Minggu, 17 Maret 2013

Legendary Hunter Story episode 3 : The Bird Wyvern

Pada cerita sebelumnya Marco dan Flinch berhasil melakukan misi pelatihan. Pada saat itu mereka dilatih Smoke, seorang Hunter Pro di desa Jumbo. Kini dia sudah resmi menjadi Hunter. Sekarang awal musim perburuan dimulai.

Pagi hari di desa Jumbo yang cerah, tiba-tiba gong asrama berbunyi. Dongggg…. Dongggg ….. dongggg. “pada semua Hunter baru harap berkumpul di aula desa sekarang. Karena akan ada pengumuman dari Chief” Tutur guardian desa. Dikamar Marco dan Flinch, “hei Marc, ayo bangun ada pengumuman dari Chief. “Flinch yang berusaha membangunkan Marco. Groook, grooook grook, suara Marco mendengkur “ya ampun, anak ini kalau tidur lelap sekali sampai-sampai suara dengkurannya menyamai Bulldrome. Oh ya, benar juga mungkin dia masih terluka karena diseruduk Bulldrome kemarin. Lebih baik aku meninggalkan pesan saja dan segera ke aula.” Kata Flinch sambil meninggalkannya.

Marco yang tertidur tiba-tiba bermimpi tentang ayahnya yang melawan Fatalis “nak, pergi dari sini. Lindungilah ibumu serta seluruh klan kita. Mungkin ini adalah kata terakhir ayah, jadi dengarkanlah. Apapun yang terjadi kau harus tetap bertahan di dunia karena banyak hal menajubkan tentang dunia ini yang belum kau ketahui” ujar Gotzui Bakura (ayah Marco). “jangan berkata seperti itu seolah-olah kau mau mati, yah” kata Marco cilik. “cepat pergi dari sini dia (Fatalis) sudah dekat” bentak Gotz. “emmmmhhhh, baiklah aku akan melindungi ibu serta klan kita semampuku. Kembalilah saat makan malam ayah” Marco pun menangis sambil meninggalkan ayahnya. Tiba-tiba Fatalis datang dan menyemburkan great fire ball ke arah Gotz. Blaaarrrrrr….




“ayaaaaaahhhhh” teriak Marco tersadar dari mimpinya. “haah…  haah…. Haah, mimpi buruk lagi.” tuturnya. krucuk… …krucukk…. Krucuk… perut Marco kelaparan. “mungkin karena lapar aku dapat mimpi buruk, makan dulu ah”. Didepan pintu kamar, dia menemukan secarik surat dari Flinch yang berisi.

hei Marc, jika kau membaca surat ini berarti kau sudah bangun, segera mandi dan menyusulah ke aula desa karena ada pengumuman penting dari Chief.
Flinch”.

 Setelah membaca surat itu Marco yang tadinya ingin makan malah harus berpikir dua kali. “dasar, kenapa dia tidak membangunkan aku saja. Ke aula dulu atau makan ya? Emmmmmmh (-,-’)a ” pikir Marco. “kalau makan dulu lalu ke aula maka aku akan ketinggalan info. Kalau sekarang ke aula juga sama saja, toh aku bangunnya kesiangan. Lebih baik aku makan saja, soal info akan kutanyakan ke Flinch saja hahahaha :D. Saatnya ke kedai” gumamnya.

Sementara itu di aula desa, “kepada Hunter baru desa Jumbo yang terhormat, musim perburuan akan dibuka besok. Siapkan mental dan fisik kalian, juga armor serta senjata terhebat yang kau punya. Diluar sana ada berbagai macam monster yang dapat mengancam ketentraman desa kita atau desa lainnya. Tugas kalian sebagai Hunter adalah mencegah monster-monster itu mendekati wilayah desa. Besok kalian diperbolehkan mengambil misi di bar desa. Dalam 1 misi maksimal ada 4 orang hunter dan minimal 1 orang. 1 hari akan dibatasi 2 misi yaitu pagi dan malam. Kalian akan diberikan modal uang sebesar  3000z untuk setiap hunter baru ambil di bar bagian administrasi. Setelah berhasil menyelesaikan misi ambil reward kalian di bar, lalu satu lagi jika kalian ingin menambah pundi-pundi Zeni ( mata uang ) dan reward maka selesaikan subquestnya. Ada pertanyaan?” tutur Chief.

