Selasa, 19 Maret 2013

Legendary Hunter Story episode 5 : First Quest


Pada kisah sebelumnya Marco serta Flinch membuat armor dan senjata baru. Sekarang mereka berangkat menuju kota Oasis untuk berburu moster yang berada disana. Sekarang simak langsung ceritanya.

Diperjalanan menuju kota Oasis, Smoke si Hunt Instruktur menjelaskan tentang misi-misi yang harus diselesaikan disana. “sebelumnya aku berterima kasih pada hunter baru yang mau ikut dalam pelaksanaan misi kali ini, sekarang aku akan menjelaskan tentang misi kita di kota Oasis” ujar Smoke. “disana, kita hanya memburu 3 boss moster dan para anak buahnya. Yaitu Daimyo Hermitaur si kepiting merah, Cephadrome si ‘Hiu Pasir’ dan Gendrome yang bentuknya mirip dengan V-drome. Lebih baik jangan dianggap remeh, jumlah mereka tidaklah sedikit karena ini adalah musim kawin bagi para monster. Maka dari itu monster-monster itu bermigrasi ke dessert untuk bertelur disana. Tugas kita adalah memburu mereka dan mencegah para monster itu mendekat ke Kota Oasis. Lalu satu lagi, disana kita tinggal selama 10 hari. Artinya kita harus bisa mengurangi setidaknya 70%-80% populasi monster yang dianggap berbahaya di dessert, Mengerti?” perjelas Smoke pada hunter baru. “mengerti” jawab serentak para hunter baru.

“baiklah, sekarang perkenalkan diri kalian terlebih dahulu. Untuk mempermudah proses pembagian tim. Mulai dari yang paling kanan” kata Smoke. Para hunter baru memperkenalkan diri mereka masing-masing. “aku Flasher Royzen dan aku Lord Fighter kita berdua adalah Flashlord” “hahaha, nama tim kalian lucu juga ya. Aku Marco Bakura salam olahraga” bletaak, “yang benar salam kenal, perkenalkan namaku Flinch Kuro mohon kerja samanya”, “aku Ryuga, salam kenal”, “aku Natsu”. “Ryoten”, “salam kenal, aku Tommy Loks panggil saja TxL”


“terima kasih telah memperkenalkan diri masing-masing. Kini aku akan memperkenalkan para Hunt Instruktur mulai yang paling kanan. Ini Gaki Shimura kemudian ini Jigo Takeshi, lalu ini Mizuki Hiroshi dan aku sendiri adalah Smoke Kaguya.” Smoke yang sedang memperkenalkan para hunt instructor pada hunter baru. “proses pembagian tim akan dilaksanakan besok pagi sebelum pengambilan misi. Kurang dari 1 jam lagi kita akan sampai dilokasi, jadi bersiaplah jangan sampai ada yang tertinggal di balon udara” lanjut Smoke.

Pukul 21.00, para hunter desa Jumbo telah tiba di Kota Oasis. Mereka disambut dengan meriah oleh Mayor kota Oasis serta beberapa orang disana. “sudah lama kita menunggu kedatangan anda semua, suatu kehormatan bagi kami mempersilahkan anda semua istirahat malam ini untuk berburu monster besok, mari ikut aku” sambut ramah Mayor pada para Hunter. “baiklah pak Mayor” jawab ramah Mizuki. Mayor pun mengantarkan mereka sampai dipenginapan.

Diperjalanan menuju penginapan Smoke bertanya pada Mayor, “dengar-dengar kota ini memiliki seorang Dragon Killer ya. Jika itu benar, kenapa anda tidak menugaskannya untuk berburu juga?”, “ya, itu memang benar. Aku punya seorang Dragon Killer namanya Collin, dia sedang berkelana bersama 3 orang Dragon Killer lainnya untuk mencari tahu keberadaan raja dan ratu dari para wyvern yaitu Gold Rathian dan Silver Rathalos” perjelas Mayor pada Smoke. “tak kusangka mereka sampai bertindak sejauh itu. Level kedua wyvern itu kalau digabungkan setara dengan Elder Dragon” kata Smoke. “yahahahaha, begitulah mereka. Bukannya bermaksud menyinggung perasaan kalian tapi jam terbang mereka lebih tinggi dari hunter kebanyakan. Keahlian mereka tak bisa diragukan lagi.” Ujar Mayor. “tunggu dulu, dari tadi anda berdua bicara tentang Dragon Killer, Dragon Killer mulu. Sebenarnya apa itu Dragon Killer?” potong Flasher. “kalau ada waktu akan kujelaskan” jawab Smoke. “baiklah Master, maaf” tutur Flasher.

