Pada
kisah sebelumnya Marco serta Flinch membuat armor dan senjata baru. Sekarang
mereka berangkat menuju kota Oasis untuk berburu moster yang berada disana.
Sekarang simak langsung ceritanya.
Diperjalanan
menuju kota Oasis, Smoke si Hunt Instruktur menjelaskan tentang misi-misi yang
harus diselesaikan disana. “sebelumnya aku berterima kasih pada hunter baru
yang mau ikut dalam pelaksanaan misi kali ini, sekarang aku akan menjelaskan
tentang misi kita di kota Oasis” ujar Smoke. “disana, kita hanya memburu 3 boss
moster dan para anak buahnya. Yaitu Daimyo Hermitaur si kepiting merah,
Cephadrome si ‘Hiu Pasir’ dan Gendrome yang bentuknya mirip dengan V-drome. Lebih
baik jangan dianggap remeh, jumlah mereka tidaklah sedikit karena ini adalah
musim kawin bagi para monster. Maka dari itu monster-monster itu bermigrasi ke
dessert untuk bertelur disana. Tugas kita adalah memburu mereka dan mencegah
para monster itu mendekat ke Kota Oasis. Lalu satu lagi, disana kita tinggal
selama 10 hari. Artinya kita harus bisa mengurangi setidaknya 70%-80% populasi
monster yang dianggap berbahaya di dessert, Mengerti?” perjelas Smoke pada
hunter baru. “mengerti” jawab serentak para hunter baru.
“baiklah,
sekarang perkenalkan diri kalian terlebih dahulu. Untuk mempermudah proses
pembagian tim. Mulai dari yang paling kanan” kata Smoke. Para hunter baru
memperkenalkan diri mereka masing-masing. “aku Flasher Royzen dan aku Lord Fighter
kita berdua adalah Flashlord” “hahaha, nama tim kalian lucu juga ya. Aku Marco
Bakura salam olahraga” bletaak, “yang benar salam kenal, perkenalkan namaku
Flinch Kuro mohon kerja samanya”, “aku Ryuga, salam kenal”, “aku Natsu”. “Ryoten”,
“salam kenal, aku Tommy Loks panggil saja TxL”
“terima
kasih telah memperkenalkan diri masing-masing. Kini aku akan memperkenalkan
para Hunt Instruktur mulai yang paling kanan. Ini Gaki Shimura kemudian ini
Jigo Takeshi, lalu ini Mizuki Hiroshi dan aku sendiri adalah Smoke Kaguya.”
Smoke yang sedang memperkenalkan para hunt instructor pada hunter baru. “proses
pembagian tim akan dilaksanakan besok pagi sebelum pengambilan misi. Kurang
dari 1 jam lagi kita akan sampai dilokasi, jadi bersiaplah jangan sampai ada
yang tertinggal di balon udara” lanjut Smoke.
Pukul
21.00, para hunter desa Jumbo telah tiba di Kota Oasis. Mereka disambut dengan
meriah oleh Mayor kota Oasis serta beberapa orang disana. “sudah lama kita
menunggu kedatangan anda semua, suatu kehormatan bagi kami mempersilahkan anda
semua istirahat malam ini untuk berburu monster besok, mari ikut aku” sambut
ramah Mayor pada para Hunter. “baiklah pak Mayor” jawab ramah Mizuki. Mayor pun
mengantarkan mereka sampai dipenginapan.
Diperjalanan
menuju penginapan Smoke bertanya pada Mayor, “dengar-dengar kota ini memiliki
seorang Dragon Killer ya. Jika itu benar, kenapa anda tidak menugaskannya untuk
berburu juga?”, “ya, itu memang benar. Aku punya seorang Dragon Killer namanya
Collin, dia sedang berkelana bersama 3 orang Dragon Killer lainnya untuk mencari
tahu keberadaan raja dan ratu dari para wyvern yaitu Gold Rathian dan Silver
Rathalos” perjelas Mayor pada Smoke. “tak kusangka mereka sampai bertindak
sejauh itu. Level kedua wyvern itu kalau digabungkan setara dengan Elder
Dragon” kata Smoke. “yahahahaha, begitulah mereka. Bukannya bermaksud
menyinggung perasaan kalian tapi jam terbang mereka lebih tinggi dari hunter
kebanyakan. Keahlian mereka tak bisa diragukan lagi.” Ujar Mayor. “tunggu dulu,
dari tadi anda berdua bicara tentang Dragon Killer, Dragon Killer mulu.