Flinch mengangkat tangannya dan bertanya “ engg, aku masih penasaran. Kemana semua hunter desa Jumbo yang lama?. Semenjak kita disini aku sama sekali tidak melihat hunter selain dari kami para pemula”. “ oh soal itu, sebagian dari mereka aku kirim ke benteng guna untuk berjaga-jaga dari serangan Lao Shan Lung yang kabur karena wilayahnya diserang Fatalis. Sisanya juga ada disini, mereka ada yang jadi Hunt Instructor yang melatih kalian kemarin dan besok mereka akan ikut serta dalam berburu bersama. apa sudah jelas?” perjelas Chief. “ sudah Chief, terima kasih atas penjelasanmu tadi” jawab Flinch.  “apa ada pertanyaan lagi?” Tanya Chief. Semua hunter baru menggelengkan kepala.  “baiklah, sebelum pengumuman ini aku akhiri aku akan menyampaikan pesanku terhadap kalian. Di alam liar ‘BERBURU ATAU DIBURU’ jadi kembalilah ke desa dengan keadaan hidup dan jangan permalukan klan kalian. Dengan ini pengumuman hari ini aku akhiri, sekarang kalian boleh ke asrama atau mencari info untuk misi besok” kata Chief. “Yoshhh” jawab mereka serentak. Setelah dijelaskan panjang lebar tentang misi besok, para hunter baru membubarkan diri.

Pada saat perjalanan kembali ke asrama, Flinch secara tidak sengaja melihat Marco yang sedang asyik makan ramen. “enggg, apa itu Marco?.  bukannya datang ke aula malah makan, biar ku-omeli saja” kata Flinch geram. “hmmm, lamen dicini emang enyak ( red : hmmm, ramen disini emang enak )” Marco yang bicara dengan mulut penuh ramen. Slurrrrpppp, tiba-tiba Flinch datang dan memukul punggungnya. bukkk, Marco yang melahap ramen seketika memuntahkannya kembali. “ uhuk… uhuk… hei beraninya kau mengganggu sarapanku? Apa kau tidak tau adat ha?” kata Marco sambil menoleh ke belakang. “ oh ternyata kau Flinch, hehehe mau sarapan (T.T)?”Tanya Marco dengan wajah pucat. “ kau, kau, kau. Seharusnya kau pergi ke pertemuan, padahal aku sudah meninggalkan memo.” Kata Flinch dengan nada marah.

“maaf, biar kujelaskan dulu.”ujar Marco. “tidak ada penjelasan, sudah kuberi memo kau malah mengabaikan.” Bentak Flinch. “tenangkan dirimu sobat. Begini, waktu aku baca memo darimu, aku dalam keadaan lapar. Jadi aku memutuskan makan saja, kalaupun aku kesana setelah membaca memo-mu maka akan ketinggalan info karena aku kesiangan. soal info tadi nanti beritahu aku ya!” perjelas Marco. “heh alasan macam apa itu, aku tidak akan memberitahu. Weekkk :P ” ejek Flinch. “ayolah, akan kutraktir makan ramen deh.” Rayu-nya. “aku tidak akan mempan terhadap tipu dayamu” ucap Flinch. Tiba-tiba Krucuk.. krucuk.. krucuk.., perut Flinch berbunyi. “mungkin kau tidak bisa dirayu tapi perutmu berkata lain” gurau Marco. “emmhh, apa boleh buat. Baiklah akan kujelaskan, tapi kau yang bayar ramenya ya” kata Flinch. “ yes, gitu dong baru partnerku. Paman aku pesan 1 ramen dengan kuah miso.” Kata Marco senang karena Flinch berhasil dirayu nya

Sesudah sarapan, mereka berdua pergi ke bar untuk mengambil modal sebesar 3000z. “selamat datang di bar, ada yang bisa kubantu” Tanya pelayan bar ramah. “aku dan temanku mau mengambil modal yang dijanjikan oleh Chief” balas Flinch. “sebentar, aku ambilkan dulu. Ini uangnya sebesar 6000z untuk kalian berdua, silahkan menandatangani buku ini karena sudah menerima modal” kata pelayan sambil menyodorkan buku. “baiklah” jawabnya. Proses pengambilan modal selesai, akhirnya mereka kembali ke asrama dan menunggu hingga esok harinya. “haaah, aku tidak sabar ingin berburu. Aku akan mengerahkan semua kemampuanku untuk misi besok. Bagaimana denganmu Flinch.?” Tanya Marco. “perasaanku juga sama, tapi apa daya kita harus menunggu hingga besok matahari terbit.” Jawabnya.

