Sabtu, 16 Maret 2013

Legendary Hunter Story episode 2 : New Power in New Weapon


Ini adalah kisah selanjutnya dari Marco Bakura dan temannya Flinch Kuro yang telah menjadi hunter setelah mendapat tes penyelisihan membunuh velocydrome. 1 minggu telah berlalu semenjak tes untuk menjadi hunter di  Jumbo Village, sementara itu di aula asrama para hunter ada acara pelantikan para hunter baru. “selamat kepada kalian yang telah lulus tes penyelisihan minggu lalu, kini kalian akan diresmikan sebagai hunter baru di Jumbo Village” ujar Chief. Prook… proookkk …… proookk suara tepuk tangan para hunter baru.  “ karena kalian sudah dipromosikan menjadi hunter pemula maka semua senjata dan armor kalian akan diganti juga”lanjutnya. “ armor kalian akan diganti menjadi Battle armor, dan senjata kalian akan diupgrade menjadi Assasin Dagger” potong Hunt Instructor.

“ tapi bagi yang membunuh velocydrome, senjatanya akan diupgrade menjadi Velocydrome Dagger. Dan satu lagi, besok akan diadakan pelatihan”lanjut Hunt instructor. “ kau dengar itu Marco, kita akan mendapat senjata yang mungkin lebih hebat dari sebelumnya ”  ujar Flinch kepada Marco. “segera ke blacksmith untuk mengambil armor dan senjata baru kalian” tegas Hunt Instructor. “ OSH” jawab semua hunter baru.


Sesampainya di tempat Blacksmith, “ selamat datang ditempatku, dengar-dengar kalian adalah hunter baru. Kuucapkan selamat untuk kalian semua” sambut ramah nenek Blacksmith. “ senjata dan armor baru kalian sudah kubuatkan, ambillah ditempat penyimpanan yang berada dibawah” lanjutnya. Setelah mendapat perintah itu, semua hunter baru langsung buru-buru mengambilnya dan memakainya. Tapi Marco kebingungan mencari senjatanya dan dia bertanya ke nenek “ hei mana senjata yang dijanjikan padaku setelah membunuh velocydrome, nek ?” . “2 senjata itu baru akan selesai 3 hari lagi, karena proses pembuatannya tidak mudah wahai anak muda” jawab nenek

“ apa tidak bisa dipercepat nek, soalnya kita besok ada misi pelatihan ?” potong Flinch. “ maafkan aku anak muda, membuat pedang ini butuh waktu 10 hari semenjak kau mendapatkan kepala velocydrome” jelas nenek. “ bagaimana ini Flinch?” bisik Marco ke Flinch. “ ya kita ikuti ajalah yang dikatakannya” jawabnya lirih ke telinga Flinch. Setelah itu Marco dan Flinch pulang ke asrama mereka sambil memasang wajah yang sedikit kecewa.

Keesokan harinya para hunter baru berkumpul didepan bar desa untuk mendapat pelatihan menjadi hunter sejati. “ baiklah sekarang adalah waktunya kalian mendapat pelatihan, misi kalian hari ini adalah setiap orang harus mengirim 10 daging dari aptonoth, kelbi ataupun bullfango yang berada di jungle. Segera ambil armor dan senjata baru kalian lalu berkumpul kembali disini, ada pertanyaan?” jelas Hunt Instructor pada hunter baru. Marco pun mengangkat tangannya dan bertanya “ bagaimana dengan kita berdua yang belum dapat senjata?”. “untuk kalian berdua misi pelatihan akan dimulai saat senjata kalian selesai dibuat tentunya bersama Hunt instructor yang lain” jawabnya.

Para hunter baru sekarang menjalankan misi pelatihan pertamanya dan Marco serta Flinch Cuma jalan-jalan di sekitar desa saja. “ oi Marc, apa yang harus kita lakukan hari ini? ” tanya Flinch, “ entahlah aku pun tidak tau apa yang akan kulakukan” kata Marco sambil tertunduk. “ hey ayolah jangan tertunduk lesu begitu sebagai hunter kita tidak boleh kecewa seperti apapun kondisinya” kata Flinch. “ engggg?, hey Flinch aku menemukan uang 1000z” kata Marco senang. Bletakkk, “kalau orang ngomong itu didengarkan dasar bodoh” kata Flinch marah sambil memukul kepala Marco. “ ugh, dasar pemarah. Emmm yaudah sebagai permintaan maaf bagaimana kalau kutraktir minum sake di bar” rayu Marco. “ baiklah kalau kau memaksa” sahut Flinch.

