku” ucap Marco. Trang ….. trang ….. buuk, suara pertarungan Marco dengan V-drome. “kau kuat juga Velocydrome, sekarang giliranku untuk menyerang”kata Marco sambil jatuh tersungkur.



“hyeaaaaa,” teriaknya. “Tranggg” senjata marco mulai tumpul. “sial, aku harus bersembunyi dan  mengasah pedangku.” Katanya. Pedang sudah diasahnya lalu dia kembali muncul dan berhadapan dengan Velocydrome lagi. Tapi  “Jraaassssh” cakar Velocydrome mendarat di bahu kiri Marco. “uarrrghhhh” teriak Marco kesakitan. Marco meminum medikit untuk menahan rasa sakitnya untuk sementara waktu dan menyerang habis-habisan Velocydrome.



Dan dia sudah pada puncak misinya, yaitu membunuh velocydrome. “akhirnya, kau mati juga Velocydrome. Sekarang saatnya aku mengambil kepalamu” kata Marco dengan gembira. “waktunya kembali ke desa, dan dengan ini aku akan menjadi hunter, wuhahahahaha” tawa Marco.



Di perjalanan pulang Marco melihat ada calon hunter yang terluka akibat mencoba bertarung dengan Velocydrome. “kau terluka parah, minumlah medikitmu” kata Marco, lalu calon hunter itu menjawab “medikitku sudah habis semua, kini aku hanya bisa terbaring disini dan gagal menjadi hunter”. Buukkkk, Marco yang sedang memukul calon hunter itu ”kalimat apa itu?. Seorang hunter tidak akan menyerah seperti apapun misinya” kata Marco geram, “ini ambilah sisa medikitku dan bertarunglah lagi dengannya” lanjutnya. “bagaimana denganmu?”jawab calon hunter tersebut. “tenang saja, aku sudah membunuh 1 Velocydrome” ucap Marco sambil menunjukkan kepala Velocydrome.

Marco pun menyerahkan 3 medikitnya kepada calon hunter tersebut. “kenapa kau membantuku? Ini kan persaingan.”Tanya calon hunter pada Marco. “persaingan?, aku tak menganggap ini sebagai persaingan. Justru bagiku, ini adalah latihan.”jawab Marco.  “baiklah kau akan kutinggal, kembalilah ke desa dengan keadaan selamat dan bawalah kepala Velocydrome” lanjutnya. “terima kasih” jawab calon hunter

Sesampainya didesa Marco langsung menyerahkan kepala Velocydrome ke Hunt Istruktur bersamaan dengan calon hunter yang ditolongnya tadi. “hei, kau berhasil rupanya membunuh Velocydrome, selamat ya!” kata Marco senang. “terima kasih banyak untuk bantuanmu tadi, jika tidak ada kau mungkin aku sudah gagal jadi hunter. Ngomong-ngomng siapa namamu? Namaku Flinch Kuro dari klan Kuro”ucap Flinch, calon hunter yang ditolong Marco. “aku Marco Bakura dari klan Bakura, senang bisa berkenalan denganmu, Flinch” jawabnya. “klan Bakura? Aku pernah mendengar sedikit tentang klanmu. Dulu ada seorang dari klanmu yang mencoba membunuh fatalis sendirian kan.” Tanya Flinch penasaran. “ya, orang itu adalah ayahku. Dia gugur saat melawan fatalis, saat itu umurku masih 7 tahun” jawab Marco

“ aku turut beduka cita, semoga dia ditempatkan di surga” balas Flinch. “terima kasih atas doamu, maka dari itu aku ingin menjadi seorang hunter professional dan membalaskan dendam ayahku. Membunuh fatalis adalah cita-cita yang harus aku capai” jawabnya dengan semangat

Sementara itu di bar desa Jumbo Village “Selamat kepada 10 orang yang terpilih, dan 2 orang lainnya yang berhasil membunuh kawanan velocyprey dan pemimpinnya Velocydrome.“ kata Hunt Instruktur “dua orang yang berhasil membunuh pemimpin velocyprey adalah Marco Bakura dan Flinch Kuro” lanjutnya dengan menunjuk ke arah mereka berdua. Prooook….. proook…… proook, terdengar suara tepuk tangan meriah dari hunter baru dan para penduduk desa. “Kini kalian akan diangkat menjadi seorang hunter, hari dimana pelantikan hunter baru akan dimulai 1 minggu lagi” ujar hunt istruktur bangga. “mari kita minum, untuk merayakannya dan mulai pestanya ”. duaaarr…. Duarrr …. Duarrrr. Suara kembang api bergemuruh tanda dimulainya pesta di Jumbo Village untuk acara penyambutan hunter baru




Dari 30 calon hunter yang berani mendaftar, yang diterima hanya 12 orang. Kegagalan para calon hunter kebanyakan disebabkan oleh terluka parah karena di kepung oleh kawan velocyprey tersebut. Beruntunglah Marco bisa lolos karena bisa membawa pulang kepala velocydrome. Ini adalah kisah awal Marco Bakura, jalan yang ditempuh untuk menjadi seorang hunter yang melegenda semakin dekat. Kini dia mempunyai teman bernama Flinch Kuro dan dia akan menjadi partner baru Marco dalam berburu. Part 1 END. To Be Continued…..


Story Writer : Rojik Ojik




Tidak ada komentar:

Posting Komentar

budayakan berkomentar pada kolom yang tersedia dengan sopan. Jika ingin mengcopy isi blog harap disertakan sumbernya dan meminta ijin terlebih dahulu, hargai penulisnya. Salam Blogger :D