Para rombongan hunter desa Jumbo telah tiba dipenginapan. “ini adalah tempat kalian tinggal selama 10 hari, jika kalian ingin sesuatu bilang saja. Aku akan kembali, jaga diri masing-masing” ujar Mayor. “terima kasih, akan saya hargai bantuan anda” jawab Mizuki. “baiklah semua, sekarang istirahatlah, besok kita akan pergi berburu. Kumpulkan tenaga kalian.” Tegas Smoke. “OSH” jawab hunter baru. Para hunter mengambil istirahat sejenak untuk mengumpulkan tenaga guna pelaksanaan misi besok.

Keesokan paginya, pukul 08.00. para hunter sudah berkumpul di Guild Hall kota untuk bersiap mengambil misi. Sebelum itu, Jigo membagi tim. “sekarang aku akan mengumumkan pembagian tim hasil rundingan tadi malam” tutur Jigo. “Tim 1, Flasher dan Lord kalian akan diketuai oleh Gaki, Tim 2 Marco serta Flinch diketuai oleh Smoke, Tim 3 Ryuga dan Natsu kalian akan dikomandoi oleh Mizuki, tim terakhir Tim 4 Ryoten serta TxL ikut denganku” lanjutnya. “misi yang diambil biar ketua tim yang menentukan, ada pertanyaan?” potong Gaki. Karena kebingungan, Marco mengangkat tangan. “eng master, aku dan Flinch baru membuat senjata Hammer ini dan kita tidak tahu bagaimana cara memakainya. Tidak ada latihan atau semacamnya kah?” tanya Marco. “ha, aku juga sama sepertimu. Aku baru saja membuat senjata Hammer Iron Stricker dan aku tidak tau cara menggunakannya” potong Flasher.  “tenang saja, para Hunt Instructor akan memberi latihan singkat tentang cara menggunakan senjata dengan benar  setelah mendirikan camp” jawab Smoke. “oh begitu ya, terima kasih master” Kata Marco sambil menundukan kepala.

Sesudah itu, para hunter mulai mengambil misi yang telah ditentukan ketua tim. Sebelum pergi melaksanakan misi mereka membeli item yang dianjurkan oleh ketua tim mereka. Setelahnya mereka berkumpul di gerbang timur kota. “baiklah, sekarang takdir kota ini berada ditangan kita. Jangan buat malu desa Jumbo. Ingat pesan Chief, ‘Berburu atau Diburu’. Sekarang waktunya sudah tiba, aku ingin mengatakan sesuatu. ‘Jangan Mati!’ ” kata Smoke dengan wajah meyakinkan.

Para hunter akhirnya pergi ke segala penjuru arah untuk melaksanakan misi mereka masing-masing. Sementara itu Tim 2 yang mengambil misi ‘the Dessert Crab’ sudah menemukan tempat yang cocok digunakan sebagai base camp. “tempat yang bagus, kita akan dirikan base camp disini.” Perintah Smoke. Setelah mendirikan base camp, Marco menagih janji Smoke. “master ini adalah pertemuan kedua kita setelah misi pelatihan melawan Bulldrome. Oh ya, tadi kau mengatakan akan mengajari kami bagaimana menggunakan senjata ini. Jadi atau tidak?” tanya Marco. “ok, bisa pinjam punyamu. Akan kutunjukkan beberapa trik” ujar Smoke. Marco menyerahkan senjata miliknya. “ini namanya teknik charge. Rasakan berat tumpuan Hammer disebelah kanan hingga bahumu merasakan beratnya lalu angkat dan hantam ketanah seperti ini,(jdummm) kemudian roll kesamping. Teknik ini akan cepat menguras tenaga tapi serangan yang didapat monster akan semakin besar” Perjelas Smoke dengan menunjukkan tekniknya,

“Teknik kedua namanya golf swing, hantam tanah yang dipijaki monster 2x lalu ayunkan Hammer seperti mengayunkan tongkat golf kemudian roll kesamping supaya terhindar dari attack monster”lanjutnya dengan mengajari mereka teknik Hammer. “kelemahan dari Hammer itu sendiri tidak bisa mengguard serangan monster yang datang, selain itu massa Hammer berat. Tapi kelebihannya, jika kau main Headlock maka kau bisa membuat kepala monster menjadi faint. Sekarang coba praktekan kedua trik yang kuajarkan tadi. Ini, kukembalikan senjatamu Marco.” Perintahnya.