Mereka berdua akhirnya pergi ke bar untuk memesan minuman. Begitu sampai di bar Marco dibuat bingung dengan papan pengumuman yang berada tidak jauh dari pintu masuk, yang isinya nama monster dan uang. “ hey pelayan, apa maksud dari papan ini ?” Tanya Marco. “ biar kujelaskan itu adalah papan monster reward, jika kalian membunuh salah satu monster dari papan itu maka uang yang tertera di samping nama monster yang kalian bunuh akan menjadi milik kalian.” Jelas pelayan bar. “disitu juga tertera misi Wanted A, B, C. penjelasannya kalau Wanted A itu disuruh membunuh bos monster seperti velocydrome dll, yang Wanted B berisi misi membunuh anak buah dari bos monster seperti velocyprey dll. Yang terakhir Wanted C berisi misi mingirim barang yang dibutuhkan.” Lanjutnya. “apakah ada hadiah uangnya?” Tanya Marco. Bletakkk “kau ini yang dipikirkan hanya uang saja sekali-sekali serius sedikit dong” ucap Flinch sambil menjitak kepala Marco. “ugh, sakit tau” balas Marco. “ hahahaha, kalian memang hunter yang lucu. Untuk pertanyaanmu tadi memang ada hadiah uangnya. Tapi hadiah uangnya lebih banyak dari misi biasanya.” Perjelas pelayan bar.

“ terima kasih atas penjelasanmu” kata Marco sambil tersenyum. “ sudahlah, apa kau lupa tujuan kita kemari? ” kata Flinch. “ oh ya, untung kau ingatkan. Pelayan aku pesan 2 sake. Jangan sampai tumpeh-tumpeh ya”gurau Marco. “ baiklah, silahkan duduk dan ditunggu minumannya.” Sahut pelayan ramah. Sesudah minum sake di bar  desa mereka berdua kembali jalan- jalan mengitari desa Jumbo hingga sore berganti malam.

“ hei, lihat itu para hunter baru sudah pulang dari misinya, aku tanya dulu ah” kata Marco. setelah menghampiri hunter itu Marco bertanya “ hei kenapa kalian lama sekali? Apa ada kesulitan di misi latihan?” Tanya Marco. “ kalau kesulitan pasti ada, pas aku mau carve bangkai aptonoth yang kubunuh tiba-tiba bullfango si babi hutan datang dan menyerudukku” jawab hunter baru itu. “ tanpa pikir panjang akhirnya aku bunuh juga bullfangonya. Sekarang aku pulang membawa 4 small monster bone, 2 kelbi horn dan 1 bullfango pelt. Sudah dulu ya aku mau istirahat dulu.”  lanjutnya.

“baiklah, sampai jumpa lagi” jawab Marco. para hunter baru langsung pergi ke asrama karena kecapekan dalam misi latihan ini. “ kau dengar itu Flinch,mereka saja berhasil bagaimana jika kita? Pasti berhasil dong” kta Marco ke Flinch. “ jangan terlalu percaya diri, lagian kita belum mengambil misi latihan, sudahlah kita kembali ke asrama saja” jawab Flinch. 2 hari telah berlalu dan hari ini adalah hari dimana senjata Marco dan Flinch yang dijanjikan sudah jadi. “ hei Marc, cepat bangun. Apa kau lupa sekarang hari apa?” kata Flinch sambil berusaha membangunkan Marco. “ ehmmmm, hoaaams kau ini . orang baru bangun malah ditanya hari apa. Sekarang hari kamis tau.” Jawabnya sambil sedikit ngantuk.

“ apa kau bodoh, sekarang itu hari spesial bagi kita karena senjata baru kita sudah selesai dibuat”  bentak Flinch, “oh, yaudah. Tidur saja dulu lagian toko blacksmith belum buka” jawab Marco dan dia pun kembali tidur. “grhhhhh (bletakkkk). Sekarang sudah jam 10 tau cepat bangun dan segera mandi sana” kata Flinch sambil memukul kepala Marco. “ hey itu adalah cara membangunkan paling buruk yang pernah kudapatkan.” Keluh Marco. setelah Marco mandi akhirnya kedua hunter muda itu ke toko Blacksmith dengan memakai Battle armor untuk mengambil senjatanya.

“ halo nek, apakah senjata kita sudah selesai dibuat?” sapa Marco. “ senjata kalian sudah selesai dibuat, ini dia.” Kata nenek sambil memberikan pedang Velocydrome Dagger.


“ pedang ini mempunyai ketajaman maksimal, jadi tidak mudah tumpul dan gampang untuk menerjang tubuh monster bahkan yang keras sekalipun” jelas nenek pada mereka.


“ wow, hebat sekali. Terima kasih nek, kita berangkat dulu untuk menjalankan misi pelatihan.” Ujar Flinch. “ baikah semoga berhasil dengan misimu” jawab nenek.