Sebenarnya apa itu Dragon Killer?” potong Flasher. “kalau ada waktu akan
kujelaskan” jawab Smoke. “baiklah Master, maaf” tutur Flasher.
Para
rombongan hunter desa Jumbo telah tiba dipenginapan. “ini adalah tempat kalian
tinggal selama 10 hari, jika kalian ingin sesuatu bilang saja. Aku akan
kembali, jaga diri masing-masing” ujar Mayor. “terima kasih, akan saya hargai
bantuan anda” jawab Mizuki. “baiklah semua, sekarang istirahatlah, besok kita
akan pergi berburu. Kumpulkan tenaga kalian.” Tegas Smoke. “OSH” jawab hunter
baru. Para hunter mengambil istirahat sejenak untuk mengumpulkan tenaga guna
pelaksanaan misi besok.
Keesokan
paginya, pukul 08.00. para hunter sudah berkumpul di Guild Hall kota untuk bersiap
mengambil misi. Sebelum itu, Jigo membagi tim. “sekarang aku akan mengumumkan
pembagian tim hasil rundingan tadi malam” tutur Jigo. “Tim 1, Flasher dan Lord
kalian akan diketuai oleh Gaki, Tim 2 Marco serta Flinch diketuai oleh Smoke,
Tim 3 Ryuga dan Natsu kalian akan dikomandoi oleh Mizuki, tim terakhir Tim 4
Ryoten serta TxL ikut denganku” lanjutnya. “misi yang diambil biar ketua tim
yang menentukan, ada pertanyaan?” potong Gaki. Karena kebingungan, Marco
mengangkat tangan. “eng master, aku dan Flinch baru membuat senjata Hammer ini dan
kita tidak tahu bagaimana cara memakainya. Tidak ada latihan atau semacamnya
kah?” tanya Marco. “ha, aku juga sama sepertimu. Aku baru saja membuat senjata
Hammer Iron Stricker dan aku tidak tau cara menggunakannya” potong
Flasher. “tenang saja, para Hunt
Instructor akan memberi latihan singkat tentang cara menggunakan senjata dengan
benar setelah mendirikan camp” jawab
Smoke. “oh begitu ya, terima kasih master” Kata Marco sambil menundukan kepala.
Sesudah
itu, para hunter mulai mengambil misi yang telah ditentukan ketua tim. Sebelum
pergi melaksanakan misi mereka membeli item yang dianjurkan oleh ketua tim
mereka. Setelahnya mereka berkumpul di gerbang timur kota. “baiklah, sekarang
takdir kota ini berada ditangan kita. Jangan buat malu desa Jumbo. Ingat pesan
Chief, ‘Berburu atau Diburu’.
Sekarang waktunya sudah tiba, aku ingin mengatakan sesuatu. ‘Jangan Mati!’ ” kata Smoke dengan
wajah meyakinkan.
Para
hunter akhirnya pergi ke segala penjuru arah untuk melaksanakan misi mereka
masing-masing. Sementara itu Tim 2 yang mengambil misi ‘the Dessert Crab’ sudah menemukan tempat yang cocok digunakan
sebagai base camp. “tempat yang bagus, kita akan dirikan base camp disini.”
Perintah Smoke. Setelah mendirikan base camp, Marco menagih janji Smoke.
“master ini adalah pertemuan kedua kita setelah misi pelatihan melawan
Bulldrome. Oh ya, tadi kau mengatakan akan mengajari kami bagaimana menggunakan
senjata ini. Jadi atau tidak?” tanya Marco. “ok, bisa pinjam punyamu. Akan
kutunjukkan beberapa trik” ujar Smoke. Marco menyerahkan senjata miliknya. “ini
namanya teknik charge. Rasakan berat tumpuan Hammer disebelah kanan hingga
bahumu merasakan beratnya lalu angkat dan hantam ketanah seperti ini,(jdummm) kemudian
roll kesamping. Teknik ini akan cepat menguras tenaga tapi serangan yang
didapat monster akan semakin besar” Perjelas Smoke dengan menunjukkan
tekniknya,
“Teknik
kedua namanya golf swing, hantam tanah yang dipijaki monster 2x lalu ayunkan
Hammer seperti mengayunkan tongkat golf kemudian roll kesamping supaya
terhindar dari attack monster”lanjutnya dengan mengajari mereka teknik Hammer.
