Pada cerita sebelumnya Marco dan
Flinch berhasil melakukan misi pelatihan. Pada saat itu mereka dilatih Smoke, seorang
Hunter Pro di desa Jumbo. Kini dia sudah resmi menjadi Hunter. Sekarang awal
musim perburuan dimulai.
Pagi hari di desa Jumbo yang cerah,
tiba-tiba gong asrama berbunyi. Dongggg…. Dongggg ….. dongggg. “pada semua
Hunter baru harap berkumpul di aula desa sekarang. Karena akan ada pengumuman
dari Chief” Tutur guardian desa. Dikamar Marco dan Flinch, “hei Marc, ayo
bangun ada pengumuman dari Chief. “Flinch yang berusaha membangunkan Marco.
Groook, grooook grook, suara Marco mendengkur “ya ampun, anak ini kalau tidur
lelap sekali sampai-sampai suara dengkurannya menyamai Bulldrome. Oh ya, benar
juga mungkin dia masih terluka karena diseruduk Bulldrome kemarin. Lebih baik
aku meninggalkan pesan saja dan segera ke aula.” Kata Flinch sambil
meninggalkannya.
Marco yang tertidur tiba-tiba
bermimpi tentang ayahnya yang melawan Fatalis “nak, pergi dari sini.
Lindungilah ibumu serta seluruh klan kita. Mungkin ini adalah kata terakhir
ayah, jadi dengarkanlah. Apapun yang terjadi kau harus tetap bertahan di dunia karena
banyak hal menajubkan tentang dunia ini yang belum kau ketahui” ujar Gotzui
Bakura (ayah Marco). “jangan berkata seperti itu seolah-olah kau mau mati, yah”
kata Marco cilik. “cepat pergi dari sini dia (Fatalis) sudah dekat” bentak
Gotz. “emmmmhhhh, baiklah aku akan melindungi ibu serta klan kita semampuku.
Kembalilah saat makan malam ayah” Marco pun menangis sambil meninggalkan
ayahnya. Tiba-tiba Fatalis datang dan menyemburkan great fire ball ke arah
Gotz. Blaaarrrrrr….
“ayaaaaaahhhhh” teriak Marco tersadar
dari mimpinya. “haah… haah…. Haah, mimpi
buruk lagi.” tuturnya. krucuk… …krucukk…. Krucuk… perut Marco kelaparan.
“mungkin karena lapar aku dapat mimpi buruk, makan dulu ah”. Didepan pintu
kamar, dia menemukan secarik surat dari Flinch yang berisi.
”hei Marc, jika kau
membaca surat ini berarti kau sudah bangun, segera mandi dan menyusulah ke aula
desa karena ada pengumuman penting dari Chief.
Flinch”.
Setelah membaca surat itu Marco yang tadinya ingin
makan malah harus berpikir dua kali. “dasar, kenapa dia tidak membangunkan aku
saja. Ke aula dulu atau makan ya? Emmmmmmh (-,-’)a ” pikir Marco. “kalau makan
dulu lalu ke aula maka aku akan ketinggalan info. Kalau sekarang ke aula juga
sama saja, toh aku bangunnya kesiangan. Lebih baik aku makan saja, soal info akan
kutanyakan ke Flinch saja hahahaha :D. Saatnya ke kedai” gumamnya.
Sementara itu di aula desa, “kepada
Hunter baru desa Jumbo yang terhormat, musim perburuan akan dibuka besok. Siapkan
mental dan fisik kalian, juga armor serta senjata terhebat yang kau punya.
Diluar sana ada berbagai macam monster yang dapat mengancam ketentraman desa
kita atau desa lainnya. Tugas kalian sebagai Hunter adalah mencegah
monster-monster itu mendekati wilayah desa. Besok kalian diperbolehkan
mengambil misi di bar desa. Dalam 1 misi maksimal ada 4 orang hunter dan
minimal 1 orang. 1 hari akan dibatasi 2 misi yaitu pagi dan malam. Kalian akan
diberikan modal uang sebesar 3000z untuk
setiap hunter baru ambil di bar bagian administrasi. Setelah berhasil menyelesaikan
misi ambil reward kalian di bar, lalu satu lagi jika kalian ingin menambah
pundi-pundi Zeni ( mata uang ) dan reward maka selesaikan subquestnya. Ada
pertanyaan?” tutur Chief.
Flinch mengangkat tangannya dan
bertanya “ engg, aku masih penasaran. Kemana semua hunter desa Jumbo yang lama?.