Begitu dapat senjata baru, mereka langsung mencari Hunt Instructor. Mereka akhirnya bertemu dengannya. “ hey, mana Hunt Insturctor yang akan menjalankan misi dengan kita berdua.” Tanya Flinch. “ itu dia, namanya Smoke. Dia adalah oang yang tegas. Jadi mungkin misi latihan kalian akan sedikit lebih berat dari yang lain.” Perjelas Hunt Instructor. Gluk,  suara Marco yang menelan ludah karena tercengang. “ hey Smoke, peserta didikmu sudah tiba sebaiknya kau juga bersiap-siap.” Teriak Hunt Instructur memanggil Smoke. “ baiklah Raye ( nama Hunt Instructur yang memanggil Smoke).” Balasnya.

Setelah menghampiri mereka berdua Smoke langsung menjelaskan misinya. “ baiklah, karena aku yang membina kalian maka kalian harus menuruti perintahku. Pada misi kali ini kita akan membunuh bos dari bullfango yaitu Bulldrome. Untuk informasi monster ini silahkan ambil di bar. Dan langsung menuju ke gerbang desa. Mengerti?” perjelas Smoke. “ mengerti pak?” jawab tegas mereka berdua. Setelah mendapat informasi tentang Bulldrome mereka langsung menuju gerbang desa.

“ sekarang adalah waktunya kita berangkat.”  Seru Smoke. “ OSH “ jawab semangat mereka berdua. Sesampainya di hutan, mereka bertiga mendirikan camp setelah itu mereka berdua mengambil perbekalan untuk melawan Bulldrome, lalu segera pergi untuk mencari dimana Bulldrome berada. Dan pada akhirnya mereka bertemu dengan Bulldrome, “ sttt, lihat itu. Bulldrome sedang mencari makan. Persiapkan senjata kalian dan bertarunglah dengannya” perintah Smoke. “ tunggu dulu, bagaimana dengan anda?” Tanya Flinch. “ aku hanya akan membantu kalian jika kalian terdesak.” Jawab Smoke. “ baiklah terima kasih.” Jawab Flinch. “ ayo Flinch, segera maju. Aku akan memancing perhatiannya dan tugasmu adalah memasang paralyze trap dibelakangku” kata Marco serius. “ baiklah, akan kuturutii perintahmu” jawab Flinch.

“  hey, mahkluk bodoh. Lihat aku, aku adalah sayuran yang segar.” Kata Marco sambil mentupi tubuhnya dengan tumbuhan sekitar.


Bulldrome pun melihatnya dan berusaha menyerang Marco. “ Marco arahkan dia kesini” teriak Flinch. Bzttttt bzttttt grooooook grrookkk, suara Bulldrome yang terkena paralyze trap. Jrasssh cratttt bukkkk, suara hujaman senjata mereka ke Bulldrome yang tersengat paralyze trap


. “ gawat, dia sudah sadar. Cepat menjauhlah Marc” kata Flinch. Dan ….. , Bulldrome akhrinya menyeruduk Marco hingga jatuh tersungkur. “ arggggghhh, dasar babi sial. Terima pembalasanku ini”.


 “minumlah medikitmu dulu biar aku yang menyerangnya” ujar Flinch.  “ baiklah” jawab Marco. Glukkk, setelah meminumnya dia segera membantu rekannya. “ lihat itu Flinch dia sedang sekarat, jadi ayo kita lakukan ‘finishing’ secara bersama-sama” kata Marco.  hyaaaaaaa, jrassssh  cratttt trangggg bukkkk. Graaaaaaa grrrroooook, suara Bulldrome yang telah menghembuskan napas terakhirnya. “ yuhuuu, akhirnya kita berhasil sobat” kata Flinch sambil tos ke Marco. “ tunggu dulu kita harus mengcarvenya dulu, siapa tahu bisa dibuat senjata.aku akan mencoba mengambil sedikit kulitnya” Kata Marco, “ ok, aku akan mengambil kepalanya” jawab Flinch


. setelah mengcarve Bulldrome tiba-tiba….  proook prook proook, suara tepuk tangan dari Smoke. “selamat untuk kalian berdua, kalian memang hebat. Hingga aku tidak perlu turun tangan.” Puji Smoke. “ hehe, ini berkat kerja sama kami” jawab Flinch. “ baiklah kita kembali ke desa, beristirahatlah dulu. Karena besok ada pengumuman penting bagi hunter pemula” ujar Smoke. “ OSH” jawab serentak mereka berdua. Dan akhirnya mereka kembali ke desa dengan keadaan kelelahan.

Perjalanan yang ditempuh Marco untuk menjadi Legendary Hunter masih lama. Untuk mewujudkan impian itu Marco didampingi seorang partner yaitu Flinch. Kini mereka telah resmi menjadi hunter yang terlatih. Part 2 End. To Be Continued……



Story writer : Rojik Ojik

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

budayakan berkomentar pada kolom yang tersedia dengan sopan. Jika ingin mengcopy isi blog harap disertakan sumbernya dan meminta ijin terlebih dahulu, hargai penulisnya. Salam Blogger :D