“kelemahan dari Hammer itu sendiri tidak bisa mengguard serangan monster yang datang,
selain itu massa Hammer berat. Tapi kelebihannya, jika kau main Headlock maka
kau bisa membuat kepala monster menjadi faint. Sekarang coba praktekan kedua
trik yang kuajarkan tadi. Ini, kukembalikan senjatamu Marco.” Perintahnya.
Mereka
berdua mencoba trik yang diajarkan Smoke tadi, akhirnya mereka sedikit bisa
menguasainya. “latihannya cukup, kita tidak punya waktu banyak. Ayo segera
berangkat mencari kepiting merah itu.” Smoke dengan semangat yang membara. “ayo
master, kita berangkat” Marco yang bersemangat juga. “dasar keduanya memang
sama saja” gerutu Flinch.
Di
perjalanan. Piiip, piip, piiip, bunyi alat pendeteksi milik Smoke. “bunyi apa
itu master, berisik sekali?” tanya Flinch heran. “oh ini?, ini adalah alat
pendeteksi otomatis yang diberikan oleh Chief. Cara kerjanya tinggal pencet
type monster apa yang kau cari, nanti alat ini akan bekerja dengan menunjukkan
keberadaan monster melalui radar” jelas Smoke. Tiba-tiba, tiit, tiit,tiiit,
tiit, tiit, bunyi semakin kencang dan cepat. “ o, o. gawat dia ada dibawah kita,
segera lari menghindar” perintah Smoke.
Gusraakk, suara tubuh mereka semua menjatuhkan diri. Grakkk,grakkk, grakkk.
Daimyo Hermitaur telah muncul ke permukaan.
“pancing
perhatiannya, kita pindah lokasi di gurun. Cepat” kata Smoke berlari kencang
meninggalkan mereka berdua. “master, tunggu aku” teriak Marco sambil menyusul
Smoke. “apa-apan sih hunt instructor itu. Dulu pas pelatihan katanya dia tegas
nyatanya kayak melynx, main lari saja” Batin Flinch “Gawat dia mendekat, aku
harus bisa memancing keluar dari sarangnya” gumamnya. Bwungg, capit Daimyo
berusaha menyapit Flinch untungnya dia bisa menghindari serangan itu. “sekarang
waktunya. Woy kepiting sawah, kau pikir kau bisa meraihku?. Kalau bisa coba
tangkap aku” ejek Flinch guna memancing perhatiannya. Entah apakah Daimyo
mengerti bahasa manusia atau tidak, tapi dia mulai mengejar Flinch.
Sementara
itu Marco dan Smoke sedang kepanasan karena terik matahari yang mencapai suhu
45° C. “haah, haah, aku akan meminum sedikit cool drink ku. Ini akan cukup membantu,
glukkk. Ahhhhh, segarr” ujar Marco. “haaah, haah, mana temanmu lama sekali
dia?” tanya Smoke. “woy, aku membawa mangsa. Sekarang giliran kalian” teriak
Flinch dari kejauhan. “uwaaa. Gawat master, ‘Mainan Tuyul’ itu sudah tiba cepat
minum cool drinkmu” tutur Marco panik. Gluukk, Smoke meneguk cool drinknya.
“bagus Flinch, bawa dia ketengah gurun.” Tutur Smoke. “baik, bersiaplah disana
akan kubawa kepiting sawah ini pada kalian” teriak Flinch dengan berlari. Setelah
Flinch membawa Daimyo ke tengah gurun, kini giliran mereka berdua yang
menyerang. “sekarang kau minum saja cool drinkmu dan bantu kita menyerang”
perintah Smoke pada Flinch. “okidokie master” jawabnya
“Marco,
gunakkan teknik charge. Serang bagian cangkang. Biar aku yang menyerang bagian
depan dengan Devil Slasher ku” ujar Smoke. Setelah mendengar perintah itu Marco
segera mencharge hammernya kemudian lari dibagian cangkang Daimyo.
bwungg,bwunggg, bwungg,bwung. Tubuh Marco berputar kehilangan kendali, tapi dia
langsung menghantamnya dengan keras dengan teknik golf swing. Slash, slasshhh
bzztt bzztt, Smoke yang menyayat capit Daimyo hingga stagger. “Flinch cepat
bergabung, hantam dia dengan teknik golf swing. Dia akan tersadar” teriak
Marco. Jduum, jddumm bwunggg. Flinch datang, dan segera menghamtam Daimyo
sekuat tenaga.
Daimyo
tersadar dengan keadaan Rage Mode. Dia meloncat tinggi di udara. “apaaa?