Kukuruyukkkkk, ayam jago yang berkokok menandakan hari sudah pagi. “Flinch, cepat bangun. Sekarang waktunya kita berburu.” Ucap Marco. “hoammms. Tidak seperti biasanya kau bangun pagi, biasanya aku yang membangunkanmu hahaha :D” gurau Flinch. “sudahlah, cepat pakai armor dan bawa senjata.” Kata Marco yang bersemangat. “aye-aye kapten” jawabnya. Setelah memakai armor dan senjata, mereka langsung menuju bar untuk mengambil misi. “lihat itu, papan monster rewardnya ramai sekali.“ ujar Flinch.



“lebih baik kita lihat dulu papannya lalu mengambil misi dan segera berangkat” kata Marco.  “ Flinch kemarilah, bagaimana kalau kita berburu Yian Kut-Ku. Kesulitannya hanya bintang 1 itu berarti mudah bagi para pemula seperti kita. Reward uangnya lumayan nih” lanjutnya. “baiklah, akan kuikuti permintaanmu” ujar Flinch. “hai, selamat datang di bar. Misi apa yang ingin kalian ambil ?” Tanya pelayan bar. “kami berdua akan mengambil misi ‘Jungle Menace’ apa kau punya info tentang Yian Kut-ku” kata Marco. “ya, sebentar akan kuambil dulu. Ini infonya (memberikan secarik kertas), untuk misi ini kalian dikenakan biaya kontrak misi sebesar 150z/orang. Selesaikan juga subquestnya jika ingin bonus lebih” ucap Nokino ( pelayan bar ).

“ok, ini uang kontrak kami berdua” kata Marco sambil memberikan uang kontrak. “terima kasih, semoga beruntung pada misimu (^_^)” jawab hangat Nokino. “ayo berangkat Flinch” ajak Marco. “tunggu dulu. Sebelum berangkat, jangan lupa beli item pendukung” jawabnya. Sesudah membeli beberapa item mereka akhirnya menjalankan misi pertamanya. Krieeeett, gerbang desa telah dibuka tanda misi perburuan dimulai. Semua hunter melaksanakan misinya masing-masing. Begitu juga dengan Marco dan Flinch yang menjalankan misi ‘Jungle Menace’ yaitu berburu Yian Kut-ku.

Sesampainya di Jungle mereka mendirikan camp dan segera mengambil supply item. “menurut info, Kut-ku lemah terhadap suara bising dan ledakan bom. Jika itu terjadi maka tubuhnya akan berdiri tegak dan tidak melakukan perlawanan. Maka pada saat itulah kita akan menyerangnya. Flinch, kau bagian menaruh bom dan tugasku menjadi umpan seperti biasanya“ Marco yang menjelaskan strategi pada partnernya. Sraakkk, membuka peta Jungle ” dengar, Info mengatakan kalau Kut-ku melewati area 1,2,3,4, 5 dan 6. Area 6 adalah tempatnya dia tidur jika kita sudah membuatnya pincang segera ke area 6, pasang lg barrel bomb dan ledakkan seketika. Sebaiknya kita tetap bersama saja, saat aku memancing perhatiannya pasang lg barrel bomb dibelakangku dan lempar dengan batu untuk meledakan bom setelah kuberi aba-aba untuk meledakannya, mengerti?” lanjutnya. “Tak kusangka kau yang ceroboh bisa mengatur strategi juga (o_0’)v “ puji Flinch. Buukkk, “ah bisa saja kau ini aku jadi malu” kata Marco sambil memukul badan rekannya. “grhhhh, barusan kau ku puji sekarang malah membuatku marah, sudahlah lupakan. Area mana yang kita tuju pertama” Tanya Finch yang berusaha sabar dengan sifat Marco

“kita akan menunggunya di area 3, habisi dulu monster pengganggunya baru kita bersembunyi, ayo segera berangkat” jawab Marco. Setelah sampai di area 3, mereka langsung menghabisi monster pengganggu. Setelah menunggu sekian lama kini target mereka datang.