Mereka berdua mencoba trik yang diajarkan Smoke tadi, akhirnya mereka sedikit bisa menguasainya. “latihannya cukup, kita tidak punya waktu banyak. Ayo segera berangkat mencari kepiting merah itu.” Smoke dengan semangat yang membara. “ayo master, kita berangkat” Marco yang bersemangat juga. “dasar keduanya memang sama saja” gerutu Flinch.

Di perjalanan. Piiip, piip, piiip, bunyi alat pendeteksi milik Smoke. “bunyi apa itu master, berisik sekali?” tanya Flinch heran. “oh ini?, ini adalah alat pendeteksi otomatis yang diberikan oleh Chief. Cara kerjanya tinggal pencet type monster apa yang kau cari, nanti alat ini akan bekerja dengan menunjukkan keberadaan monster melalui radar” jelas Smoke. Tiba-tiba, tiit, tiit,tiiit, tiit, tiit, bunyi semakin kencang dan cepat. “ o, o. gawat dia ada dibawah kita, segera lari menghindar”  perintah Smoke. Gusraakk, suara tubuh mereka semua menjatuhkan diri. Grakkk,grakkk, grakkk. Daimyo Hermitaur telah muncul ke permukaan.


“pancing perhatiannya, kita pindah lokasi di gurun. Cepat” kata Smoke berlari kencang meninggalkan mereka berdua. “master, tunggu aku” teriak Marco sambil menyusul Smoke. “apa-apan sih hunt instructor itu. Dulu pas pelatihan katanya dia tegas nyatanya kayak melynx, main lari saja” Batin Flinch “Gawat dia mendekat, aku harus bisa memancing keluar dari sarangnya” gumamnya. Bwungg, capit Daimyo berusaha menyapit Flinch untungnya dia bisa menghindari serangan itu. “sekarang waktunya. Woy kepiting sawah, kau pikir kau bisa meraihku?. Kalau bisa coba tangkap aku” ejek Flinch guna memancing perhatiannya. Entah apakah Daimyo mengerti bahasa manusia atau tidak, tapi dia mulai mengejar Flinch.

Sementara itu Marco dan Smoke sedang kepanasan karena terik matahari yang mencapai suhu 45° C. “haah, haah, aku akan meminum sedikit cool drink ku. Ini akan cukup membantu, glukkk. Ahhhhh, segarr” ujar Marco. “haaah, haah, mana temanmu lama sekali dia?” tanya Smoke. “woy, aku membawa mangsa. Sekarang giliran kalian” teriak Flinch dari kejauhan. “uwaaa. Gawat master, ‘Mainan Tuyul’ itu sudah tiba cepat minum cool drinkmu” tutur Marco panik. Gluukk, Smoke meneguk cool drinknya. “bagus Flinch, bawa dia ketengah gurun.” Tutur Smoke. “baik, bersiaplah disana akan kubawa kepiting sawah ini pada kalian” teriak Flinch dengan berlari. Setelah Flinch membawa Daimyo ke tengah gurun, kini giliran mereka berdua yang menyerang. “sekarang kau minum saja cool drinkmu dan bantu kita menyerang” perintah Smoke pada Flinch. “okidokie master” jawabnya

“Marco, gunakkan teknik charge. Serang bagian cangkang. Biar aku yang menyerang bagian depan dengan Devil Slasher ku” ujar Smoke. Setelah mendengar perintah itu Marco segera mencharge hammernya kemudian lari dibagian cangkang Daimyo. bwungg,bwunggg, bwungg,bwung. Tubuh Marco berputar kehilangan kendali, tapi dia langsung menghantamnya dengan keras dengan teknik golf swing. Slash, slasshhh bzztt bzztt, Smoke yang menyayat capit Daimyo hingga stagger. “Flinch cepat bergabung, hantam dia dengan teknik golf swing. Dia akan tersadar” teriak Marco. Jduum, jddumm bwunggg. Flinch datang, dan segera menghamtam Daimyo sekuat tenaga.