Kepiting itu bisa meloncat. Tak bisa dipercaya, bobotnya kan berat” Marco yang
kaget. “Jangan banyak omong Marco segera lari dia akan menjatuhkan dirinya”
kata Smoke . setelah mendengar kalimat itu, Marco dan Flinch berlari. Tapi, jdummmm. “ughhhh” Marco
kesakitan karena terkena hembusan anginnya. “tak kusangka hembusan anginnya
saja bisa menyebabkan dia kesakitan, Marco cepat minum Potionmu” cetus Flinch. Marco
berusaha bangun, kini malah Flinch yang menjadi sasaran kepiting gurun itu.
Daimyo yang melihat Flinch sedang lengah dan menyemburnya dengan semprotan air
dengan tekanan kencang. Marco tak tinggal diam, dia berlari kearah semburan itu
yang bermaksud melindungi temannya, “uarggggggghhh” teriak Marco makin
kesakitan. “Marcooooo” teriak Flinch. Seketika tubuh Marco terpental beberapa
meter dan jatuh pingsan. “gawat, pingsan disaat seperti ini. Oy Flinch, cepat cari
kawanan Felynx. Suruh mereka membawa tandu untuk menggotong Marco kembali ke
base camp, biar aku yang mengulur waktu hingga kau bergabung kembali” potong
Smoke. “baiklah master” jawab Finch
Flinch
mencari kumpulan Felynx dengan menggotong tubuh Marco. Pada akhirnya dia
menemukan mereka. “hey kucing, bawa temanku ini ke base camp. Letaknya 150
meter dari sini. Rawat dia” Flinch berusaha berbicara pada kawanan Felynx. “ek,
eong, meong” kata salah satu Felynx. 2 Felinx membawa Marco kembali base camp.
Flinch
kembali bergabung dengan ketua timnya. “ayo
master kita selesaikan ini dan segera kembali ke camp untuk merawat Marco” ujar
Flinch. “baik, ayo kita selesaikan dengan cepat” jawabnya. Setelah terjadi
pertarungan sengait dengan Daimyo, kemudian…….
“yahoooo,
kita berhasil master. Ayo ke camp.” Ajak Flinch. “kau tidak mau mengcarvenya?”
Smoke bertanya. “sudahlah ayo, Marco tidak bisa menunggu lebih lama lagi. Bisa
saja keadaannya makin parah” jawabnya. “kau memang hunter sejati, hunter takkan
pernah membirakan temannya mati” puji Smoke. Mereka berdua kembali ke camp,
untuk merawat Marco yang terluka.
Sementara
itu di tim 1 yang dimotori oleh Gaki juga berhasil menuntaskan misi ‘the Land Shark’. “kerja bagus Lord,
kau juga Flasher” puji Gaki. “terima kasih master, ini semua berkat ajaran
anda” tutur Lord
Begitu
juga dengan tim 3 yang dibawah naungan Mizuki. Mereka berhasil menuntaskan misi
yang sama dengan tim 2 yaitu ‘the
Dessert Crab’. “aku ucapkan selamat, atas keberhasilan kalian” Mizuki yang
memuji Ryuga dan Natsu. “ah, master bisa saja. Jangan terlalu memuji” kata
Natsu
Tim
4 tak mau kalah, mereka menghabisi 3 ekor Gendrome sekaligus dalam sekali misi ‘Paralyze Bite’ . “haah, haaah. Kerja
bagus tim. Setidaknya kita berhasil” kata Jigo terengah-engah karena kelelahan.
“ok, master” cetus Ryoten kelelahan
Para
hunter yang berhasil menuntaskan misi, kini mereka kembali ke kota untuk
beristirahat sejenak. Monster-monster penghuni gurun itu jumlahnya masih banyak,
kehadiran hunter Jumbo di kota Oasis sangat membantu ketentraman kota itu. Hari
pertama berburu belum berakhir. Mereka akan mengambil misi pada malam hari.
Seperti apa perjuangan mereka melawan monster gurun pada malam hari?
To Be Continued……
Part 5 END
Story Writer : Rojik Ojik
Pengisi Cerita:
Tommy Ariajaya as TxL
Priyadi Jati permana as LordFighter
Roy Flasher as Flasher Royzen
Aldi Rivaldi as Natsu
Ryan Sugianto as Ryoten
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
budayakan berkomentar pada kolom yang tersedia dengan sopan. Jika ingin mengcopy isi blog harap disertakan sumbernya dan meminta ijin terlebih dahulu, hargai penulisnya. Salam Blogger :D