Semenjak kita disini aku sama sekali tidak melihat hunter selain dari kami para
pemula”. “ oh soal itu, sebagian dari mereka aku kirim ke benteng guna untuk
berjaga-jaga dari serangan Lao Shan Lung yang kabur karena wilayahnya diserang
Fatalis. Sisanya juga ada disini, mereka ada yang jadi Hunt Instructor yang
melatih kalian kemarin dan besok mereka akan ikut serta dalam berburu bersama. apa
sudah jelas?” perjelas Chief. “ sudah Chief, terima kasih atas penjelasanmu
tadi” jawab Flinch. “apa ada pertanyaan
lagi?” Tanya Chief. Semua hunter baru menggelengkan kepala. “baiklah, sebelum pengumuman ini aku akhiri
aku akan menyampaikan pesanku terhadap kalian. Di alam liar ‘BERBURU ATAU DIBURU’ jadi kembalilah ke
desa dengan keadaan hidup dan jangan permalukan klan kalian. Dengan ini
pengumuman hari ini aku akhiri, sekarang kalian boleh ke asrama atau mencari
info untuk misi besok” kata Chief. “Yoshhh” jawab mereka serentak. Setelah
dijelaskan panjang lebar tentang misi besok, para hunter baru membubarkan diri.
Pada saat perjalanan kembali ke
asrama, Flinch secara tidak sengaja melihat Marco yang sedang asyik makan ramen.
“enggg, apa itu Marco?. bukannya datang
ke aula malah makan, biar ku-omeli saja” kata Flinch geram. “hmmm, lamen dicini
emang enyak ( red : hmmm, ramen disini emang enak )” Marco yang bicara dengan
mulut penuh ramen. Slurrrrpppp, tiba-tiba Flinch datang dan memukul punggungnya.
bukkk, Marco yang melahap ramen seketika memuntahkannya kembali. “ uhuk… uhuk…
hei beraninya kau mengganggu sarapanku? Apa kau tidak tau adat ha?” kata Marco
sambil menoleh ke belakang. “ oh ternyata kau Flinch, hehehe mau sarapan (T.T)?”Tanya
Marco dengan wajah pucat. “ kau, kau, kau. Seharusnya kau pergi ke pertemuan,
padahal aku sudah meninggalkan memo.” Kata Flinch dengan nada marah.
“maaf, biar kujelaskan dulu.”ujar
Marco. “tidak ada penjelasan, sudah kuberi memo kau malah mengabaikan.” Bentak
Flinch. “tenangkan dirimu sobat. Begini, waktu aku baca memo darimu, aku dalam
keadaan lapar. Jadi aku memutuskan makan saja, kalaupun aku kesana setelah
membaca memo-mu maka akan ketinggalan info karena aku kesiangan. soal info tadi
nanti beritahu aku ya!” perjelas Marco. “heh alasan macam apa itu, aku tidak akan
memberitahu. Weekkk :P ” ejek Flinch. “ayolah, akan kutraktir makan ramen deh.”
Rayu-nya. “aku tidak akan mempan terhadap tipu dayamu” ucap Flinch. Tiba-tiba Krucuk..
krucuk.. krucuk.., perut Flinch berbunyi. “mungkin kau tidak bisa dirayu tapi
perutmu berkata lain” gurau Marco. “emmhh, apa boleh buat. Baiklah akan
kujelaskan, tapi kau yang bayar ramenya ya” kata Flinch. “ yes, gitu dong baru
partnerku. Paman aku pesan 1 ramen dengan kuah miso.” Kata Marco senang karena
Flinch berhasil dirayu nya
Sesudah sarapan, mereka berdua pergi
ke bar untuk mengambil modal sebesar 3000z. “selamat datang di bar, ada yang
bisa kubantu” Tanya pelayan bar ramah. “aku dan temanku mau mengambil modal
yang dijanjikan oleh Chief” balas Flinch. “sebentar, aku ambilkan dulu. Ini
uangnya sebesar 6000z untuk kalian berdua, silahkan menandatangani buku ini
karena sudah menerima modal” kata pelayan sambil menyodorkan buku. “baiklah”
jawabnya. Proses pengambilan modal selesai, akhirnya mereka kembali ke asrama
dan menunggu hingga esok harinya. “haaah, aku tidak sabar ingin berburu. Aku
akan mengerahkan semua kemampuanku untuk misi besok. Bagaimana denganmu
Flinch.?” Tanya Marco. “perasaanku juga sama, tapi apa daya kita harus menunggu
hingga besok matahari terbit.” Jawabnya.