“lihat itu dia datang, ingat strategiku tadi. Aku akan memancing perhatianya” kata Marco. ehmmmmm, Marco sedang menarik napas dalam-dalam. Dan…… “woiii, ayam jelek, otak udang, monster bodoh ayo kesini.” Teriak Marco  “Hey.. kenapa dia tak berdiri tegak?  Katanya dia benci suara bising. Ini penipuan >:-o ”ucapnya geram. “ (-_-‘)a , apa kau bodoh? maksud dari suara bising itu ketika kau melempar sonic bomb kearahnya maka dia akan berdiri tegak telinganya peka terhadap suara ultrasonic, cepat lari Marco” kata Flinch. Graaaa, kokokok. Kut-ku sedang lari kearah Marco. “sekarang” teriaknya. wusshhhh, blarrrrrrr. Strategi menggunakan lg barrel bomb berhasil, kini mereka menyerang habis-habisan. “hajar kepalanya, biar aku yang menghajar kakinya, ayo ayo ayo” kata Flinch



Jrassssh, craaaat, wussshh….. bukkk, hujaman senjata mereka yang mengenai tubuh Kut-ku. Setelah Kut-ku sadar dia langsung memasuki Rage Mode dengan mulut yang penuh uap api kemerah-merahan, gerakan dan daya serangnya 2x lebih kuat serta lebih cepat dari mode normal. “ sial, kenapa dia lebih cepat tadi biasa saja? Kalau begini kita pakai strategi hit and roll, serang kakinya agar dia terjatuh lalu hindari kibasan ekornya” jelas Marco pada Flinch. “baik, ayo kita mulai, alihkan perhatiannya“ balasnya. Perhatian Kut-ku kini tertuju pada Marco dia mengejar dan mematuk-matuk tapi serangnya itu berhasil ditangkis Marco dengan perisainya. Buuuukkkk, perisai Marco yang dipatuk Kut-ku. “ayo, Flinch. Serang kakinya, aku akan menahannya“ teriaknya untuk memberi aba-aba.

Setelah Flinch menyerang kaki Kut-ku, monster itu akhirnya jatuh. “itu kesempatan kita, hajar kepalanya secara bersama-sama!“ perintah Flinch. Eng ghhhh, eng ghhh. Suara Kut-ku yang sedang kesakitan karena dihujani serangan bertubi-tubi dari mereka berdua. Lalu Kut-ku berdiri dengan telinganya yang mengatup, dia jalan dengan keadaan pincang dan kabur untuk memulihkan lukanya. “lihat itu, dia menjatuhkan wyvern tear. Segera taruh di botol dan kembali ke camp taruh di red box karena ada subquest yang menyuruh kirim wyvern tear. Biar aku yang mengejar dan menghabisi Kut-ku” kata Flinch yang menyuruh Marco. “baik, ingat strategiku tadi. Jika aku sudah mengirim ini maka aku akan segera menyusulmu.” Jawab Marco.

Mereka berdua berpisah, Flinch ke area 5 untuk mengejar Kut-ku sedangkan Marco kembali ke camp untuk mengirim wyvern tear. “aha, itu dia. Sedang tidur rupanya, aku akan memasang lg barrel bomb.” Batin Flinch



Lalu …… wushhh blaaarrrrr. Kut-ku yang terkena ledakan itu langsung mati seketika karena dia terluka parah. “yahooooo, akhirnya aku berhasil. Saatnya memanggil si bodoh itu” kata Flinch senang. Toettt… toetttt…. Suara flute yang ditiup Flinch. “sepertinya Flinch telah berhasil, aku akan menyusulnya.” gumam Marco. “hei, lama sekali kau kesininya. Cepat carve dan segera kembali kedesa. aku hanya mengambil 2 kut-ku shell dan 1 kut-ku scale” ucap Flinch, “aku akan mengambil kepalanya saja, lumayan mungkin harga jualnya tinggi” balas Marco.



“ayo segera kembali ke desa dan mengambil reward” ajak Flinch. Mereka akhirnya tiba di desa dan langsung menuju bar desa untuk mengambil reward. “wah, kalian telah berhasil rupanya. Ini reward kalian, jangan lupa dibagi rata!. ” ucap Nokino sambil memberi kantong uang dan item. “terima kasih banyak. Kita kembali dulu, bye” jawab Flinch. Setelah menjalankan misi, mereka istirahat sejenak untuk mengembalikan tenaganya.

Ini adalah sepenggal kisah selanjutnya dari perjuangan Marco. Dia kini sudah bertambah kuat, dan siap melawan monster-monster tangguh di alam liar. Part 3 End. To Be Continued……..


Story writer : Rojik Ojik


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

budayakan berkomentar pada kolom yang tersedia dengan sopan. Jika ingin mengcopy isi blog harap disertakan sumbernya dan meminta ijin terlebih dahulu, hargai penulisnya. Salam Blogger :D