Daimyo tersadar dengan keadaan Rage Mode. Dia meloncat tinggi di udara. “apaaa? Kepiting itu bisa meloncat. Tak bisa dipercaya, bobotnya kan berat” Marco yang kaget. “Jangan banyak omong Marco segera lari dia akan menjatuhkan dirinya” kata Smoke . setelah mendengar kalimat itu, Marco dan  Flinch berlari. Tapi, jdummmm. “ughhhh” Marco kesakitan karena terkena hembusan anginnya. “tak kusangka hembusan anginnya saja bisa menyebabkan dia kesakitan, Marco cepat minum Potionmu” cetus Flinch. Marco berusaha bangun, kini malah Flinch yang menjadi sasaran kepiting gurun itu. Daimyo yang melihat Flinch sedang lengah dan menyemburnya dengan semprotan air dengan tekanan kencang. Marco tak tinggal diam, dia berlari kearah semburan itu yang bermaksud melindungi temannya, “uarggggggghhh” teriak Marco makin kesakitan. “Marcooooo” teriak Flinch. Seketika tubuh Marco terpental beberapa meter dan jatuh pingsan. “gawat, pingsan disaat seperti ini. Oy Flinch, cepat cari kawanan Felynx. Suruh mereka membawa tandu untuk menggotong Marco kembali ke base camp, biar aku yang mengulur waktu hingga kau bergabung kembali” potong Smoke. “baiklah master” jawab Finch

Flinch mencari kumpulan Felynx dengan menggotong tubuh Marco. Pada akhirnya dia menemukan mereka. “hey kucing, bawa temanku ini ke base camp. Letaknya 150 meter dari sini. Rawat dia” Flinch berusaha berbicara pada kawanan Felynx. “ek, eong, meong” kata salah satu Felynx. 2 Felinx membawa Marco kembali base camp.


Flinch kembali bergabung dengan ketua timnya.  “ayo master kita selesaikan ini dan segera kembali ke camp untuk merawat Marco” ujar Flinch. “baik, ayo kita selesaikan dengan cepat” jawabnya. Setelah terjadi pertarungan sengait dengan Daimyo, kemudian…….


“yahoooo, kita berhasil master. Ayo ke camp.” Ajak Flinch. “kau tidak mau mengcarvenya?” Smoke bertanya. “sudahlah ayo, Marco tidak bisa menunggu lebih lama lagi. Bisa saja keadaannya makin parah” jawabnya. “kau memang hunter sejati, hunter takkan pernah membirakan temannya mati” puji Smoke. Mereka berdua kembali ke camp, untuk merawat Marco yang terluka.

Sementara itu di tim 1 yang dimotori oleh Gaki juga berhasil menuntaskan misi ‘the Land Shark’. “kerja bagus Lord, kau juga Flasher” puji Gaki. “terima kasih master, ini semua berkat ajaran anda” tutur Lord


Begitu juga dengan tim 3 yang dibawah naungan Mizuki. Mereka berhasil menuntaskan misi yang sama dengan tim 2 yaitu ‘the Dessert Crab’. “aku ucapkan selamat, atas keberhasilan kalian” Mizuki yang memuji Ryuga dan Natsu. “ah, master bisa saja. Jangan terlalu memuji” kata Natsu


Tim 4 tak mau kalah, mereka menghabisi 3 ekor Gendrome sekaligus dalam sekali misi ‘Paralyze Bite’ . “haah, haaah. Kerja bagus tim. Setidaknya kita berhasil” kata Jigo terengah-engah karena kelelahan. “ok, master” cetus Ryoten kelelahan


Para hunter yang berhasil menuntaskan misi, kini mereka kembali ke kota untuk beristirahat sejenak. Monster-monster penghuni gurun itu jumlahnya masih banyak, kehadiran hunter Jumbo di kota Oasis sangat membantu ketentraman kota itu. Hari pertama berburu belum berakhir. Mereka akan mengambil misi pada malam hari. Seperti apa perjuangan mereka melawan monster gurun pada malam hari?

To Be Continued……

Part 5 END

Story Writer : Rojik Ojik

Pengisi Cerita:
Priyadi Jati permana as LordFighter
Roy Flasher as Flasher Royzen
Aldi Rivaldi as Natsu
Ryan Sugianto as Ryoten

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

budayakan berkomentar pada kolom yang tersedia dengan sopan. Jika ingin mengcopy isi blog harap disertakan sumbernya dan meminta ijin terlebih dahulu, hargai penulisnya. Salam Blogger :D