Kukuruyukkkkk, ayam jago yang
berkokok menandakan hari sudah pagi. “Flinch, cepat bangun. Sekarang waktunya
kita berburu.” Ucap Marco. “hoammms. Tidak seperti biasanya kau bangun pagi,
biasanya aku yang membangunkanmu hahaha :D” gurau Flinch. “sudahlah, cepat
pakai armor dan bawa senjata.” Kata Marco yang bersemangat. “aye-aye kapten”
jawabnya. Setelah memakai armor dan senjata, mereka langsung menuju bar untuk
mengambil misi. “lihat itu, papan monster rewardnya ramai sekali.“ ujar Flinch.
“lebih baik kita lihat dulu papannya
lalu mengambil misi dan segera berangkat” kata Marco. “ Flinch kemarilah, bagaimana kalau kita
berburu Yian Kut-Ku. Kesulitannya hanya bintang 1 itu berarti mudah bagi para
pemula seperti kita. Reward uangnya lumayan nih” lanjutnya. “baiklah, akan
kuikuti permintaanmu” ujar Flinch. “hai, selamat datang di bar. Misi apa yang
ingin kalian ambil ?” Tanya pelayan bar. “kami berdua akan mengambil misi ‘Jungle Menace’ apa kau punya info
tentang Yian Kut-ku” kata Marco. “ya, sebentar akan kuambil dulu. Ini infonya
(memberikan secarik kertas), untuk misi ini kalian dikenakan biaya kontrak misi
sebesar 150z/orang. Selesaikan juga subquestnya jika ingin bonus lebih” ucap
Nokino ( pelayan bar ).
“ok, ini uang kontrak kami berdua”
kata Marco sambil memberikan uang kontrak. “terima kasih, semoga beruntung pada
misimu (^_^)” jawab hangat Nokino. “ayo berangkat Flinch” ajak Marco. “tunggu
dulu. Sebelum berangkat, jangan lupa beli item pendukung” jawabnya. Sesudah
membeli beberapa item mereka akhirnya menjalankan misi pertamanya. Krieeeett,
gerbang desa telah dibuka tanda misi perburuan dimulai. Semua hunter
melaksanakan misinya masing-masing. Begitu juga dengan Marco dan Flinch yang
menjalankan misi ‘Jungle Menace’ yaitu
berburu Yian Kut-ku.
Sesampainya di Jungle mereka
mendirikan camp dan segera mengambil supply item. “menurut info, Kut-ku lemah
terhadap suara bising dan ledakan bom. Jika itu terjadi maka tubuhnya akan
berdiri tegak dan tidak melakukan perlawanan. Maka pada saat itulah kita akan
menyerangnya. Flinch, kau bagian menaruh bom dan tugasku menjadi umpan seperti
biasanya“ Marco yang menjelaskan strategi pada partnernya. Sraakkk, membuka
peta Jungle ” dengar, Info mengatakan kalau Kut-ku melewati area 1,2,3,4, 5 dan
6. Area 6 adalah tempatnya dia tidur jika kita sudah membuatnya pincang segera
ke area 6, pasang lg barrel bomb dan ledakkan seketika. Sebaiknya kita tetap
bersama saja, saat aku memancing perhatiannya pasang lg barrel bomb
dibelakangku dan lempar dengan batu untuk meledakan bom setelah kuberi aba-aba
untuk meledakannya, mengerti?” lanjutnya. “Tak kusangka kau yang ceroboh bisa
mengatur strategi juga (o_0’)v “ puji Flinch. Buukkk, “ah bisa saja kau ini aku
jadi malu” kata Marco sambil memukul badan rekannya. “grhhhh, barusan kau ku
puji sekarang malah membuatku marah, sudahlah lupakan. Area mana yang kita tuju
pertama” Tanya Finch yang berusaha sabar dengan sifat Marco
“kita akan menunggunya di area 3,
habisi dulu monster pengganggunya baru kita bersembunyi, ayo segera berangkat”
jawab Marco. Setelah sampai di area 3, mereka langsung menghabisi monster
pengganggu. Setelah menunggu sekian lama kini target mereka datang.
“lihat itu dia datang, ingat
strategiku tadi. Aku akan memancing perhatianya” kata Marco. ehmmmmm, Marco
sedang menarik napas dalam-dalam. Dan…… “woiii, ayam jelek, otak udang, monster
bodoh ayo kesini.” Teriak Marco “Hey..
kenapa dia tak berdiri tegak? Katanya
dia benci suara bising. Ini penipuan >:-o ”ucapnya geram. “ (-_-‘)a , apa
kau bodoh? maksud dari suara bising itu ketika kau melempar sonic bomb
kearahnya maka dia akan berdiri tegak telinganya peka terhadap suara ultrasonic,
cepat lari Marco” kata Flinch. Graaaa, kokokok. Kut-ku sedang lari kearah Marco.
“sekarang” teriaknya. wusshhhh, blarrrrrrr. Strategi menggunakan lg barrel bomb
berhasil, kini mereka menyerang habis-habisan. “hajar kepalanya, biar aku yang
menghajar kakinya, ayo ayo ayo” kata Flinch
Jrassssh, craaaat, wussshh….. bukkk,
hujaman senjata mereka yang mengenai tubuh Kut-ku. Setelah Kut-ku sadar dia
langsung memasuki Rage Mode dengan mulut yang penuh uap api kemerah-merahan,
gerakan dan daya serangnya 2x lebih kuat serta lebih cepat dari mode normal. “
sial, kenapa dia lebih cepat tadi biasa saja? Kalau begini kita pakai strategi
hit and roll, serang kakinya agar dia terjatuh lalu hindari kibasan ekornya”
jelas Marco pada Flinch. “baik, ayo kita mulai, alihkan perhatiannya“ balasnya.
Perhatian Kut-ku kini tertuju pada Marco dia mengejar dan mematuk-matuk tapi
serangnya itu berhasil ditangkis Marco dengan perisainya. Buuuukkkk, perisai
Marco yang dipatuk Kut-ku. “ayo, Flinch. Serang kakinya, aku akan menahannya“ teriaknya
untuk memberi aba-aba.
Setelah Flinch menyerang kaki Kut-ku,
monster itu akhirnya jatuh. “itu kesempatan kita, hajar kepalanya secara
bersama-sama!“ perintah Flinch. Eng ghhhh, eng ghhh. Suara Kut-ku yang sedang
kesakitan karena dihujani serangan bertubi-tubi dari mereka berdua. Lalu Kut-ku
berdiri dengan telinganya yang mengatup, dia jalan dengan keadaan pincang dan
kabur untuk memulihkan lukanya. “lihat itu, dia menjatuhkan wyvern tear. Segera
taruh di botol dan kembali ke camp taruh di red box karena ada subquest yang
menyuruh kirim wyvern tear. Biar aku yang mengejar dan menghabisi Kut-ku” kata Flinch
yang menyuruh Marco. “baik, ingat strategiku tadi. Jika aku sudah mengirim ini
maka aku akan segera menyusulmu.” Jawab Marco.
Mereka berdua berpisah, Flinch ke
area 5 untuk mengejar Kut-ku sedangkan Marco kembali ke camp untuk mengirim
wyvern tear. “aha, itu dia. Sedang tidur rupanya, aku akan memasang lg barrel
bomb.” Batin Flinch
Lalu …… wushhh blaaarrrrr. Kut-ku
yang terkena ledakan itu langsung mati seketika karena dia terluka parah.
“yahooooo, akhirnya aku berhasil. Saatnya memanggil si bodoh itu” kata Flinch
senang. Toettt… toetttt…. Suara flute yang ditiup Flinch. “sepertinya Flinch
telah berhasil, aku akan menyusulnya.” gumam Marco. “hei, lama sekali kau
kesininya. Cepat carve dan segera kembali kedesa. aku hanya mengambil 2 kut-ku
shell dan 1 kut-ku scale” ucap Flinch, “aku akan mengambil kepalanya saja,
lumayan mungkin harga jualnya tinggi” balas Marco.
“ayo segera kembali ke desa dan
mengambil reward” ajak Flinch. Mereka akhirnya tiba di desa dan langsung menuju
bar desa untuk mengambil reward. “wah, kalian telah berhasil rupanya. Ini reward
kalian, jangan lupa dibagi rata!. ” ucap Nokino sambil memberi kantong uang dan
item. “terima kasih banyak. Kita kembali dulu, bye” jawab Flinch. Setelah
menjalankan misi, mereka istirahat sejenak untuk mengembalikan tenaganya.
Ini adalah sepenggal kisah
selanjutnya dari perjuangan Marco. Dia kini sudah bertambah kuat, dan siap
melawan monster-monster tangguh di alam liar. Part 3 End. To Be Continued……..
Story writer : Rojik Ojik
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
budayakan berkomentar pada kolom yang tersedia dengan sopan. Jika ingin mengcopy isi blog harap disertakan sumbernya dan meminta ijin terlebih dahulu, hargai penulisnya. Salam Blogger :D